Saat mengharapkan bahagia dari manusia, maka sisakan satu ruang untuk menyimpan kecewa.
-Garendra-
Dengan pelan Garen menoleh kebelakang. Matanya melebar ketika melihat sosok cewek yang berada disamping Amara. Jantungnya berdetak kencang. Nafasnya naik turun. Tangannya terkepal kuat.
'Astaga, apalagi ini?'
"Hi, I'm back do you guys still remember me?" Sapa seseorang itu yang membuat jantung Garen kian semakin berdetak lebih cepat. Apa dunia sedang mempermainkannya?
Garen berdiri dari duduknya. "Gue mau ke toilet!" Ucap Garen lalu segera melangkah dengan cepat dari kantin itu.
"Ha-hai Sha, apa kabar?" Sapa Juna sedikit canggung.
"Jangan grogi gitu Jun. I am Alesha not a stranger, I am your friend!"
"Sha," panggil Juna lagi.
"Why?"
"Gue nggak bisa bahasa Inggris, hehe," jawab Juna cengengesan. Bisa-bisanya Alesha berbicara pakai bahasa Inggris disaat nilai harian bahasa Inggris miliknya sangat-sangat buruk.
"I'm sorry Juna!"
"Juna lo malu-maluin," Ucap Amara menepuk jidatnya menahan malu.
"Kan gue jujur gue nggak bisa bahasa Inggris!"
"Alesha, welcome to this place again, the place where we will make some lovely treats!" Pekik Erliza berlari kencang yang langsung saja memeluk erat tubuh Alesha.
"Alah! Ini ngomong apa lagi ya lord, dibilang ga bisa bahasa Inggris masih aja dilanjutin!" Kesal Juna.
"Sabar, nanti kita belajar bahasa Inggris pake kamus ya Jun," ujar Elvin.
"Thank you very much Erliza, I miss you so much!" Alesha juga tidak kalah erat memeluk tubuh Erliza.
"Gue juga kangen! Tapi gue marah sama lo yang pergi tiba-tiba tanpa ada kabar! Lo nggak tau Sha? Rindu sampai galau lo tinggal!"
"Maaf, sebenarnya gue nggak ada niatan untuk kembali, ini Abang yang suruh gue," elak Alesha, nyatanya, kenyataannya bukanlah seperti itu.
"Seengaknya lo kasih kabar yang jelas buat kita!" Sambung Amara.
"Maaf ya, sekarang dimana Rindu?" Tanya Alesha.
"Bentar," jawab Erliza sembari cenglingukan mencari keberadaan Rindu. Sampai pandangannya terhenti pada satu cewek yang tengah berjalan kearahnya dengan bermain ponsel.
"Itu!" Tunjuk Erliza pelan kepada Rindu yang masih belum menyadari ada Alesha disana.
"Za, anterin gue keperpu--" tubuh Rindu menegang ketika kepalanya mendongak dan hadapannya sudah ada sahabat yang sangat-sangat dirinya rindukan selama ini.
"Al--" belum sempat Rindu melanjutkan ucapannya. Alesha lebih dulu memeluk tubuh Rindu erat.
"I miss you so much!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARENDRA || The Second Chance
Teen Fiction❝Merelakan, melepaskan bukan sekedar mengurai ikatan. Tetap akan ada sisa yang tertinggal. Selesaikan dan mulailah yang baru❞ Garendra, terjebak dalam pergulatan batin. Kembalinya Alesha, gadis yang pernah ia cintai, mengusik luka lama yang tak kun...