Jangan lupa vote dan komennya✨
Selamat membaca📣
• • •
Bulan dan Bella menatap keempat lelaki didepan dengan tatapan jengah, mereka berempat tetap saja mengintrogasi Bulan dan Bella.
"Lo semua itu kenapa pada ribet banget sih!" decak Bulan saat Chiko dan Arsen terus berbicara mengapa mereka bolos pelajaran.
"Kayak nggak biasanya aja sih, lo semua! Kesel sendiri kan gue!" lanjut Bulan seraya melemparkan kulit kacang.
Bella menghela nafas kasar, "Lo semua itu ribut sendiri tau nggak!" ucap Bella sembari meletakan kedua tangannya didepan dada.
"Udah sana lo bubar! Mulai rapatnya aja sana," usir Bulan sembari mengayunkan tangannya.
Keempat lelaki itu duduk didepan Bulan dan Bella, Bulan berdecak saat Raka menjulurkan lidah seraya mengatakan 'Mampus lo, bentar lagi kaki lo patah!' tanpa mengeluarkan suara.
Raka mengalihkan pandangannya pada laptop yang dibawa oleh Gabriel lalu menelitinya, "Kayaknya bakal banyak yang harus direvisi deh, Rak." ucap Gabriel seraya meneliti laporan anggota Osis lainnya.
"Enggak terlalu banyak salahnya'kan?" tanya Raka sembari menggeser laptopnya menjadi barada dihadapannya.
Raka meneliti satu persatu laporan yang dikirimkan lewat email Osis pribadi. Arsen nampak menghela nafas panjang, "Kayak gini sanggup dalam waktu sebulan?" tanya Arsen menghadap belakang tempat duduk Raka dan Gabriel.
Raka mengalihkan pandangannya dari laptop lalu menatap Arsen, "Proposal buat sponsor aja kita belum selesai, tenda stand belum siap, dana kurang, kita aja belum ngomong sama Bu Jani tentang hasil rapat kemarin buat Bhakti Sosial ini. Lebih dari satu bulan kita bisa nyelesaikan, kalo kita kelas sebelas waktu sebulan lebih dari cukup." ujar Arsen mengungkapkan pemikirannya semalam kepada Raka dan lainnya.
Raka menghela nafas pelan, "Iya, gue paham maksud lo. Tapi kita juga harus rembukan sama yang lainnya, nunggu semua kumpul rapat langsung mulai,"
• • •
Satu persatu anggota osis memasuki ruangan osis, Raka langsung maju kedepan diikuti oleh Arsen yang membawa sebuah laptop ditangan kanannya.
"Oke, pertama-tama makasih buat waktu kalian untuk rapat kali ini. Gue mau bahas tentang proposal yang kalian kirim dalan bentuk email , masih banyak yang harus direvisi tentang proposal ini. Tapi kita nggak akan bahas tentang proposal itu sekarang, kita bakal bahas tentang dana bhakti sosial yang akan kita adakan tahun ini. Mutia siapa yang bertugas untuk nyewa soundsystem sama tenda stand-nya?" ujar Raka dengan wajah yang nampak serius.
Mutia yang selaku sekertaris 2 pun langsung berdiri menjelaskan pada Raka, "Yang bertugas nyewa itu Aris sama Henry, kalo tenda stand itu Gerry sama Chiko mereka berdua kemarin udah ngomong sama gue buat nyatet apa yang udah disewa. Terus sisanya ada sama Bella," Bella yang terkejut pun langusng menatap Bulan dan Mutia bergantian.
"Gue? Kenapa?" tanya Bella menunjuk dirinya sendiri, "Sisa dari yang udah disewa apa aja Bella!" decak Mutia, Bella pun mengangguk mengerti lalu ia mengambil buku catatan yang berada ditasnya.
Bella berdiri sembari memegang buku catatan Osis-nya yang bertuliskan 'DATA-DATA YANG SUDAH DISEWA OLEH ANAK OSIS-!' Bella melebarkan matanya ia sangat tau ini bukan tulisannya melainkan tulisan gadis yang tengah mencatat tugasnya, lalu berjalan menyerahkan catatannya kepada Arsen dan Raka.
KAMU SEDANG MEMBACA
RABULAN
Teen Fiction⚠️DO NOT IMITATE MY WORK⚠️ -plagiarism go away, please- •cover by : pinterest Ini adalah kisah Bulan Raka, bukan Bulan Bintang atau lainnya. Kisah persahabatan, ralat mereka berdua bukan sahabat melainkan MUSUH. Iya musuh! Musuh bebuyutan itu juga...