Happy reading..
• • •
Hari ini adalah hari dimana Raka ingin bersantai sepuasnya, karena besok ia mulai sibuk mempersiapkan acara bakti sosial. Namun sepertinya itu gagal terwujud sebab kedatangan dua cowok yang sama sekali kedatangannya tidak Raka terima, catat TIDAK RAKA TERIMA.
Siapa lagi jika bukan Arsen dan Gerry, padahal ia sudah mewanti-wanti saat digrup whatsApp agar tidak usah mengajaknya kemanapun. Tapi ya namanya orang bodoh, sudah diberitahu tetap saja datang.
"Sumpah ya Rak, masa mager sih! Ayo ngumpul dibasecamp" ajak Gerry seraya memakan cemilan yang baru saja diantar oleh Bunda-nya Raka.
"Kan gue udah bilang, gak usah ajak gue kemanapun. Mager gue, cape, lelah, letih gue. Kemaren abis belanja keperluan buat BakSos seharian," ungkap Raka.
"Wah, pasti gak ke ibadah lu! Saking mager, lemah, letihnya." seru Arsen sembari menendang kaki Raka.
"Enak aja, ibadah lah! Emangnya dia!" sahut Raka seraya menunjuk Gerry.
Gerry hanya terkekeh sembari melempar remahan gorengan tahu kearah Raka, "Ih kok tau sih, gue nggak kesana. Pasti Mas Aka stalking gue yaa.. Ngaku mas."
"Gini ini, kalo urat malunya udah putus, gak ibadah malah biasa aja. Gak waras kayaknya tuh!" ucap Arsen.
"Gue nggak ke gereja tuh ada sebab dan akibat," jawab Gerry santai.
"Sebabnya ban mobil gue bocor ditengah jalan, akibatnya gue telat kesana." jelas Gerry.
"Alasan!" ucap serempak Raka dan Arsen.
"Percuma kan gue jelasin dan jujur apa adanya, kalian juga gak akan percaya." ujar Gerry sembari memutar-mutarkan es batu dalam gelasnya.
• • •
Bulan memencet bel rumah bercat putih itu yang terdapat seekor anjing yang terus menggonggong saat Bulan tiba.
Bulan melambaikan tangannya pada anjing tersebut. Bulan mengalihkan pandangannya saat pemilik rumah tersebut keluar lalu membukaan gerbang dan membiarkan Bulan masuk.
"Kenapa gak masuk langsung sih?" tanya Gabriel seraya mengajak Bulan menuju ruang tengah.
"Maunya dibukain," Bulan terkekeh pelan.
"Gue ambil laptop dulu, tunggu sebentar." sebelum pergi mengambil laptop, Gabriel menyempatkan mengacak-acak rambut Bulan terlebih dahulu.
Tujuan Bulan kesini tak lain adalah untuk meminta bantuan Gabriel untuk merevisi ulang proposal untuk Bakti Sosial karena deadline akhirnya adalah Minggu yang akan datang, yaitu minggu besok.
Tak berselang beberapa lama Gabriel datang membawa laptop serta beberapa cemilan kesukaan Bulan dan langsung merevesi proposal tersebut.
"Bulan...!!" Bulan mengalihkan pandanganya pada Wanita bermata sipit yang tengah berlari kecil kearahnya.
"Astaga, kenapa baru kesini sih?! Natal, tahun baru sama imlek kenapa gak kesini?!" tanya Wanita itu dengan wajah sok merajuk itu.
"Ce biasa aja sih! Jijik tuh Bulan nya," Wanita yang dipanggil 'Cece' itu melebarkan matanya pada Gabriel.
"Eh lu anak kecil diem aje aelah!" sahut Ce Mella.
KAMU SEDANG MEMBACA
RABULAN
Teen Fiction⚠️DO NOT IMITATE MY WORK⚠️ -plagiarism go away, please- •cover by : pinterest Ini adalah kisah Bulan Raka, bukan Bulan Bintang atau lainnya. Kisah persahabatan, ralat mereka berdua bukan sahabat melainkan MUSUH. Iya musuh! Musuh bebuyutan itu juga...