"Perihal patah, aku tidak tahu cara memperbaikinya seperti apa. Yang aku tahu, patah adalah dua kepingan yang tidak bisa di satukan. Seperti patah hati."
-Starla Sasrawijaya-
Assalamualaikum kapal Angkasaraya?
Masih setia berlayar mengarungi lautan?
Jangan lupa dukung cerita Thank You Aksa dengan meninggalkan vote, komentar, dan sebarkan link cerita ini ke teman-teman kalian.
Yang belum follow wattpad Ocha_Amsy16, jangan lupa follow sekarang. Dan ikuti cerita-cerita Mak lainnya.
Satu komentar kalian, adalah satu semangat untuk Mak melanjutkan kisah ini:)
Happy Reading 🤗
Suasana koridor sekolah mulai sepi. Para murid sudah mulai meninggalkan sekolah untuk pulang ke rumahnya masing-masing. Indira masih setia duduk menyepi di bangku panjang berwarna putih. Wajahnya menunduk fokus pada layar ponsel yang menyala. Menghubungi sang ayah melalui pesan singkat untuk segera menjemputnya di sekolah.Ayah.
Ayah tidak bisa jemput kamu sekarang, sayang. Ada pekerjaan yg tidak bisa ayah tinggalkan. Kamu pulang pakai taxi aja dulu, ya.Pesan masuk itu merubah mimik wajah Indira menjadi lusuh. Ia menoleh ke kanan-kiri, mencari seseorang yang ia kenal untuk mencari tumpangan. Kebetulan sekali, netranya tak sengaja menangkup sosok Tania yang tengah berjalan bersama Starla. Niat untuk menghampiri kini Indira urungkan. Ia teringat tentang semarah apa Tania saat tadi pagi pada dirinya.
Memutar tubuh, Indira menghela napas untuk segera bergegas pergi lebih dulu. Namun, suara teriakan dari belakang membuat Indira mengurungkan langkah. "Indira! Ra, tunggu!"
Indira terdiam. Dua orang wanita menghampirinya dengan tergesa-gesa. Tania tersenyum kikuk, masih merasa bersalah karena belum sempat meminta maaf. "Hi, Ra. Kok lo belum pulang, sih? Nungguin siapa?"
"Iya, nih, Kak. Dira tadinya lagi nunggu ayah buat jemput, tapi ternyata ayah masih ada kerjaan di kantornya," balas Indira tersenyum kikuk.
"Ya udah, Ra. Pulang sama gue aja, yuk. Mau, kan?" tawar Tania seramah mungkin. Hitung-hitung menebus dosanya tadi pagi.
"Ma-"
"Tania pulang sama gue!" Belum juga Indira menyelesaikan kalimatnya, tapi justru ucapannya sudah disela lebih dulu oleh seorang laki-laki yang sudah berdiri di samping Tania.
Tania memasang wajah cengo. Satu tangannya menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Sungguh sangat membingungkan.
"Lo lupa, gue udah bilang sama lo, kalau pulang sekolah, balik bareng gue," ucap Libra berusaha mengingatkan kembali.
"Terus, Indira gimana?"
"Indira pulang sama gue." Sahutan itu membuat mereka menoleh. Dilihatnya Satria yang berjalan sambil memegang bola orange di tangan.
Indira melirik ke arah Starla yang hanya diam membisu tak bersuara. Pandangan Starla justru berusaha menghindar dari fokusnya sosok Satria sekarang.
"Indira bisa pulang sendiri," jawab Indira mantap.
"Enggak, Ra. Kamu berangkat sekolah sama aku, pulangnya juga harus sama aku," tolak Satria.
"Ta-tapi, Kak ...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Aksa | Angkasaraya
Teen FictionSequel Satria Or Angkasa. Memilih antara Satria Or Angkasa tidak sesulit memilih antara cinta manusia, atau Tuhannya. Kini harapannya digantung pada harapan yang tabu. Melangkah untuk maju menata pada masa depan, namun harus terhalang oleh tembok te...