"Gila! Sha, lo cantik banget malem ini!" Puji Erliza sembari menatap kagum kearah Alesha.
Alesha yang dipuji seperti itu menjadi salah tingkah.
"Em, makasih Za, lo juga cantik banget malam ini!""Aw, gue emang cantik sih Sha hehe, Btw Amara sama Rindu kenapa belum datang ya? Atau mereka nggak tau kalau kita nunggu disini? Tapi kan gue udah bilang di grub!" Dumel Erliza cenglingukan.
Acara prom night malam ini sangat meriah dan juga ramai, sehingga Erliza saja tidak bisa menemukan kedua temannya itu dimana.
"Mungkin mereka belum dateng Za, coba lo telpon Rindu atau nggak Amara," ucap Alesha sembari melirik jam yang melingkar di tangan kanannya.
"Ben--"
"Hai kalian!" Sapa Amara dan juga Rindu secara bersamaan.
"Huh! Akhirnya kalian dateng juga, gue nyariin kalian kemana-mana juga!" Dumel Erliza.
"Sorry, tadi ada masalah sedikit dijalan," jawab Amara.
"Oh gitu, gimana kalau kita sekarang foto bareng? Kita kan lagi cantik-cantik nih malem ini, sabi lah dibuat instastory," ujar Erliza.
"Bo--" ucapan Rindu tiba-tiba saja terpotong.
"Waduh! Ada cewek-cewek cantik nih," goda Revin berdiri ditengah-tengah antara Erliza dan juga Alesha.
"REVIN BANGKE! Gue kaget tau nggak!" Pekik Erliza.
"Lo bisa nggak sih jadi cewek nggak usah ngegas?" Tanya Juna nyolot.
Erliza melihat kearah mantan pacarnya itu. Kenapa tiba-tiba Juna berubah seperti ini? Bukankah mereka putus dengan jalur damai?.
"Bisa, tapi lo juga harus tau kalau gue tadi kaget," jawab Erliza menatap datar kearah Juna.
"Jadi cewek kok nggak ada anggun-anggunnya," gumam Juna yang masih bisa ditangkap oleh indera pendengaran Erliza.
"Lo ngomong apa barusan?! Gue ada salah apa sih sama lo hah? Ngomong biar jelas, jangan cari masalah gini lo sama gue!" Sentak Erliza. Suasana menjadi panas.
"Za, udah! Kita lagi ada di acara kita, plis jangan buat rusuh kali ini," bisik Rindu pelan kepada Erliza yang saat ini tengah menatap sengit kearah Juna. Juna-nya berubah sekarang.
"Jangan disini kalau mau berantem, dijalan sana atau nggak pulang sana kerumah, berantem aja dirumah," ucap Garen.
"Lah iya! Udah pada dandan cakep-cakep gitu malah mau tempur, kaya gue dong! Dari tadi diem aja, udah ganteng, manis, beh idaman banget gue ini," ucap Aidan yang tiba-tiba saja sudah berdiri diantara mereka.
"Heh! Kamu siapa... Kamu siapa...? Kok baju lo beda sama kita-kita?" Tanya Elvin.
"Lah! Nggak ditentuin kan bajunya? Ya suka-suka gue lah anjir! Gue kan, berani tampil beda, azeek kece abiez!" Ucap Aidan.
"Terserah lo," pasrah Elvin.
"Alah! Gantengan juga gue," timpal Revan.
"Ew! Muka lo masih sama aja, ganteng-an gue kemana-mana," ucap Aidan.
"Berisik banget! Kalian bisa diem nggak? Malu-maluin," tukas Samudra yang merasa terganggu oleh teman-temannya itu.
"Buset galak bener lo Sam, btw, lo lumayan juga malem ini, ya meskipun masih gantengan gue kemana-mana," ujar Aidan yang semakin menjadi untuk menyombongkan dirinya.
"Diem deh Dan, gue tendang juga lo lama-lama!" lanjut Revin.
"Nanti jadi kan nyanyi bareng sama gue?" Bisik Garen kepada Alesha. Alesha pun mendongak menatap Garen.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARENDRA || The Second Chance
Teen Fiction❝Merelakan, melepaskan bukan sekedar mengurai ikatan. Tetap akan ada sisa yang tertinggal. Selesaikan dan mulailah yang baru❞ Garendra, terjebak dalam pergulatan batin. Kembalinya Alesha, gadis yang pernah ia cintai, mengusik luka lama yang tak kun...