Jihyo, Taecyeon, dan Kyungsoo pun datang ke tempat kampanye yang diadakan oleh Ahn Jihyuk. Mereka duduk di kursi yang di sediakan sambil mengedarkan pandangan mereka dan mencari Jeongyeon."Dimana orang itu?" Bisik Jihyo.
"Ntahlah, tapi lebih baik kita berjaga jaga saja, kita tidak tau apa rencananya." Jawab Taecyeon.
"Huh? kalian disini juga?" Sebuah suara membuat mereka menoleh kebelakang.
"Eoh? Hwejang-nim, annyeonghaseyo." Mereka membungkuk serempak.
"Ternyata kalian juga mendukung tuan Ahn untuk menjadi presiden fufufufu." Kepala kepolisian terkekeh.
"Ah, ne hwejang-nim." Mereka hanya tertawa palsu.
"Kalau begitu, aku akan duduk di paling depan yah. Tuan Ahn mengundangku sebagai perwakilan kepolisian Seoul fufufu." Ia berjalan melewati ketiga orang itu.
"Ne, hwejang-nim." Taecyeon mengangguk.
"Woah, dia benar benar salah satu kaki tangan Ahn Jihyuk." Bisik Jihyo.
"Ne, karna itu jangan sampai bertingkah mencurigakan. Orang itu bisa kapan saja dengan mudah menjatuhkan kita bila kita ketahuan mengusik mereka." Ucap Taecyeon sambil kembali duduk dan diikuti oleh yang lainnya.
"Wah kalian sudah berkumpul disini rupanya." Ucap Jeongyeon yang tiba tiba datang dengan menggunakan maskernya.
"Huh? kau dari mana saja? darimana kau mendapatkan name tag staff itu?" Tanya Taecyeon.
"Kalian ini seharusnya menyapaku, bukan malah menanyakan ini." Jeongyeon pun duduk di samping Taecyeon dan melepas name tag, jaket staff, dan masker yang ia pakai.
"Ini ambilah." Jeongyeon menyerahkannya pada Taecyeon lalu membalik jaket yang ia pakai dan menggerai rambutnya.
"Apa yang kau lakukan Jeongyeon? darimana saja kau?" Tanya Kyungsoo.
"Sudahlah jangan banyak bertanya, bapak calon presiden kita sebentar lagi akan berpidato." Ucap Jeongyeon sambil meraih secarik kain banner dari kantungnya bertuliskan 'Ahn Jihyuk presiden kita!'
"HUUUUUU TUAN AHN JIHYUK ADALAH YANG TERBAIK!!!" Seru Jeongyeon hingga membuat warga lain yang datang pun ikut berseru.
"Terima kasih, terima kasih... terima kasih semuanya.." Ahn Jihyuk datang dan berdiri di atas mimbar.
"Terima kasih atas segala dukungan teman teman semua. Saya sangat bahagia dapat berdiri disini dan bertemu kawan kawan sekalian. Hari ini akan ada teman teman band yang akan menghibur kita semua. Mari kita jadikan hari ini kampanye yang menyenangkan." Ratusan warga yang datang pun bersorak ria.
"Terima kasih teman teman media yang sudah menyiarkan acara ini bagi kawan kawan yang dirumah. Sebelum memulai acara hari ini, mari kita saksikan bersama sama, visi dan misi pasangan nomor urut 2 dalam pilpres tahun ini!" Ucap Ahn Jihyuk.
Diputarlah sebuah video di layar LCD besar di belakang mimbar. Video itu bermula mengenai visi Ahn Jihyuk sebagai calon presiden, namun baru beberapa detik, video itu terpotong dan berubah menjadi video yang lain.
"Pilihlah Ahn Jihyuk!! calon presiden yang akan menjadikan negara korea menjadi lebih baik!! Ia akan menjadikan negri kita sebagai lahannya mencari uang! Pilihlah dia, karna bila tidak, ia akan kesulitan membayar uang uang yang ia pinjam dari Choi Group. Ya! betul sekali! Perusahaan yang pemiliknya baru keluar penjara itu! Kalian tidak percaya? mari kita dengarkan langsung dari mulut beliau!" Video itu pun berubah menjadi sebuah rekaman suara Ahn Jihyuk dan Choi Siwon.
"Kebutuhan kita sangat banyak, aku akan memerlukan 2 milyar won lagi sampai waktu pilpres tiba. Membayar warga sialan sebanyak itu untuk memilihku tidaklah murah." Ahn Jihyuk kelabakan dan begitu panik.
"Tenang saja tuan Ahn, tidak perlu khawatir, semua akan saya sediakan. Sampai pilpres tiba anda tidak perlu khawatir, hanya perlu fokus pada kampanye kampanye saja." Suara siwon terdengar.
"Alasan lain mengapa anda harus memilih calon presiden Ahn adalah karena ia adalah ayah yang baik!! Dengan kerja kerasnya, ia berusaha memberikan putra tunggalnya seorang adik dan mama baru!!" Video pun kembali berubah menjadi sebuah rekaman suara.
"Menurutlah jalang! kau adalah jalangku! akan aku keluarkan semua di dalam hingga kau hamil!" Ahn Jihyuk lemas mendengar putaran suara itu.
Seluruh warga ricuh dan kaget. Choi Siwon, kepala kepolisian, dan seluruh panitia disitu kalang kabut dan mati matian mematikan putaran video itu. Para warga yang datang langsung mengamuk ricuh dan melempari barang barang ke atas panggung sementara tim keamanan membawa Ahn Jihyuk pergi dari situ. Jeongyeon yang sedari tadi menahan tawanya pun tertawa lepas sambil berlari meninggalkan tempat itu disusul Taecyeon, Jihyo, dan Kyungsoo yang masih tak percaya dengan apa yang Jeongyeon lakukan.
Mereka berlari terburu buru menuju mobil dan langsung melajukannya dengan cepat.
"Woahh Yoo Jeongyeon apa apaan itu tadi?! kau sangat gilaaaaa!!" Taecyeon tertawa lepas.
"Daebakk!!" Sahut Kyungsoo.
"Kau benar benar sudah gila! 2 minggu terakhir kau merencanakan itu semua??" Tanya Jihyo.
"Idenya baru muncul 3 hari lalu sih hehehe." Jeongyeon tertawa.
"Kau benar benar gila Yoo Jeongyeon!!" Taecyeon menggelengkan kepalanya.
"Araseo araseo, kalau begitu tugasku sudah selesai bukan?" Tanya Jeongyeon.
"Tadi itu memang epic, tapi kita masih harus mengungkapkan kejahatannya yang lain. Misi ini selesai sampai dia berhasil di jebloskan ke penjara." Ucap Taecyeon.
"Tapi karena berhasil menggagalkan rencananya menjadi presiden, kami sangat berterima kasih padamu." Lanjutnya.
"Kami akan menghubungimu lagi nanti. Untuk sekarang beristirahatlah, kau sudah bekerja keras." Ucap Kyungsoo.
"I see i see, kalau begitu turunkan aku di dermaga." Pinta Jeongyeon.
"Dimana sebenarnya tempatmu bersembunyi?" Tanya Jihyo.
"Dibawah laut." Jawab Jeongyeon.
"Kami sudah berkeliling pulau sekitar dermaga, namun tidak satupun pulau yang layak untuk di tempati." Ucap Jihyo.
"Cobalah cari di dasar laut, aku tinggal bersama nemo." Canda Jeongyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Heist S2
FanfictionFull chapter. Bagaimana kehidupan Jeongyeon dan yang lainnya setelah kejadian perampokan 5 tahun lalu berlalu? Simak terus kisahnya! DISCLAIMER! Bila ada kesamaan cerita, alur, watak, dan tokoh ada cerita ini, murni kebetulan. Cerita ini murni dari...