RABULAN 6

26 11 3
                                    

Jangan lupa vote + comen gratis ko!📣

Selamat membaca gaes

• • •

Bulan berdiri didepan gerbang sekolah menunggu Bintang yang tengah mengambil mobil, tadi pagi Bulan diharuskan oleh sang Mama untuk berangkat dengan adik tercintanya.

Tin..tin..

Bulan langsung masuk, Bintang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Bintang sesekali menatap kakaknya yang sedang menatap lurus kearah jalan, ia menghembuskan nafas gusar ia tau Bulan masih marah dengannya bahkan sangat tau.

"Kak," panggil Bintang tak ada respon dari Bulan.

"Kak Bulan!" Bulan hanya berdehem, Bintang mengetuk stir mobilnya ia bingung harus mulai darimana dengan suasana canggung ini.

Bintang menghela nafas pelan "Maafin gue kak, sorry udah buat lo kecewa." ucap Bintang lirih, lagi lagi Bulan hanya berdehem.

Bulan langsung keluar saat mobilnya memasuki pekarangan rumahnya, Bintang pun mengikuti langkah Bulan. Bulan berhenti sejenak lalu menghadap Bintang yang tengah menatap Bulan bingung, Bulan mengidik bahu acuh dan melanjutkan memasuki rumahnya.

Bulan menaiki tangga menuju kelantai dua tepat kamarnya berada, saat mencapai anak tangga terakhir suara Venus langsung membuat Bulan menghentikan langkahnya.

"Bintang! Kenapa muka kamu? Kok jadi kaya gini!" panik Venus seraya menangkup wajah Bintang, sedangkan Bintang meringis kesakitan karena Venus tak sengaja menekan luka lebamnya.

"Nggak papa Ma," ucap Bintang yang coba menenangkan Venus, sedangkan Bulan kembali melanjutkan langkahnya menuju kamar.

Ronald menatap Bintang yang tengah diobati oleh Venus dengan tatapan tajam, "Kenapa muka kamu?! Berantem lagi?"

Bintang menatap Ronald kaget saat ia sudah disebelahnya "Iya, Pah." jawab Bintang membuat Ronald langsung melayangkan tamparannya.

Plak!!

"Ronald!!" teriak Venus membuat Bulan yang berada dikamar langsung turun menemui kedua orang tuanya.

"Ma, ada apa sih?" tanya Bulan seraya memeluk Venus yang tengah menangis.

Bintang memegangi pipinya yang sakit akibat tamparan Ronald yang cukup keras "Maaf, Pa."

"Mau jadi jagoan kamu! Papa sekolahin kamu bukan buat jadi preman, Bintang. Papa sekolahin kamu biar jadi orang yang benar tau kamu!!" ucap Ronald seraya menunjuk Bintang dengan emosi.

Ronald beralih menatap Bulan yang tengah menenangkan Venus "Bulan," Bulan sontak menatap Ronald dan Venus langsung kembali mengobati luka Bintang.

"Kenapa kamu nggak mencengah Bintang? hah?!" tanya Ronald seraya menatap Bulan tajam.

Bulan menghela nafas kesal "Emang Bulan babysister -nya Bintang, kemana pun dia pergi aku harus tau! Nggak kan Pa,"

"Jangan nyalahin Kak Bulan Pa, Bintang yang salah,." ucap Bintang yang sudah berdiri disebelah Bulan.

"Kalo kamu nggak buat ulah Papa nggak akan nyalahin Bulan, Bintang. Mengerti kamu!!"

RABULANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang