36 : Blue Hour (5:53) Magic Hour

576 71 19
                                        


*  *  *  *  *

"Beomgyu!.. Choi Beomgyu!!" panggil Taehyun

"Beomgyu kemari jangan lari-lari begitu!!" ucap Taehyun mengejar seorang bocah berusia tiga tahun yang berwajah persis dengan Soobin, tapi hidungnya mirip dengan Taehyun

"Hap! Dapat!.. Beomgyu jangan menyusahkan eomamu begitu" ucap Soobin muncul tiba-tiba dihadapan anak yang dia panggil Beomgyu tadi dan segera menggendongnya

"Mianhae.. Appa habic eoma ucu kalo malah" ucap Beomgyu dengan agak cadel khas anak-anak

"Aishh tapi tidak boleh begitu ne.. Kasihan nanti kalau eoma capek gimana? Gak kasihan" ucap Soobin menasehati Beomgyu

"Mian appa..." ucap Beomgyu menyesal, lalu tak lama Taehyun datang membawa sepatu berukuran kecil dan tas kecil ditangannya

"Eoma mian" ucap Beomgyu turun dari gendongan Soobin dan langsung mengangkat tangannya minta Taehyun gendong, Taehyun hanya bisa tersenyum beginilah anaknya kalau sudah merasa bersalah, dengan senang hati Taehyun menggendong Beomgyu

"Baiklah tapi jangan nakal lagi ne.. " ucap Taehyun

"Ne eoma.. Cup!" Beomgyu mengecup pipi Taehyun yang membuat Taehyun langsung tersenyum

"Appa tidak dapat nih?? Appa juga mau" ucap Soobin mendekatkan pipinya pada Beomgyu yang tertawa, lantas mengecup singkat pipi Soobin juga

"Nah sudah cium-ciumannya.. Kita harus berangkat sekarang biar gak pulang kemalaman" ucap Taehyun

"Baiklah sayang, aku siapkan mobilnya dulu.. Kalau kau sudah selesai segera turun ne.. Aku menunggumu" ucap Soobin memberikan wink pada Taehyun yang hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Soobin yang tak pernah berubah, suaminya benar-benar gila pikir Taehyun

*

*

*

*

"Appa cenapa cita belenti dicini?" tanya Beomgyu yang duduk dikursi belakang

Mobil yang dikendarai Soobin kini berhenti didepan sebuah toko bunga, Taehyun kemudian melepaskan sabuk pengamannya.

"Sebentar sayang, eoma mau membeli bunga dulu" ucap Taehyun kemudian turun dari mobil dan langsung berjalan memasuki toko bunga itu

"Appa?.. Apa paman cuka buna?" tanya Beomgyu

"Ne appa rasa pamanmu suka bunga" ucap Soobin tersenyum pada anaknya yang hanya mengangguk-ngangguk lucu membuat Soobin tertawa

Tak lama Taehyun akhirnya kembali dengan sebuket besar bunga putih ditangannya.

Tak lama Taehyun akhirnya kembali dengan sebuket besar bunga putih ditangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah .. Ayo berangkat" ucap Taehyun setelah selesai memasang sabuk pengamannya

Soobin mengangguk dan segera menjalankan kembali mobilnya.

*

*

*

*

Mata Taehyun mulai berkaca-kaca dikala tangannya meletakan sebuket bunga putih tersebut diatas sebuah makam yang sangat terawat.

"Sahabatku.. Aku datang .. Sebenarnya aku sudah sering mengatakan ini padamu tapi.. Aku ingin mengatakannya lagi... Terimakasih Beomgyu kau sudah mengajariku banyak hal kalau bukan karena kau aku tidak tahu hidupku akan seperti apa nantinya ... Hiks.." Taehyun sudah tidak bisa menahan air matanya lagi

Soobin yang melihat itu tersenyum dan mendekat kearah istrinya, mengusap air mata Taehyun dengan satu tangannya, karena tangannya yang lain ia gunakan untuk menggendong putranya,

Taehyun menoleh pada Soobin yang menggeleng pada Taehyun.

"Beomgyu pasti akan sangat marah padaku karena membiarkan air mata kesedihan ini jatuh.. Jangan menangis ne kalau kau menangis sedih aku yakin, Beomgyu akan sangat terluka" ucap Soobin, Taehyun berusaha tersenyum dia tidak ingin membuat Beomgyu sedih

"Beomgyu.. Taehyun untukku ne.. Meski aku belum pernah bertemu secara nyata denganmu tapi aku tahu kau pasti orang yang baik, aku berjanji akan menjaga Taehyun dengan sangat baik" ucap Soobin membuat Taehyun tersenyum sambil menangis

"Paman.. Nama cita cama, eoma biyang, agal Gyu bica jadi baik cepelti paman Beomgyu juja" ucap Beomgyu dengan suara lucunya membuat Taehyun tertawa dan langsung mencium pipi anaknya

'Aku sudah bahagia Beomgyu, bagiamna denganmu?' batin Taehyun


Dari kejauhan tampak sosok namja berambut hitam dengan setelan serba putih tengah tersenyum, sirat wajahnya menggambarkan kebahagiaan.

"Aku juga bahagia Taehyun, lebih bahagia lagi"

Tubuh namja itu perlahan-lahan menghilang menjadi cahaya, dan cahaya itu terbang keatas langit.

*

*

*

*

5:53 pm

Beomgyu sudah tertidur lelap digendongan Soobin, disampingnya ada Taehyun yang berjalan sambil memperhatikan pohon-pohon maple disekitarnya yang daunnya mulai berwarna merah kekuningan.

"Taehyun..." panggil Soobin menghentikan langkahnya dibawah sebuah pohon maple yang paling besar disana, membuat Taehyun juga ikut menghentikan langkahnya

"Ada apa?" tanya Taehyun

"Lihat langitnya" ucap Soobin mendongakkan kepalanya keatas, Taehyun juga melakukan hal yang sama

Langit merah jingga yang seperti sihir diatas sana terlihat sangat indah berpadu dengan dedaunan pohon maple yang memerah.

Perlahan satu tangan Soobin meraih tangan Taehyun dan menggengamnya, Taehyun langsung menoleh pada Soobin yang juga tengah menoleh sambil tersenyum padanya, Taehyun tersenyum dan membalas gengaman tangan Soobin.

"Aku mencintaimu, sekarang, besok, sebulan, setahun, selamanya" ucap Soobin tulus

"Aku juga mencintaimu sangat" balas Taehyun

Soobin menunduk dan mendekatkan wajahnya pada wajah Taehyun, terus mendekat, sampai bibirnya bisa bersatu dengan bibir milik Taehyun, kedua kelopak mata Taehyun langsung terpejam, menikmati sentuhan lembut dari bibir suaminya.

Blue Hour, waktu yang sangat membingungkan, waktu dimana tidak bisa membedakan kenyataan dan mimpi, waktu saat seseorang tidak tahu harus sedih atau senang,

Tapi pada waktu itulah sihir jingga dilangit mampu membuat dua potongan hati yang terpisah menjadi satu, dan bersama selamanya.

Larilah.. Lebih baik lari daripada tidak melakukan apapun, kau tidak akan menemukan hal indah jika hanya diam saja.

Yakin dan percayalah, jika suatu saat  mimpimu akan sampai pada langit.

Magic Hour, Blue Hour

*

*

*

*

END

Thank You^^

And

Don't Forget To Smile💙

Blue Hour (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang