Bukan dia yang mengecewakan tapi ekspektasi mu yang berlebihan, kadang tidak semua hal bisa berjalan sesuai harapan.
~
"Assalamualaikum!" Ucap Rindu tersenyum manis semanis gula.
"Shalom," gumam Samudra yang masih dapat didengarkan oleh Rindu.
Rindu menghembuskan nafasnya pelan, mencoba tetap menahan senyumannya agar tidak pudar dihadapan Samudra.
"Waalaikumsalam, neng cantik!" Jawab Revan dengan mengedipkan sebelah matanya genit.
"Terimakasih Revan! Oh iya, Samudra, sekarang kamu ada waktu nggak? Aku nggak ada yang nganterin pul--" ucapan Rindu segera dipotong oleh Samudra.
"Nggak ada waktu, gue pergi dulu." Potong Samudra lalu segera beranjak pergi dari koridor Sekolah.
Rindu menghembuskan nafasnya gusar. Dari dulu sampai sekarang. Selalu saja, selalu seperti ini. Apa ini saatnya dirinya harus mundur? Lagian kan mereka memang tidak akan pernah bisa bersatu.
"Juna! Anterin aku pulang!" Teriak Erliza sembari menghentak-hentakkan kakinya kesal menuju Juna dan juga teman-temannya.
"Kenapa? Motor, kamu rusak?" Tanya Juna.
"Bukan motor, tapi mobil aku! Cepetan anterin pulang, Mama suruh aku cepet-cepet pulang soalnya," jawab Erliza ngegas.
"Iya, sayang, semuanya gue nganterin Erliza pulang dulu, yuk by!" Ucap Juna lalu menggandeng tangan Erliza menuju parkiran.
"Gar, Gar! Si Juna bucin banget ya," bisik Elvin tepat ditelinga Garen.
"Biarin, daripada lo, jomblo!" Jawab Garen pedas.
"Sialan! Jangan sombong lo, mentang-mentang pac--"
"Ck, diem lo, mending lo anterin, Rindu pulang," potong Garen.
"Kok gue?" Tanya Elvin kepada dirinya sendiri.
"Lo tau kan, Gar," ucap Elvin menggantungkan ucapannya. Garen menaikkan sebelah alisnya.
"Lo tau kan, kalau gue nggak bisa nolak, ahay! Hayuk Rin, Bang Elvin anterin!" Lanjut Elvin cengengesan.
"Dih! Mentang-mentang anu lo El," ucap Revin.
"Anu apaan?"
"Ya itu, coba aja ada Samudra," jawab Revin.
"Pasti Samudra nggak bakalan larang lah. Sengajakan---" Aidan menjeda panjang kalimatnya.
"Udah, cepat sana anterin Rindu!" Ujar Garen.
"KAK KAK!" Panggil seorang cewek sembari berlari ngos-ngosan kearah mereka. Sontak Rindu pun juga ikut menghentikan langkahnya.
"Kenapa?" Tanya Elvin dan Garen serempak.
Cewek yang diketahui bernama Meylika itu memegang dadanya yang sangat deg-degan karena berlari dengan kencang. "Kak Alesha, hosh itu Kak, hosh," nafas Meylika semakin ngos-ngosan bercampur panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARENDRA || The Second Chance
Novela Juvenil❝Merelakan, melepaskan bukan sekedar mengurai ikatan. Tetap akan ada sisa yang tertinggal. Selesaikan dan mulailah yang baru❞ Garendra, terjebak dalam pergulatan batin. Kembalinya Alesha, gadis yang pernah ia cintai, mengusik luka lama yang tak kun...