NOTE : MESKIPUN CERITA INI SUDAH TAMAT, TETAP BERIKAN VOTE DAN COMEN YAA, SEMOGA KALIAN TAU CARA MENGHARGAI PENULIS DENGAN BAIK!
~
Ketika kamu berhenti mengeluh, itu tandanya kamu sudah belajar sebuah hal sederhana, yaitu kesabaran.
- Garendra -
"Sebentar lagi kita ujian, dan gue nggak ada tuh lihat kalian belajar! Tiap hari, main Hp mulu," cibir Juna sembari menatap ke arah teman-temannya yang sedang bermain game itu.
"Heh, Mujidin! Sadar diri! Lo juga nggak belajar kan?" Timpal Revin. Saat ini mereka tengah bersantai di Warmi. Beberapa menit yang lalu sekolah sudah dibubarkan. Jadilah mereka mampir dulu di Warmi.
"Gue kalau nggak belajar kan tetep aja gue pinter!"
"Halah! Mentang-mentang tadi nilai harian Matematika lo bagus aja sombong lo! Gue tau, lo tadi copas jawabannya Samudra kan? Ngaku nggak lo!" Ucap Aidan.
"Mana ada? Nggak ada! Jangan fitnah, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan!"
"Lo kata gue fitnah? Heh Junapret! Gue tadi ngintip lo main Hp ya, terus lo spam Samudra suruh foto in jawabannya kan? Jangan bohong lagi lo!"
"Gue juga lihat," timpal Garen.
"Garen juga lihat, masih mau ngelak?" Tanya Aidan berkacak pinggang dihadapan Juna.
"Gar, lo katanya mau jaga rahasia gue! Kok sekarang malah di bocorin sih?" Dumel Juna sebal.
"Keceplosan," ujar Garen santai.
Sejauh ini Garen sudah mampu sedikit melupakan masalahnya. Bahkan Garen juga sudah bisa sedikit tidak berwajah datar seperti dulu. Garen yang sekarang memang bisa dikatakan sedikit lebih baik.
1 Bulan memang bukan waktu yang sedikit untuk melupakan seseorang yang berarti bagi Garen. Namun, dengan adanya sahabat-sahabat Garen. Perlahan Garen bisa melupakan kisah yang benar-benar harus Garen hapus dari memorinya, meski sangat sulit tapi Garen tetap berusaha.
Dan sekarang. Garen bukanlah ketua dari Damianos lagi. Beberapa hari lagi dirinya akan melaksanakan ujian kelulusan. Sangat sulit untuk membagi waktu. Jadilah Garen sudah memutuskan untuk berhenti menjadi ketua Damianos. Namun dirinya juga tetap akan membantu jika Damianos membutuhkan bantuannya.
Teman-teman Garen yang dulunya menjadi Inti Damianos pun juga memilih untuk fokus dengan ujian kelulusannya. Mencoba belajar giat agar mereka bisa menggapai cita-cita mereka. Namun mereka tetap mereka. Mantan Inti Damianos itu akan tetap menjadi pemalas, kecuali Garen dan pastinya Samudra.
"Lo mah nggak asik Gar!"
"Hm,"
"Ada tugas dari Pak Harto. Jangan sampai kalian nggak ngerjain, gue nggak mau punya temen males," peringat Samudra.
"Males, nggak mau ngerjain gue. Besok kan hari Minggu, saatnya gue santai-santai," ucap Elvin.
"Eh gue mau curhat!" Ujar Revin tiba-tiba.
"Kemarin, Tiara mutusin gue masa," lanjut Revin.
"Terus gimana?" Tanya Juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARENDRA || The Second Chance
Teen Fiction❝Merelakan, melepaskan bukan sekedar mengurai ikatan. Tetap akan ada sisa yang tertinggal. Selesaikan dan mulailah yang baru❞ Garendra, terjebak dalam pergulatan batin. Kembalinya Alesha, gadis yang pernah ia cintai, mengusik luka lama yang tak kun...