[✔] 2. Tentang Kara & Si Gadis

00.

"Jingga, sang laksana yang pergi lalu kembali pada waktu yang sama."

Kara Jaya Putra

═════

"Kau kini telah keruh oleh kisahmu, namun aku akan menjernihkannya."

Teresa Indah

───

Suasana riuh sedang terjadi di salah satu kantin Universitas di Bandung. Para mahasiswa dan mahasiswi mengantri, mengobrol dan tengah mengisi perut mereka.

Empat laki-laki tampan tengah mengantri di penjual bakso. Tiga di antaranya mengobrol bahkan tertawa namun yang satunya hanya diam membisu dan menatap datar.

"Permisi apa gue boleh di depan lo?" tanya seorang perempuan berpakaian mini pada Kara yang kebetulan mengantri paling depan di antara tiga sahabatnya.

Ketiga sahabat Kara sampai tak berkedip memandang perempuan tersebut. Mereka terpesona oleh penampilan perempuan itu, apalagi wajah cantik serta kulit sawo matangnya yang sangat indah.

Berbeda dengan Kara yang malah tak memberi respon membuat perempuan tersebut mengerutu. "Sombong banget jadi cowok."

Kara melirik ke arah perempuan itu. "Kenapa?" tanya Kara datar dan langsung meninggalkan tempat tersebut.

Ketiga sahabatnya langsung melongo melihat respon Kara. "Gila Kara. Cewek cantik diganggurin!" teriak Randy yang langsung dijitak Abdil dan Redio.

"Mulut playboy lo langsung replay, ya!" sungut Abdil.

Berbeda dengan perempuan itu yang malah terkekeh geli melihat reaksi Kara. "Kalian sahabatnya dia?" tanyanya.

Dengan polosnya mereka mengangguk serentak. "Iya. Emangnya kenapa?" tanya mereka bertiga.

"Ganteng," lirihnya sambil terkekeh.

Mereka bertiga melongo dan saling melirik satu sama lain. "Hah?!"

"Bilangin kalau gue suka sama dia," sambung perempuan tersebut.

"Hah?!" teriak mereka bertiga cengo.

"Gue bakal dapetin cinta dia. Salamin dari gue Teresa Indah!" Teresa langsung melenggang saat pesanannya sudah selesai.

Teresa hanya terkekeh geli saat melihat tiga laki-laki di depannya. Teresa tersenyum ketika melihat Kara tengah berdiri di pintu kantin.

"Kara."

***

Hallo welcom di saquel The Girl That Hurt. Kisah tentang Kara tanpa sosok Dea.

Ayo komen spam next, jangan lupa vote, share cerita ini ke teman-teman kalian sama sosial media kalian.

Semoga cerita ini akan menghibur dan menginspirasi kalian.

Oke, see you next part

Tbc

28 April 2021