32 : Maple Leaf (2)

382 61 12
                                    


* * * * *

Kedua kaki jenjang Taehyun berlarian memasuki sebuah area gedung kantor yang sangat besar itu, banyak orang yang menatapnya dengan bingung.

"Yeonjun hyung! Hueningkai!!" teriak Taehyun sambil berlari kearah pasangan suami istri itu

Tentu saja Yeonjun dan Hueningkai agak terkejut melihat Taehyun berlari dengan cepat kearah mereka.

"Hosh... Hosh... Hosh... Ma-na..hashh.. Soobin??" tanya Taehyun buru-buru

"Soobin dia sudah ke bandara Taehyun, sekitar beberapa menit yang lalu" sahut Yeonjun, membuat Taehyun makin panik

"Terimakasih!" sahut Taehyun cepat, baru saja akan kembali berlari suara Hueningkai menghentikan Taehyun

"Hyun!... Apa kau akan ke bandara?" tanya Hueningkai yang tentunya diangguki Taehyun

"Tapi Soobin bilang, akan pergi ke suatu tempat sebelum berangkat, makannya dia berangkat lebih awal" ucap Hueningkai

"Kemana?" tanya Taehyun, Hueningkai mengangkat bahunya

"Tidak tahu, tapi dia bilang, tempat itu merupakan mimpi yang menjadi nyata untuknya" sahut Hueningkai,

sepertinya Taehyun tahu itu dimana, Taehyun megenggam erat daun maple yang terbungkus plastik kecil yang sejak tadi ditangannya.

"Aku tahu itu dimana, Terimakasih Kai!" ucap Taehyun buru-buru pergi

Hueningkai tersenyum kearah Yeonjun yang juga tengah tersenyum kearahnya.

*

*

*

*

Mata serigala milik Soobin memandangi satu-satunya pohon maple yang berdiri tegak diantara padang rumput itu, tangannya terulur untuk menyentuh bintang pohon maple itu.

"Terimakasih" ucap Soobin sambil tersenyum

Tangannya kemudian merogoh saku jaketnya, mengeluarkan sebuah daun maple yang terbungkus dalam plastik transparan kecil, bibirnya tidak berhenti tersenyum, bagaimana selembar daun maple bisa memberikannya pertemuan yang begitu indahnya.

"Soobinnnn!!!!!...Choi Soobin!!!!"

Soobin seketika menoleh ke asal suara yang memanggil namanya, hal pertama yang Soobin temukan adalah Taehyun, Kang Taehyun namja manis yang telah berhasil merebut seluruh hatinya dari dulu sampai sekarang.



Bruk!

Grep!




"Jangan pergi! Aku mohon jangan pergi!.. Aku... Aku... Aku mencintaimu!!" ucap Taehyun memeluk erat tubuh besar Soobin

Soobin shock mendengar pernyataan Taehyun barusan, dalam hatinya Soobin memohon jika ini mimpi tolong siapa saja jangan pernah bangunkan dia.

"Kau..? Apa?" tanya Soobin meyakinkan bahwa pendengarannya tidak salah

"Aku mencintaimu bodoh! Apa kau tuli! Jangan pergi... Jangan tinggalkan aku!! Hiks" Taehyun menangis, tapi Soobin tersenyum dan membalas pelukan Taehyun

Beberapa menit keduanya saling berpelukan, ketika Soobin merasa Taehyun sudah cukup tenang, barulah Soobin menjauhkan sedikit Taehyun darinya.

Jari-jari tangan Soobin bergerak menghapus jejak air mata Dipipi Taehyun.

"Aku juga mencintaimu Kang Taehyun dari awal sampai seterusnya" ucap Soobin tak bisa menahan diri untuk tidak tersenyum

"Jangan pergi!" pinta Taehyun

Soobin yang mendengar itu dengan gerakan cepat menabrakkan bibirnya dengan bibir Taehyun, mata Taehyun langsung membola, namun detik berikutnya kedua kelopak mata Taehyun langsung terpejam menikmati sensasi sentuhan lembut kedua bibir mereka.

Kedua bibir itu hanya sekedar menempel selama beberapa menit, sebelum akhirnya kembali membuat jarak, Soobin melihat ke arloji yang melingkar dipergelangan tangannya.

"5:53 pm, waktu yang telah membuat kita bersama" ucap Soobin, Taehyun tersenyum kecil mendengar itu, kejadian ajaib yang membuat mereka bersama memang selalu terjadi tepat pada tiga angka itu

"Dibawah langit jingga, seperti sihir yang akan membuat kita selalu bersama, kau benar Taehyun, selama kita hidup dibawah langit yang sama, kita pasti akan bertemu" ucap Soobin, Taehyun hanya bisa tersenyum dan tersenyum tidak tahu lagi bagaimana cara mengekspresikan kebahagiaannya sekarang

"Apa kau tetap akan pergi?" tanya Taehyun kedua tangannya merekat erat dikedua sisi jaket bagian depan Soobin, dan kepalanya mendongak keatas

"Iya aku harus pergi Taehyun" ucap Soobin menundukan sedikit kepalanya, tangannya kini melingkari pinggang Taehyun agar tubuh mereka tetap menempel

Kepala Taehyun tertunduk sedih, Soobin tersenyum, sepertinya Taehyun tak mau ditinggal.

"Hyunie, aku hanya pergi ke eropa tiga hari untuk mengecek perkembangan kantor cabang kami disana" ucap Soobin, seketika kepala Taehyun mendongak keatas, ekspresi wajahnya langsung blank

"Apa? Jadi kau tidak akan menetap di eropa!!" pekik Taehyun terkejut, tapi alis Soobin justru mengernyit bingung

"Menetap? siapa yang memberitahumu hal seperti itu?" tanya Soobin bingung

Taehyun kembali berpikir, tidak ada yang bilang padanya Soobin akan menetap di eropa, sepertinya Taehyun terlalu panik melihat wajah Jungwon yang sangat panik itu, membuatnya menarik kesimpulan sendiri.

Sekarang Taehyun benar-benar merasa malu dan merutuki kebodohannya sendiri, Soobin yang melihat wajah merah Taehyun, kembali tersenyum.

"Taehyun lihat..." Soobin menunjukan daun maple yang terbungkus plastik transparan diatas telapak tangannya

Taehyun tersenyum, dan membuka telapak tangannya menunjukan hal yang sama pada Soobin, keduanya lantas menyatukan kedua daun maple itu.

"Taehyun setelah aku kembali dari Eropa kita akan menikah" ucap Soobin, membuat Taehyun sontak menoleh kepada Soobin

"Secepat itu?" tanya Taehyun

"Aku tidak mau menunggu lebih lama lagi, untuk apa kita menunda hal baik kan.. Taehyun menikahlah denganku" pinta Soobin

Teahyun memperhatikan wajah Soobin, kemudian tersenyum dan mengangguk, mengiyakan, Soobin amat sangat bahagia begitu juga Taehyun, keduanya kembali berpelukan sambil tertawa bahagia.

"Tunggu aku sebentar lagi ne" ucap Soobin, dan Taehyun tentu saja mengangguk

Kebahagiaan yang kuat terasa dibawah langit Jingga itu, benar-benar sangat indah.

*

*

*

*

TBC

Thank You^^

And

Don't Forget To Smile💙

Blue Hour (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang