Jangan lupa voment!
Selamat membaca✨
• • •
Bulan bangun lebih pagi ketimbang hari-hari biasa nya ini semua karena Mamanya yang menyuruh Bulan bangun lebih awal, seperti saat ini Bulan sudah duduk dimeja makan bersama dengan Ronald dan Bintang yang masih memejamkan matanya, sedangkan Venus berada didapur untuk membuatkan makanan untuk kedua anaknya.
"Bulan denger kan apa kata Mama tadi," teriak Verus dari dapur.
Bulan mengangguk paham dan mengulang ucapan ibunya, "Anak perempuan jangan bangun siang, terus kamu itu anggota Osis kasih dong contoh yang baik sama murid SMA Pelita bangsa kalo anggota Osisnya disiplin."
Venus memberika roti bakar Bulan dan Bintang, "Bagus gitu dong," sedangkan Bulan memutar bola mata jengah.
Bintang dan Ronald hanya tertawa pelan melihat Bulan yang sedang kesal.
• • •
Rakasha melewati koridor menuju ruang Osis karena hari ini adalah jadwal rapat Osis yang biasanya diadakan sepulang sekolah namun kini ia mengadakan pagi hari.
"Rak, nggak nanti aja pas istirahat?" tanya Arsen yang sedang berjalan berdampingan dengan Raka.
Raka terus menatap kearah depan tanpa menoleh Arsen "Abis upacara, gue udah ijin sama Bu Jani kalo semua anak Osis nggak ikut pelajaran dulu sampe istirahat." Arsen mengangguk mengerti.
"Pagi semuanya," sapa Bella dan Cintya tersenyum manis.
Arsen merangkul bahu Bella "Pagi sayangkuh," sedangkan Bella menojok perut Arsen "Najis, jijik gue!"
Raka celingak-celinguk mengedarkan pandangannya Arsen, Bella dan Cintya pun mengikuti Raka.
"Nyari siapa lo?" tanya Cintya "Oo.. Gue tau lo cari siapa? Bulan kan?" lanjut Cintya antusias.
Raka mengusap wajah Cintya "Sok tau banget lo! Najis gue nyariin dia!" Raka bergidik geli.
"Itu Bulan! Bulan!" teriak Bella sambil menunjuk Bulan yang tengah berjalan ke arah kelasnya, Bella mengayunkan tanganya "Sini woi!" lanjut Bella.
Bulan berhenti seraya menatap Bella, lalu melanjutkan langkahnya dan tak mempedulikan Bella yang terus meneriakinya, tangannya dicekal oleh Chiko seraya tersenyum jahil.
"Pagi Bulan," sapa Chiko.
Bulan menghempaskan tangan Chiko lalu melipatkan kedua lenganya didada, "Ngapain lo disini? Temen lo itu disana samperin gih, tuh liat matanya udah melotot liat lo pegang tangan gue. Cemburu tuh takut temennya gue ambil," ucap Bulan padahal Raka tidak melototi mereka, ia hanya melebih-lebihkan saja.
Chiko terkekeh kemudian menarik Bulan keberadaan Raka, sedangkan Raka baru akan ke kelasnya namun kerah baju nya ditarik oleh Gabriel yang baru saja datang, "Mau kemana lo? Kaya orang pacaran aja kalo lagi marahan." Gabriel terkekeh.
Raka mendengus kesal "Lepasin Geb! Mau ngerjain tugas gue," Gabriel mengikuti bicara Raka
"Nggak ada tugas, nggak usah ngeles deh!"
![](https://img.wattpad.com/cover/201225192-288-k303907.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RABULAN
Teen Fiction⚠️DO NOT IMITATE MY WORK⚠️ -plagiarism go away, please- •cover by : pinterest Ini adalah kisah Bulan Raka, bukan Bulan Bintang atau lainnya. Kisah persahabatan, ralat mereka berdua bukan sahabat melainkan MUSUH. Iya musuh! Musuh bebuyutan itu juga...