*5 tahun setelah kasus perampokan
"Jihyo, tolong urus kasus pelecehan di bar itu. Urusan kasus bunuh diri yang terjadi baru baru ini, biarkan Daniel yang mengurus." Ucap kepala kepolisian.
"Ne, hwejang-nim." Angguk Daniel.
"Hwejang-nim, tim penyelidik bahkan belum mengeluarkan pernyataan bahwa itu adalah bunuh diri." Sangkal Jihyo.
"Mayat ditemukan dengan leher tergantung, apakah itu terlihat seperti pembunuhan bagimu, detektif Jihyo?" Tanya Daniel.
"Tapi hwejang-nim, bukankah kita harus mengautopsinya terlebih dahulu? bukankah kasus bunuh diri akhir akhir ini terjadi bertubi tubi? semua korbannya bahkan berasal dari badan pemerintahan. Tidakah menurut anda itu mencurigakan?" Tanya Jihyo lagi.
"Keluarga korban tidak setuju untuk melakukan autopsi, kita harus menghormati keputusan mereka. Ada apa denganmu Jihyo? lagi pula ini bukan kasusmu, kau tidak perlu repot mengurusi kasus tim lain kan? semua orang tau pemerintahan saat ini memang kacau." Ucap Daniel.
"Sudahlah Daniel, mungkin detektif Park Jihyo belum bisa move on dari kasus 5 tahun lalu. Sudah, itu saja. Silakan kembali bekerja." Kepala polisi mempersilakan keduanya keluar.
Setelah membungkuk, keduanya keluar dan meninggalkan ruangan kepala polisi.
"Masih dihantui rasa bersalah huh?" Pertanyaan Daniel membuat Jihyo menoleh.
"Diamlah Daniel." Balas Jihyo.
"Banyak kasus baru yang harus kau tangani. Fokusmu tidak bisa terpecah begitu. Lagipula tidak ada yang menyalahkanmu karena melepaskan tahanan kok fufufu. Mereka hanya satu tingkat lebih cerdas diatasmu." Cibir Daniel.
"Daniel, apakah kau tidak lelah? kau terus bicara sendiri seperti nenekku." Ujar Jihyo lalu pergi berjalan lebih dulu.
"Cih." Kesal Daniel.
"Aku tau kau akan kemana. Kembali membujuk keluarga korban untuk melakukan autopsi kan? percuma saja, jasad para korban akan di kremasi siang ini!" Ucap Daniel.
"Sial!" Jihyo langsung berlari bergegas mengambil tasnya di meja kerjanya.
"Sunbaenim, mau kemana?" Tanya Tzuyu.
"Ayo ikut aku!" Ucap Jihyo sambil berlari keluar menuju mobilnya.
.
.
.Dilain tempat....
"Tuan tuan dan nyonya nyonya, inilah saat yang kita tunggu tunggu. Penawaran terakhir untuk si tampan kelahiran 1961. Inilah raja kita pada hari ini di Mask Auction. Ferrari 250 GT SWB California Spyder. Hanya dibuat beberapa unit yang menjadikannya rebutan kolektor dari masa ke masa. Beruntung bagi kami karena berkesempatan melelangnya pada tuan dan nyonya sekalian. Kami mendapatkannya dari pangeran Saudi Arabia, Al-Whaleed bin Saud Al-Khalid yang kebetulan sedang 'membersihkan' garasinya. Mobil ini dijual kepada kami di angka 12,5 juta dollar. Sehingga kami akan membuka lelang di harga 13 juta dollar." Ucap pembawa acara sambil mengetuk palu kayu, tanda memulai lelang.
"13,5 juta." Tawar seseorang.
"Nomor 14, nyonya White menawar 13,5 juta." Ucap pembawa acara.
"14,5." Ucap orang lain.
"14,5 oleh nomor 9, tuan Grey." Ucap pembawa acara itu.
"16." Ucap orang lain.
"16 juta oleh nomor 6, tuan Vamps." Ucap pembawa acara.
"16 juta 1 kali..." Pembawa acara itu mulai menghitung.
"16 juta 2 kali..." Lanjut pembawa acara itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Heist S2
FanfictionFull chapter. Bagaimana kehidupan Jeongyeon dan yang lainnya setelah kejadian perampokan 5 tahun lalu berlalu? Simak terus kisahnya! DISCLAIMER! Bila ada kesamaan cerita, alur, watak, dan tokoh ada cerita ini, murni kebetulan. Cerita ini murni dari...