"Hahahaha." Tawa Jeongyeon menggelegar diseluruh ruangan."Kau mengajak perampok untuk bekerja sama? apakah polisi jaman sekarang begitu tak berdaya?" Ledek Jeongyeon.
"Sunbaenim, kau tak mengetahui dia! dia adalah orang yang sangat licik!" Ucap Jihyo.
"Terima kasih." Jeongyeon tersanjung.
"Gwenchanhayo, penjahat dan aparat sekarang sudah tidak ada bedanya. Tidak ada salahnya bekerja sama dengannya. Dari sikapnya yang tak ingin anaknya tau mengenai dirinya sudah cukup meyakinkan kalau dia sekarang sudah menginginkan hidup yang normal." Ucap Taecyeon.
"Ini tawaran terakhirmu. Membantu kami atau masuk penjara?" Tanya Kyungso.
"Cih." Jeongyeon sedikit kesal.
"Cepat jelasnya semuanya." Perintah Jeongyeon.
"Nice." Taecyeon tersenyum.
"Kau tau bar Night Live? Ada 5 cabang di seoul. Kami mau kau masuk ke cabang yang di gangnam. Dapatkan informasi sebanyak banyaknya tanpa menimbulkan kecurigaan." Ucap Kyungso.
"Kalian pikir aku ini apa?" Tanya Jeongyeon.
"Mana aku tau informasi apa yang harus aku cari jika kalian tidak memberitau apapun." Ucap Jeongyeon.
"Kau bisa menghapal wajah orang?" Tanya Taecyeon.
"Kau masih bertanya?" Tanya Jeongyeon.
Taecyeon pun memberikan 2 buah foto.
"Ini Anh Jihyuk dan Choi Siwon. Awasi pergerakan mereka dan dapatkan informasi sebanyak banyaknya. Laporkan juga situasi di dalam clubnya." Ucap Taecyeon.
"Hanya itu?" Tanya Jeongyeon.
"Itu tugas pertamamu." Jawab Taecyeon.
.
.
."Akan kubunuh kau jika mengacaukan tugasmu." Suara dari in ear Jeongyeon.
"Kau ini galak sekali sih." Jeongyeon pun turun dari mobilnya.
Jeongyeon berjalan menuju pintu masuk club dan dengan mudah dipersilakan masuk oleh penjaganya.
"Bagaimana kau bisa masuk dengan mudah?" Tanya Jihyo.
"Kenapa? iri?" Goda Jeongyeon sambil berjalan menuju ke salah satu kursi.
"Martini." Pesan Jeongyeon pada barista.
"Apakah target terlihat?" Tanya Jihyo.
"Belum, berhenti mengajakku bicara, suaramu menyebalkan." Ucap Jeongyeon sambil menyesap minumannya.
"Kurang ajar." Kesal Jihyo.
"Target terlihat. Mereka berjalan ke arah ruang VIP bersama seorang wanita dan seorang- pria itu-" Ucap Jeongyeon terhenti.
"Wae? kau mengenalnya?" Tanya Jihyo.
"Lee Bumjae." Gumam Jeongyeon.
"Siapa?" Tanya Jihyo.
Pria yang di maksud Jeongyeon berjalan ke arahnya lalu duduk di samping Jeongyeon.
"Vodka." Pria itu memesan minuman.
Jeongyeon hanya meminum minumannya berpura pura tidak tau.
"Eoh? Yoo Jeongyeon?" Panggil pria itu.
"Lee Bumjae." Balas Jeongyeon.
"Woahh aku tak menyangka kita bisa bertemu disini!" Senang pria itu sambil merangkul Jeongyeon.
"Kau apa kabar?" Basa basi Bumjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Love Heist S2
FanfictionFull chapter. Bagaimana kehidupan Jeongyeon dan yang lainnya setelah kejadian perampokan 5 tahun lalu berlalu? Simak terus kisahnya! DISCLAIMER! Bila ada kesamaan cerita, alur, watak, dan tokoh ada cerita ini, murni kebetulan. Cerita ini murni dari...