Sequel Satria Or Angkasa.
Memilih antara Satria Or Angkasa tidak sesulit memilih antara cinta manusia, atau Tuhannya. Kini harapannya digantung pada harapan yang tabu. Melangkah untuk maju menata pada masa depan, namun harus terhalang oleh tembok te...
Aku dan kamu ibarat gelap dan terang. Keduanya tidak akan pernah bersatu. Sama halnya, aku dan kamu.
-Religious Differences-
Kapal Angkasaraya mana suaranya????
Ketemu lagi sama kisah beda agama:v
Sudah siap mengarungi perjalan kita lagi?
Jangan lupa tinggalkan vote dan komentar di setiap paragraf.
Kapal Angkasaraya akan kembali berlayar ....
Happy Reading Angkasavers 🤗
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dua keluarga sudah berkumpul, dan duduk di kursi yang dibatasi oleh satu meja panjang yang berada di ruang makan keluarga. Mereka akan membahas mengenai hubungan putra-putrinya yang sudah selangkah lebih dekat ke arah pernikahan. Terlebih lagi, Satria maupun Starla sudah duduk dibangku kelas 12 SMA semester dua. Di mana hanya tinggal beberapa bulan lagi keduanya akan segera lulus.
Kedua keluarga itu saling melemparkan obrolan yang begitu hangat, tapi tidak dengan putra-putrinya yang kini memasang kegugupan yang melanda.
“Jadi gimana, apa setelah lulus sekolah Satria bisa langsung menikah dengan putri Anda?” Sukma bertanya pada Wijaya, ayah kandung Starla.
Wijaya terkekeh dan menjawab, “Tentu saja, Sukma. Setelah mereka lulus, kita harus mengadakan pernikahan yang mewah untuk anak-anak kita.”
Starla menggeleng pelan. Ia meraih tangan sang ayah, menatapnya dengan sendu. “Starla tidak bisa menikah dengan Satria, Pa. Karena Starla dengan Satria—” Starla melirik Satria begitu lekat, ada sedikit kegelisahan dibalik sorot mata keduanya. “Hubungan Starla dan Satria sudah berakhir. Starla nggak mungkin bersama dengan laki-laki yang tidak mencintai Starla.”
Maya menatap Satria penuh terkejut. Meminta satu penjelasan pada putranya. “Satria, apa maksud ucapan Starla? Apa benar, kamu tidak mencintai Starla? Lalu kamu mencintai siapa, Satria?!”
Satria menunduk, ia bingung harus menjawab apa. Sementara Angkasa dan Langit yang ikut duduk di sana, keduanya hanya memilih diam tanpa ingin ikut campur dengan obrolan pribadi itu.
“Satria jawab!” bentak Sukma.
“Maaf Ayah, Satria masih sangat mencintai Indira.” Jawaban tak terduga itu mampu menohok dua keluarga sekaligus. Termasuk menyakiti hati Starla yang sudah tahu akan jawabannya. “Satria belum bisa mencintai Starla. Maafin Satria.”
