"Bintang malam ini, indah banget ya Sha," ucap Garen kepada Alesha yang saat ini berada di teras rumah Alesha.
"Iya," jawab Alesha tersenyum tipis.
"Cita-cita lo pengin jadi apa?" Tanya Garen menoleh kearah Alesha.
"Gue cuma pengin kuliah yang benar, dan bisa banggain Mama Papa juga Abang, terus gue pengin banget lepas dari semua masalah," jawab Alesha menghembuskan nafasnya pelan.
"Semua manusia, pasti punya masalah Sha,"
"Mm, gue tau itu tapi gue benar-benar mau nyerah Gar. Galang nggak ada berhenti gangguin gue."
"Lo harus percaya sama gue dan Bang Arsen. Kita lagi berusaha untuk jeblosin Galang ke penjara."
"Tapi kenyataannya, susah kan Gar? Nggak segampang itu buat Galang jadi mundur, dia nekat, bahkan dia sendiri ancam lo kan?"
"Gue nggak takut, sama ancaman dia Sha,"
"Sha, gue udah bilang kan, kita berjuang bareng-bareng, kita disini lagi berusaha mendapatkan happy ending untuk kisah kita, jadi jangan nyerah ya?" Lanjut Garen tersenyum kepada Alesha.
Alesha mengangguk.
"Lalu kalau pada akhirnya kita nggak bisa dapat happy ending gimana?"Garen tersenyum.
"Berarti itu takdir kita Sha, tapi gue yakin kita bisa.""Mm, semoga! Gue pengen lo selalu bahagia Gar."
"Apalagi gue, gue pengen lo juga bahagia, kita bahagia bareng-bareng!"
"Gar, gue masih nggak percaya secepat itu lo maafin gue, lo nggak kecewa sama gue?"
"Sekecewa apapun, gue tetap melihat lo dari sisi baik lo Sha, buat apa gue dendam sama orang lama-lama?"
"Beruntung gue kenal lo Gar,"
"Lo sendiri, kenapa lo belum dapat yang baru di sana? Apa salahnya juga lo nerima Galang, kata lo dia sayang banget sama lo,"
"Mau seberapa banyak orang yang deketin gue, kalau gue maunya cuma lo Gar, orang lain bisa apa? Lebih baik gue perjuangin cinta lama gue,"
"Jadi gue cinta lama?" Tanya Garen terkekeh pelan.
"Nggak juga, lo itu masa depan gue," jawab Alesha.
"Lo bisa aja Sha," Alesha tertawa.
"Lo kalau ketawa cantik banget Sha, beda lagi kalau cemberut, muka lo jelek," ungkap Garen dengan tampang tanpa salah. Alesha tersenyum paksa.
"Nggak pa-pa kok Gar nggak pa-pa,"
"Em, gue mau ngomong sesuatu sama lo!" Ucap Alesha. Garen mengangkat sebelah alisnya bingung.
"Terimakasih lo udah jadi manusia yang paling menyenangkan! Manusia yang meski nyebelin tapi tetap selalu gue rindukan, makasih, gue cinta banget sama lo, beneran," lanjut Alesha tersenyum semakin lebar.
"Gue juga, Alesha." Ucap Garen.
"Gitu doang responnya?"
"Sha, walaupun nanti kita akhirnya nggak bersama, setidaknya semesta pernah menjadi saksi betapa bahagianya gue ketika sama lo," ucap Garen tersenyum tulus. Dirinya juga sangat mencintai Alesha, sangat.
"Tapi gue yakin kita pasti bisa bersama Sha, dan lewati semuanya," lanjut Garen.
"Lo sayang ya, Gar sama gue?" Goda Alesha.
"Mau jawaban jujur, atau bohong?"
"Jujur lah!"
"Kalau dibilang sayang mah sayang banget Sha," jawab Garen yang mampu membuat pipi Alesha merona.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARENDRA || The Second Chance
Teen Fiction❝Merelakan, melepaskan bukan sekedar mengurai ikatan. Tetap akan ada sisa yang tertinggal. Selesaikan dan mulailah yang baru❞ Garendra, terjebak dalam pergulatan batin. Kembalinya Alesha, gadis yang pernah ia cintai, mengusik luka lama yang tak kun...