RABULAN 13

11 3 6
                                    

Hai semua-!! Jangan lupa vote dan komen ya..

HAPPY READING GAES ><

• • •

Bulan menatap sengit lelaki yang berada dihadapannya, yang sudah mengganggu tidur nyenyaknya. Siapa lagi jika bukan Rakasha, lelaki jakung berlesung pipi itu.

"Ngapain lo kesini?! Ganggu tidur cantik gue tau!" decak Bulan yang masih mengenakan piyama berwarna merah muda dan sendal berbulu warna senada.

Raka berdecak saat melihat penampilan Bulan yang masih mengenakan piyama. "Gue kira lo udah mandi, jadi pas gue datang tinggal berangkat, ternyata masih pake baju begituan. Mandi buruan!"

Puk!

Bulan melemparkan bantal sofa yang berada didekatnya kearah Raka, sedangkan sang empu menatap sinis Bulan yang tengah tersenyum miring.

"Loh! Bulan, Mama kira kamu udah mandi, udah siap-siap. Ternyata masih pake piyama gini, sekarang kamu mandi sana!" Venus menggeleng kepala saat melihat anak gadisnya berjalan menuju kamarnya, lalu mengalihkan pandanganya pada Raka.

"Kamu udah sarapan? Kalau belum, sarapan bareng aja ayok,"

Raka tak mungkin menolak permintaan Venus kedua kalinya. Akhirnya, ia mengikuti langkah Venus menuju ruang makannya. Sudah Ada Ronald yang sedang membaca koran dan Bintang yang masih memejamkan matanya.

"Raka, duduk dulu ya, tante mau bikin minuman untuk kalian." ucap Venus seraya berjalan menuju dapur.

Raka menarik kursi yang berada disebelah Bintang, lalu mendudukkan tubuhnya.

"Raka, gimana sekolahmu?" Raka menatap Ronald yang tengah menyusup kopinya.

Raka mengangguk, "Baik Om."

"Bagus jika seperti itu, Om kira kalian berdua udah tidak sering bertengkar," ucap Ronald disertai kekehan, "Ternyata masih sama seperti dulu." lanjutnya.

"Kalian siapa Om?" tanya Raka yang tak mengerti arah pembicaraan Ronald.

"Ya.. Lo ama kakak gue lah! Yakali ama kucing emak gue!" sahut Bintang seraya bertumpu tangan.

Ronald terkekeh saat melihat wajah kesal Raka dan wajah tak bersalah anak bungsunya, Bintang.

• • •

Bulan menutup pintu kamarnya keras, lalu melemparkan sendal berbulunya asal seraya berjalan menuju kamar mandi.

Setelah 30 menit membersihkan dirinya, Bulan keluar kamar mandi dengan balutan baju putih dengan renda bagian dadanya yang dipadukan dengan celana levis panjang dan sepatu sneakears putih tulang serta slingbag hitam. Ia hanya liptin tanpa riasan berlebihan. Lagian untuk apa dandan cantik jika perginya dengan Rakasha, pikir Bulan.

Bulan mengeringakan rambutnya lalu menyisirnya, dan membiarkan rambut hitamnya tergerai indah. Bulan langsung keluar kamarnya dan berjalan menuju lantai bawah.

Ia menghela nafas saat melihat Raka yang tengah asik menyantap sarapan bersama keluarganya, "Ayo! Keburu siang ni!"

"Sarapan dulu sayang, ayo sini," ajak Ronald, pada putrinya yang sudah rapi.

RABULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang