“Balas dendam tidak akan pernah memuaskan hati. Melainkan, menyusahkan diri.”
—Avinash_Avanoska—
Masih dengan perasaan berduka, Indira dengan nekat mencoba menghampiri markas besar Pasukan Trijas seorang diri. Indira harus segera menyelesaikan permasalahan ini, dan menuntut kebenaran dari mulut laki-laki bernama Alfa Taurus Altair.
Tanpa mengetuk pintu, Indira langsung membuka pintu markas begitu saja. Membuat Alfa yang tengah merayakan kematian Bimo dengan pesta minuman alkohol, langsung beranjak berdiri saat melihat kehadiran Indira.
“Welcome, Indira cantik. Mau apa ke sini, Sayang?” tanya Alfa tersenyum sumringah.
“Gak usah basa-basi, Kak. Maksud Kak Alfa apa? Bilang kalau Indira yang udah ngebongkar identitas Bimo?! Kakak tega, ya, ngefitnah Indira?!”
“Loh, kan memang tujuan gue itu, Ra, bikin lo di benci sama Geng Avinash-Avanoska. Jadi, gue gak perlu repot-repot kasih pelajaran sama lo. Biar Geng Avinash yang akan membunuh diri lo sendiri,” tutur Alfa tersenyum kecut. “Gimana? Kejutan gue cukup berkesan bukan?!”
Indira menggeleng pelan. “Ternyata yang di ucapin Bimo itu bener, ya. Kakak itu jahat!”
Saat sedang meminta perhitungan terhadap Alfa, tiba-tiba saja Indira mendengarkan suara bising dari luar. Semua pasukan Trijas pun kini bersiap pada posisinya masing-masing.
“Pasukan! Jaga Gerbang depan,” titah Alfa pada anggotanya.
“Oke siap!”
Suara bising itu ternyata berasal dari gerungan suara motor yang memekakkan telinga. Puluhan motor baru saja sampai di sebuah markas besar Pasukan Trijas. Beberapa anggota yang tengah berjaga di depan gerbang, langsung di kejutkan dengan segerombolan Geng Avinash-Avanoska yang begitu banyak.
Angkasa—ketua Geng Avinash—langsung saja turun dari motornya dan menendang dua anggota Pasukan Trijas sekaligus.
“Atasi yang di luar! Selebihnya ikut gue ke dalem!” Instruksi Angkasa pada anggotanya.
“Siap!”
Beberapa anggota Avansoka dan anggota Garuda mencoba mengatasi sebagian Pasukan Trijas yang berjaga di luar. Selebihnya, mereka semua mengikuti arahan Angkasa selanjutnya. Hari ini, mereka semua akan membalaskan dendam kematian Bimo pada semua anggota Pasukan Trijas.
Saat memasuki markas besar itu, mereka semua harus di kejutkan dengan seorang gadis yang ternyata ada di sini juga, bersama Alfa—ketua Pasukan Trijas. Bukan mereka saja yang terkejut, melainkan juga Indira. Indira takut, jika mereka semua akan salah paham.
“Wow, Indira Allaya! Ternyata bener ya, lo dengan tega menusuk kita dari belakang!” Langit tersenyum kecut, ia tak menyangka dengan gadis yang ia lihat sekarang. “Bahkan, lo juga yang udah tega buat Bimo meninggal.”
“I-ini gak seperti apa yang kalian lihat. Dira ke sini hanya—”
“Baru tahu lo kalau Indira berkhianat?! Lihat, cewek ini adalah sumber kemenangan bagi Pasukan Trijas. Karena dia udah berbaik hati membongkar identitas Bimo sama kita. Terima kasih, Indira.” Alfa memotong ucapan Indira, memberikan penjelasan palsu terhadap Geng Avinash-Avanoska.
Indira menggeleng pelan. Air matanya sudah mengalir deras. “Yang di ucapin sama Kak Alfa itu bohong! Demi Tuhan, bukan Indira orangnya, Kak. Indira ke sini Cuma mau menuntut kebenaran dari Kak Alfa.”
“Halah, bacot lo, Ra! Lo itu lugu-lugu tapi asem!” celetuk Satelit begitu emosi.
“Serang mereka, jangan kasih ampun! Termasuk, cewek iblis itu!” instruksi Satria begitu menggema.
KAMU SEDANG MEMBACA
Thank You Aksa | Angkasaraya
Novela JuvenilSequel Satria Or Angkasa. Memilih antara Satria Or Angkasa tidak sesulit memilih antara cinta manusia, atau Tuhannya. Kini harapannya digantung pada harapan yang tabu. Melangkah untuk maju menata pada masa depan, namun harus terhalang oleh tembok te...