Jangan lupa vote dan comment.
Ingat vote!
Karena itu gratis tis tis!
Ingat yah! Vote kalian semangat authornya!
Goo tekan tanda bintang pojok kiri!
Selamat membaca✨
• • •
Raka berlari mengelilingi lapangan dengan nafas terengah-engah. Arsen, Chiko dan Gabriel pun mengikuti Raka dari belakang seraya bernyanyi-nyanyi. Kelas XII IPA 3 sedang melaksanakan olahraga, mereka berlari mengelilingi lapangan untuk melakukan pemanasan.
"Inget ya Rak! Belanja buat dekorasi lo sama Bulan," Arsen kembali mengingatkan Raka.
Raka berdehem pelan, "Hm, iye kalo inget."
Chiko mendorong bahu Raka seraya mengatur nafasnya, "Ya harus ingat lah! Gimana sih!"
"Kan tadi gue bilang kalo ingat. Kalo engga yaudah lo sama Arsen aja yang beli," ucap Raka santai sembari melangkah menuju pinggir lapangan.
"Gebby mana sih? Enggak masuk dia?" tanya Raka yang baru menyadari bahwa tidak ada Gabriel.
"Kenapa nyari gue? Kangen lo?" sahut Gabriel yang baru saja ikut bergabung.
"Abis darimana lo?" tanya Chiko seraya mengambil Air mineral milik Arsen.
"Abis ngasih proposal perijinan buat Bhakti sosial tadi sama Muti." Ketiganya pun mengangguk mengerti.
"Oh ya kelas kita mau ngadain apa buat stand nanti?" tanya Arsen.
Raka menyenderkan tubuhnya pada anak tangga yang berada dibelakangnya, "Tanya si Abdi aja, dia kan ketua kelas." Arsen mengangguk, "Tapi jangan sekarang"
Arsen, Chiko dan Gabriel mengangguk mengerti.
"Rak, ikut main basket ngga?" tanya Dekas-teman sekelas Raka.
"Lo aja masih pegel nih kaki gue," jawab Raka memang benar kakinya terasa sangat pegal akibat tadi ia tidak ikut pemanasan.
Dekas mengangguk, "Lo bertiga ikut kagak?" Chiko dan Arsen menggelengkan kepalanya, tapi berbeda dengan Gabriel yang menerima ajakan Dekas.
"Gue main dulu," Gabriel berlari kearah lapangan.
"Ijin lagi, kayak sama nyokap aje." Chiko tertawa sembari memukul Raka.
"Nggak usah lebay lo, kampret! " Raka mendorong Chiko menjauh darinya.
"Terlalu hiperbola kamu mas," sahut Arsen.
Raka melipat kedua tanganya didepan dada, "Bilang anak-anak jangan lupa nanti kita rapat kayak biasa." Arsen mengangguk paham
Arsen langsung mengambil ponselnya yang sempat ia bawa. "Dih bawa hp nggak ngomong sih lo!" decak Chiko saat melihat Arsen mengeluarkan ponsel miliknya.
Arsen membuka aplikasi line dan membuka grup chat miliknya.
OSIS PELITA BANGSA (98)
KAMU SEDANG MEMBACA
RABULAN
Teen Fiction⚠️DO NOT IMITATE MY WORK⚠️ -plagiarism go away, please- •cover by : pinterest Ini adalah kisah Bulan Raka, bukan Bulan Bintang atau lainnya. Kisah persahabatan, ralat mereka berdua bukan sahabat melainkan MUSUH. Iya musuh! Musuh bebuyutan itu juga...