Setidaknya, ketika kita terpisah jarak, ingatlah bahwa ada sosok yang menunggumu untuk lekas pulang.
-Garendra-
"Gar, gue bawain makanan buat lo nih, gue yakin lo pasti suka!"
"Seharusnya, lo nggak perlu repot-repot, Ra." Ucap Garen sembari menggeser tubuhnya.
Cewek yang biasa dipanggil Nara itu pun duduk tepat disebelah Garen. "Nggak apa-apa, lagian ini yang nyuruh Bunda, Gar," ujar Nara sembari memberikan kotak makan itu kepada Garen.
"Thanks, Ra." Garen pun membuka kotak makan itu.
"Gue suka! Ini, nggak ngerepotin?" Tanya Garen merasa tidak enak.
"Enggak Gar, Bunda kan ngiranya kita pacaran beneran. Jadi nggak bakal ngerepotin untuk calon mantunya!" Jawab Nara tersenyum tipis kepada Garen.
Garen hanya mengangguk singkat. Suasana menjadi canggung. "Dimakan Gar. Gue tau lo belum makan siang kan?" Ujar Nara.
"Iya, Nara." Garen pun mulai memakan makanannya itu.
Nara menatap Garen dari samping. Melihat Garen makan, adalah salah satu hobinya. Baginya ketika Garen sedang makan itu sangat menggemaskan dikedua matanya. Andai saja dirinya tidak kabur dari rumah waktu itu, pasti dirinya tidak akan kenal dengan Garen.
Flashback On
Mulanya waktu itu Nara kabur dari rumahnya sendiri karena dipaksa oleh Bundanya untuk jalan bersama cowok pilihannya. Nara yang sangat anti pacaran pun menolak, tapi Bundanya itu sangat kekeuh untuk menyuruh Nara agar mau berpacaran dengan anak temannya itu yang notabenenya teman satu angkatan Nara disekolah.
Karena waktu itu Nara sangat bingung ingin melakukan apa. Nara pun kabur dari rumah dan berhasil membuat Bunda dan juga Ayah Nara menjadi stres karena sudah seharian Nara tidak pulang. Nara tidak kemana-mana, dirinya hanya melamun disalah satu taman kota untuk menenangkan pikirannya.
"Biarin lah! Nggak ada tempat lain. Gue juga lupa bawa dompet, tidur disini dulu nggak pa-pa deh," Nara pun merebahkan tubuhnya disalah satu kursi yang berada di taman kota itu. Malam ini langit begitu cerah karena banyak sekali bintang, jadi tidak mungkin akan turun hujan.
Ketika Nara hendak memejamkan matanya. Suara seseorang mampu menghentikan kegiatan Nara untuk tidur. "Kenapa tidur disini?" Tanya seseorang itu.
Dengan spontan Nara pun bangun dari tidurnya. "Eh! Enggak! Gue cuma lagi rebahan aja, bukan mau tidur," jawab Nara gelagapan.
Seseorang itu pun duduk tepat di samping Nara. "Kalau ada masalah, selesaikan, masalah nggak akan selesai kalau hanya lo tinggal kabur," ucap seseorang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARENDRA || The Second Chance
Teen Fiction❝Merelakan, melepaskan bukan sekedar mengurai ikatan. Tetap akan ada sisa yang tertinggal. Selesaikan dan mulailah yang baru❞ Garendra, terjebak dalam pergulatan batin. Kembalinya Alesha, gadis yang pernah ia cintai, mengusik luka lama yang tak kun...