Jangan lupa vote comment dan share gaes😍
Selamat membaca✨
• • •
"Jangan sampai lupa yah. Yang belum mengirimkan proposal untuk bhakti sosial, buruan jangan kelamaan. Soalnya bakal gue print terus minta tanda tangan Bu Jani sebagai panitia bhakti sosial. See you next time guys," Raka melangkah keluar ruang osis.
"Jangan sampai banyak yang typo! Kalo banyak yang typo gue nggak bakal revisi-in!" sahut Bulan menyandarkan punggungnya pada dinding ruang osis.
Raka yang sudah keluar dari ruang osis kembali masuk, "Lo kan bukan sekertarisnya Steph?" tanya salah satu anggota osis.
Bulan mengangguk dengan wajah songong, "Betul! Pokoknya harus rapi, tanpa typo bertebaran! Dah lah males. See you gaes," ucap Bulan melenggang keluar lalu melambaikan tanganya saat melewati Raka.
"Yang ketua osis sebenernya siapa sih? Bulan atau Raka?" tanya Chiko pada Bella yang kebetulan berada tepat disampingnya.
Bella mengidik bahu, "Nggak tau bingung gue."
Setelah itu seluruh anggota osis satu persatu melenggang keluar menyisahkan Bella, Arsen, Chiko, Gabriel, Gerry dan Raka.
"Kenapa lo nyuruh Bulan yang ngerevisi?" tanya Bella.
"Biarin aja, dia juga mau kok." jawab Raka terlewat santai.
Gabriel menghela nafas kasar, "Tapi gue sama Bella jadi nggak enak Rak, nanti dikira kita nggak bertanggung jawab."
"Bulan nggak kaya gitu kali Geb," sahut Chiko.
"Neng Bulan anaknya nggak ngambekan kok, percaya deh ama Gerry." ucap Gerry
"Iya, dia nggak mungkin kaya gitu. Lagian proposal yang gue kirim ke Raka belum ada sebagiannya, masih banyak yang lain. Nanti gue bagi ke elo, Bella sama Muti. Lagian juga proposal yang buat Kepala sekolah emang udah lo berdua selesain?" tanya Arsen.
Bella dan Gabriel kompak menggelengkan kepala, "Tinggal beberapa lagi sama revisi ulang," ucap Gabriel.
"Tapi Raka keterlaluan banget elo!" kata Bella dengan nada kesal.
"Keterlaluan gimana sih Bell?" tanya Raka.
"Iya keterlaluan! Bulan bilang dia baru tidur jam satu terus elo nelpon jam setengah empat! Tidur dua jam setengah ituu! Parah banget kan?!" ucap Bella menggebu-gebu.
"Parah sih!" ucap Gabriel dengan kedua tangannya masuk kedalam saku celananya.
"Parah bangetttt!" ucap Arsen sembari menepuk bahu Raka
"Fiks udah tingkat kejam ini mah," sahut Chiko dtamatis.
"Kejam plus parah banget lo Rak buku," ucap Gerry menggelengkan kepalanya.
Raka berdecih pelan, "Lebay lo semua," lalu melenggang meninggalkan kenangan yang ada:v wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
RABULAN
Teen Fiction⚠️DO NOT IMITATE MY WORK⚠️ -plagiarism go away, please- •cover by : pinterest Ini adalah kisah Bulan Raka, bukan Bulan Bintang atau lainnya. Kisah persahabatan, ralat mereka berdua bukan sahabat melainkan MUSUH. Iya musuh! Musuh bebuyutan itu juga...