Mina memukuli Jieun dengan penuh emosi sementara Jeongyeon meringis saat melihat yang dilakukan istrinya itu."Auhh malang sekali wanita itu." Jeongyeon menggeleng geleng sementara Jihyo terbelalak dengan apa yang ia lihat.
"Sayang, sudahlah dia bisa mati." Ucap Jeongyeon.
"Diam!" Mina memberi tatapan membunuh kepada Jeongyeon.
"Ok." Jeongyeon pun bungkam.
"Ok ok sudah cukup nona, dia bisa mati." Momo melerai Mina.
"Lepaskanlah istrimu itu, dia terikat." Ucap Momo.
Alih alih membantu Jeongyeon, Mina malah pergi begitu saja dari ruangan itu.
"Hahahahaha ada yang nyawanya dalam bahaya." Ucap Momo.
"Haish mati aku." Jeongyeon menghela nafasnya.
.
.
."Sayang.. aku minta maaf.." Jeongyeon mengelus pinggang Mina yang membelakanginya.
*Plak
Mina berbalik dan menampar pipi Jeongyeon.
"Akh!" Jeongyeon memegangi pipinya.
"Itu untuk kau karena menyimpan rahasia dariku." Ucap Mina.
*Bugh!
Mina memukul bahu Jeongyeon.
"Au au au." Rintih Jeongyeon.
"Itu karena berciuman dengan wanita lain." Lanjut Mina.
*Srett
Mina mengalungkan lengannya ke leher Jeongyeon dan menciumnya.
"Aku harus membersihkan bibirmu." Ucap Mina.
Jeongyeon pun tersenyum dan membalas lumatan Mina.
"Terima kasih karena telah setia padaku." Ucap Mina.
"Kau taukan aku hanya menyayangimu dan Yujin." Jeongyeon membalas pelukan Mina.
"Sekarang jawab pertanyaanku." Mina melepaskan pelukannya.
"Mengapa kau membawa polisi polisi itu kesini?" Tanya Mina sambil menunjuk ke arah ruang tamu.
"Well, secara teknis mereka sudah bukan polisi lagi dan lihatlah wajah mereka. Tidakkah tau tega melihat wajah babak belur mereka?" Tanya Jeongyeon.
Mereka berdua pun berjalan menuju ke ruang tamu, dimana semua orang sedang berkumpul disitu.
"Baiklah.. jadi ini detektif Park Jihyo yang waktu itu kan?" Tanya Dahyun yang begitu canggung.
"Ne, senang akhirnya dapat bertemu dengan kalian semua." Jihyo tersenyum canggung.
"Jeongyeon-ah, mengapa kau membawa polisi kesini?? tidakkah kau sadar betapa canggung saat penjahat dan polisi duduk berhadapan sambil meminum teh??" Tanya Dahyun.
"Tenanglah, mereka bukan lagi polisi." Ucap Jeongyeon yang membuat semuanya terkejut.
"Lagipula kalaupun mereka polisi, mereka takkan menangkap kita. Mereka teman temanku, perkenalkan ini Park Jihyo, Do Kyungsoo, dan Ok Taecyeon." Ucap Jeongyeon santai.
"Teman??" Bingung semuanya.
"Well, aku bisa jelaskan semuanya." Ucap Jeongyeon sambil tersenyum.
Jeongyeon pun menceritakan segala hal yang ia dan yang lainnya lakukan selama ini. Jeongyeon membuat semua teman temannya terkejut begitu juga dengan Mina.
"Ya, jadi begitulah." Ucap Jeongyeon.
"Yak Yoo Jeongyeon." Sana berdiri dari tempat duduknya.
"Kau pikir kau ini siapa?! sombong sekali kau ingin menanggung semua perbuatan kita sendirian!" Sana dan yang lainnya pun menghampiri Jeongyeon dan memukuli wanita itu.
"Ok ok maafkan aku! aku hanya tidak ingin masalahnya menjadi lebih rumit dengan mengajak kalian. Lagipula aku juga tidak mau kalian terganggu dengan ini semua. Sejak awal aku hanya berkeinginan memulihkan nama dan status sosialku agar Yujin bisa bersekolah di sekolah publik dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik." Mina menoleh ke arahnya saat mendengar itu.
"Kalau begitu aku juga mau ikut." Ucap Chaeyoung.
"Aku juga." Sahut Dahyun dan diikuti yang lainnya.
"Baiklah baiklah, untuk saat ini mari kita beristirahat. Setelah ini kita pikirkan lagi rencana untuk menjatuhkan Ahn Jihyuk." Ucap Jeongyeon.
"Jadi sekarang kita pro pemerintahan?" Tanya Nayeon.
"Eumm mari katakanlah saja kita melakukan ini untuk Yujin." Ucap Momo.
"Baiklah, itu jauh lebih baik. Mari menjadi aunty yang baik bagi Yujin!" Setuju Sana.
.
.
."Baiklah tuan putri, mari kita tidur!" Ajak Jeongyeon sambil menggendong Yujin.
"Bacakan cerita!!" Pinta Yujin.
"Cerita?" Tanya Jeongyeon.
"Ne, cerita princess yang baru!" Pinta Yujin.
"Baiklah kalau begitu." Jeongyeon memakaikan selimut ke tubuh Yujin.
"Eum.. pada suatu hari ada seorang princess yang harus tidur, tamat." Ucap Jeongyeon.
"Ahh bukan begituuu." Yujin tertawa.
"Lalu yang seperti apa?? Yujin taukan eomma tidak bisa membuat cerita?" Tanya Jeongyeon.
"Kalau begitu nyanyi!" Pinta Yujin.
"Baiklah." Jeongyeon pun menyanyikan anaknya sambil mengelus rambut gadis kecil itu dengan penuh kasih sayang.
Yujin perlahan memejamkan matanya dan menjemput mimpinya. Jeongyeon tersenyum menatap anaknya lalu mengecup lembut kening Yujin sebelum akhirnya berdiri. Saat ia berbalik, ia melihat Mina yang sedari tadi berdiri di ambang pintu.
"Hey.." Jeongyeon menghampiri Mina.
"Terima kasih telah memilihku dan Yujin." Ucap Mina sebelum akhirnya mengecup bibir Jeongyeon.
"Mengapa berkata seperti itu?" Tanya Jeongyeon.
"Ntahlah, sejak kejadian hari ini aku jadi semakin takut kehilanganmu. Aku begitu mencintaimu, aku tak ingin kau meninggalkanku." Ucap Mina sambil memeluk Jeongyeon.
"Hey, tidak akan ada yang kehilangan siapapun." Ucapnya sambil mengecup kening Mina.
"Mari kita selesaikan ini semua untuk Yujin." Ucap Jeongyeon.
"Ne, mari selesaikan semua ini." Angguk Mina.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Heist S2
FanfictionFull chapter. Bagaimana kehidupan Jeongyeon dan yang lainnya setelah kejadian perampokan 5 tahun lalu berlalu? Simak terus kisahnya! DISCLAIMER! Bila ada kesamaan cerita, alur, watak, dan tokoh ada cerita ini, murni kebetulan. Cerita ini murni dari...