Work Alone

600 112 6
                                    


"Sudah kubilang dia bukanlah orang yang tepat untuk tugas ini. Lihatlah semalam ia malah mengacaukan misinya!" Marah Jihyo.

"Oh ayolah, kemarin aku ada sedikit masalah pribadi." Ucap Jeongyeon.

"Kau tidak seharusnya membawa masalah pribadi ke misi penting seperti ini, Yoo Jeongyeon." Kesal Jihyo.

"Baiklah, aku minta maaf ok? aku salah karena telah menggagalkan pengintaian kemarin malam. Tapi bukankah disini bukan hanya salahku? Bagaimana dengan kalian? Aku rasa kalian juga tidak benar benar mempercayaiku. Oi kau siapa namamu? Taecyeon, sekarang katakan semuanya dengan lengkap dan jelas. Aku ingin tau masalah apa yang sebenarnya ada disini." Pinta Jeongyeon.

"Aku tak yakin kau mau mengetahuinya." Ucap Jihyo.

"See? wanita ini benar benar tidak mempercayaiku. Lalu menurutmu bagaimana kita bisa bekerjasama jika tidak ada kepercayaan diantara kita? bukankah aku sudah jelas tidak akan berkhianat? Dude, aku sangat tidak ingin dipenjara lagi, itu membosankan." Ucap Jeongyeon.

"Huft, baiklah. Aku percaya padamu." Ucap Taecyeon.

"Mwo?" kaget Jihyo.

Taecyeon pun menceritakan segala hal yang sebenarnya terjadi. Ia menjelaskan apa saja yang selama ini mereka lakukan.

"Kau membuatku bekerja demi negara ini??" Kaget Jeongyeon.

"Heol, ini bahkan lebih menyebalkan dari yang aku bayangkan." Kesal Jeongyeon.

"Mengapa? Harga diri jiwa penjahatmu tersakiti karena ini?" Tanya Kyungsoo.

"Aniyo, ini bahkan jauh lebih mudah dari yang aku bayangkan." Jeongyeon menyeringgai.

"Baiklah, jadi untuk apa senyum itu?" Tanya Taecyeon.

"Aku adalah penjahat, I'm good at being bad. Aku pandai memberantaki kehidupan manis orang lain." Ucap Jeongyeon.

"Beri aku waktu 2 minggu, aku akan mencari segala yang kalian butuhkan." Ucap Jeongyeon.

"2 minggu?? kita tak punya waktu sebanyak itu! pilpres sudah dekat, dan-" Ucapan Jihyo terpotong.

"Baiklah." Angguk Taecyeon.

"Mwo??" Kaget Jihyo.

"Take your time, bantulah kami semaksimal mungkin." Ucap Taecyeon.

"Baiklah. Dalam 2 minggu kedepan jangan ganggu aku. Jangan hubungi aku juga, istriku sudah mulai curiga. Aku berjanji kalian takkan menyesali ini." Ucap Jeongyeon.

"Baiklah, kami akan menantikannya." Angguk Taecyeon.

Jeongyeon pun berdiri dari tempat duduknya, lalu pergi keluar dari ruangan itu.

"Sunbaenim!" Kesal Jihyo.

"Kau harus belajar percaya padanya Jihyo." Ucap Taecyeon.

"Tapi dia bukanlah orang yang dapat dipercaya! sudah kubilang dari awal ini adalah ide yang buruk!" Ucapnya.

"Begini saja, bagaimana kalau setelah 2 minggu waktu yang kita berikan, dia belum banyak membantu, kau boleh penjarakan dia?" Tanya Taecyeon.

"Haish menyebalkan." Jihyo pun meninggalkan ruangan itu diikuti oleh Tzuyu.

"Gwenchanhayo sunbaenim, aku juga tau dia dapat diandalkan." Kyungsoo menepuk nepuk pundak Taecyeon.

"Selama dia bekerja sendiri, mari kita kumpulkan lebih banyak informasi. Untuk beberapa waktu kedepan mari jangan berkumpul dulu. Jangan sampai menimbulkan kecurigaan." Ucap Taecyeon.

"Ne, sunbaenim." Angguk kyungsoo.

.
.
.

"Aku pulang." Sapa Jeongyeon begitu memasuki rumah.

"Eommaaaaaaa!!" Yujin berlari menghampiri Jeongyeon.

"Aigooya!" Jeongyeon pun menggendong Yujin.

"Sudah makan?" Tanya Mina.

"Belum, kamu masak apa?" Tanya Jeongyeon.

"Ayo makan, aku masak sundubu jiggae." Ajak Mina.

"Eomma, Yujin mau ke taman bermain." Pinta Yujin.

"Taman bermain? ayo pergi kesana!" Ajak Jeongyeon.

"Benarkah?" Tanya Yujin.

"Ne, tentu. Ayo ke sana lalu kita beli mainan yang banyak." Ajak Jeongyeon.

"Mama ikut?" Tanya Yujin.

"Yeah, ayo ajak mama juga." Angguk Jeongyeon.

"Mama, ayo ke taman bermain!!" Ajak Yujin.

"Ne, kita pergi setelah eomma makan dulu ya sayang." Mina pun mengambil Yujin dari gendongan Jeongyeon.

"Makanannya sudah di meja sayang, aku akan bawa Yujin siap siap dulu ya." Ucap Mina.

"Ne." Angguk Jeongyeon.

Jeongyeon pun menuju meja makan dan memakan masakan Mina sedangkan itu Mina pergi ke kamar Yujin untuk mengganti baju anaknya itu.

"Halo." Jeongyeon menelpon seseorang.

"Hey! ada apa?" Tanya orang dari seberang.

"Aku kira kau takkan mengangkat telponnya. Kemana saja kau? sibuk sekali sepertinya." Ucap Jeongyeon.

"Aku mendapat beberapa pekerjaan baru. Bagaimana kabarmu?" Tanya orang dari seberang.

"Aku baik, Mina dan Yujin juga baik." Ucap Jeongyeon.

"Apa yang bisa aku bantu?" Tanya orang dari seberang.

"Cukup banyak, apa aku mengganggumu?" Tanya Jeongyeon.

"Sebutkan saja kawan." Ucap orang dari seberang.





























Waduh waduh waduh

The Love Heist S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang