24 - Sadness

672 46 1
                                    

"Mau kemana lagi?" Tanya Garen setelah mereka turun dari pohon.

"Gue nggak begitu tau tempat-tempat bagus di sini Gar, mungkin lo tau tempat lainnya?"

"Lo ngg--"

Drrt drrt

Tiba-tiba saja ponsel Garen berbunyi. Dengan cepat dirinya mengambil ponsel yang berada disaku celananya. Melihat siapa yang menelponnya. Terlihat nama Tanara disana. Garen segera mengangkat telfon itu.

"Kenapa Ra?" Tanya Garen to the point.

"Lo dimana?"

"Lagi diluar sama Alesha"

"Sama Alesha? Oh ya udah Gar,"

"Kenapa?"

"Enggak kok gue cuma nanya aja, have fun ya kalian,"

Tut

"Siapa Gar?" Tanya Alesha.

"Nara," jawab Garen sembari memasukkan kembali ponselnya kedalam saku.

"Dia udah mau berangkat?"

"Besok dia berangkat,"

"Gimana kalau, kita anterin dia ke Bandara?" Usul Alesha.

"Boleh, sebenarnya gue juga ada niatan mau antar dia, tapi sebelum itu dia nolak. Katanya dia takut kalau gue nganterin dia bakal semakin nggak rela tinggalin Jakarta."

"Nggak apa-apa, jangan terlalu sedih aja Gar, biar Tanara pergi nggak bawa beban pikiran,"

"Hm, besok pagi-pagi gue jemput lo, sekarang kita pulang."

"Iya Gar,"

- g a r e n d r a -

"Tumben, lo ngajak kita-kita kumpul disini?" Tanya Aidan. Samudra tadi mengirimkan pesan grub meminta teman-temannya itu untuk berkumpul di rumah Samudra.

"Lo keberatan?"

"Enggak Sam, nanya doang sensi amat," ujar Aidan.

"Dua hari lagi gue ke Jerman, gue ngajak kalian kumpul disini buat ngobrol-ngobrol biasa. Karena gue yakin setelah ini kalian pasti sibuk sama urusan masing-masing," ucap Samudra.

"Sebenarnya kalau gue boleh protes, gue nggak mau lo pergi Sam, gue sedih banget gila! Siapa nanti yang bisa marahin gue kalau gue ada salah?" Tanya Elvin.

"Gue pergi untuk menuntut ilmu, gue pasti balik setelah impian gue jadi Pilot itu terwujud, gue juga pengin kuliah disini bareng kalian, tapi disana gue juga ada urusan lain,"

"Gue berdoa, semoga lo bisa mewujudkan impian lo jadi pilot Sam," timpal Garen menepuk pelan pundak sahabatnya itu.

"Doa gue selalu ada buat lo, awas kalau sampai lo lupain kita!" Tukas Juna.

"Iya! Awas aja lo balik-balik kesini terus lo nggak inget sama kita!" Lanjut Revin.

"Kalian tenang aja, gue nggak akan pernah lupa,"

"Sekalian cariin gue, bule di sana ya Sam," ujar Revan.

"Bangke! Samudra kesana buat belajar, bukan nyari bule. Lagian kalau dapet bule pasti buat dia sendiri, bukan lo," ucap Aidan.

"Pesan gue kalian tetap saling berteman dengan baik, selesaikan masalah dengan kepala dingin. Luangkan waktu untuk kumpul-kumpul misalnya," ujar Samudra.

"Pasti, dan gue harap lo bisa berkunjung kesini meski cuma sebulan sekali," ucap Garen.

"Gue usahakan, boleh gue minta tolong sama kalian?" Tanya Samudra.

GARENDRA || The Second ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang