Jangan lupa voment 📣
Selamat membaca!!
• • •
"ANJING LO! KALO SUKA BILANG KE GUE! BUKAN MALAH MAIN DIBELAKANG KAYA GINI BEGO," ucap Bintang dengan nafas memburu, Bintang memukul Alfin tanpa ampun.
Bugh!
Bugh!
Bugh!
"LO KIRA GUE MAU AMBIL PUNYA SAHABAT GUE! NGGAK TANG! GUE NGGAK PACARAN SAMA DIA! LO KENAPA NGGAK MAU DENGERIN PENJELASAN LARAS DULU!! ANJING LO!!" Alfin yang terus membalas pukulan Bintang.
Alfin menegakan tubuhnya melihat Bintang yang masih terkapar ditanah sembari memegangi perutnya, "Ini sifat lo yang nggak pernah gue suka! Selalu ngambil kesimpulan sendiri sebelum bertanya sama yang bersangkutan!" Bintang menyekat darah yang berada diujung bibirnya, tanpa fikir panjang lagi Bintang langsung kembali menghantam Alfin, tidak ada yang berani memisahkan dua orang dengan wajah yang tak berbentuk itu penuh dengan luka.
Rakasha langsung memisahkan Alfin dan Bintang yang sedang adu jotos itu, tak ada yang mau mengalah baik Alfin maupun Bintang. Arsen menahan Alfin dibantu Chiko dan Raka menahan Bintang dibantu Gerry dan Gabriel karena Bintang terus memberontak. Bulan dan Bella menerobos kerumunan siswa maupun siswi yang melihat kejadian tersebut.
Setelah sampai ditengah lapangan Bulan menarik Bintang dan Alfin dengan kasar, kemudian membawa keduanya pergi dari kerumunan diikuti Bella dan yang lainnya. Bulan menghempaskan keduanya dengan kasar di sofa yang berada di UKS, sedangkan Laras memberikan kotak P3k kepada Bulan. Bella menghampiri Bulan dan mengambil alih kotak P3k tersebut.
Plak!
Semua langsung menatap Bulan tak percaya begitupun Bintang yang merasakan pipi kanannya terasa sangat panas, langsung menunduk.
"Lan! Lo apan sih! Muka Bintang bonyok kaya gitu malah digampar, nggak punya otak lo!" decak Raka melihat perilaku Bulan.
Bulan menatap tajam Raka "Diem lo! Gue lagi nggak mau ribut sama lo!" Bulan beralih menatap Bintang dan Alfin bergantian.
"Lanjut berantemnya! Disini! Mau jadi jagoan lo berdua! Cuma masalah cewek aja lo berdua kaya gini! Punya otak nggak sih lo berdua?!" Bintang dan Alfin hanya bisa menunduk. Bella hanya menatap adiknya tidak berkutik, sedangkan yang lainnya menatap Alfin dan Bintang dengan iba.
Bulan menuangkan obat merah pada kapas lalu menekan pada ujung bibir Bintang, "Aww..sakit kak!" Bintang menatapa Bulan memelas.
"Lo itu bego atau gimana sih! Lo tau kan muka lo kaya gini siapa yang dimarahin? Gue bego! Jangan lo pikir bokap bakal maklumin muka lo yang kaya gini, bokap nggak akan pernah mau anaknya jadi preman kaya lo!" ucap Bulan seraya menunjuk Bintang, lalu Bulan melempar kapas yang berada ditanganya dengan kasar.
Bulan beralih ke Laras yang sedari tadi berdiri tak jauh dari Bulan dan Bintang, "Ras, urus pacar lo tuh! Bintang inget, gue nggak mau berurusan sama lo! Kalo nanti pulang gue diomelin sama Bokap atau Nyokap, orang pertama yang bakal gue santet adalah lo! Gue kecewa, benci sama lo!" pungkas Bulan.

KAMU SEDANG MEMBACA
RABULAN
Teen Fiction⚠️DO NOT IMITATE MY WORK⚠️ -plagiarism go away, please- •cover by : pinterest Ini adalah kisah Bulan Raka, bukan Bulan Bintang atau lainnya. Kisah persahabatan, ralat mereka berdua bukan sahabat melainkan MUSUH. Iya musuh! Musuh bebuyutan itu juga...