~Dia Kembali~

353 310 106
                                    

"Aku memberimu hak untuk kembali
tapi tidak untuk menyakiti,
aku cukup lelah saat ini.
Berhenti bermain dengan rasa,putuskan segala hal yang membuatmu bimbang.
Aku tidak ingin tersakiti lagi"

~Langit&Bulan

📖{Happy Reading}📖

Saat ini Langit sedang berada di dalam ruangan bernuansa putih dengan beberapa tumpukan berkas-berkas yang bertumpuk disatu meja.

Langit menyandarkan tubuhnya dikursi hitam kebesarannya. Langit menghela napas berat lalu memejamkan kedua matanya, akhir-akhir ini diperusahaan milik Papahnya sedang mengalami beberapa kendala yang mengharuskan dirinya sendiri untuk turun tangan.

Setelah kematian sang Papah yaitu-Harry, perusahaan besar yang diberi nama Horizon Company kini sudah dipindah tangankan atas nama putranya yaitu Langit Putra Deandara.

Diusianya yang ke-17 tahun ini, Langit sudah harus mengurus perusahaan besar seorang diri. Dan untungnya ia memiliki tangan kanan kepercayaan papahnya yang selalu membantu dirinya.

Setelah sepulang sekolah Langit akan mengecek perusahaannya, terkadang ia juga akan ditemani oleh tumpukan berkas-berkas sampai larut malam.

Sungguh ia merasa sangat lelah dengan keadaannya.

Perusahaan Horizon Company sendiri menduduki peringkat kedua setelah perusahaan besar yang bernama Rawlles Company yang dipimpin oleh Ayah teman masa kecilnya.

Tok....tok...tok

Seorang pria bertubuh tinggi dan besar memasuki ruangan bernuansa putih itu dengan sopan, dia-Devid anak dari tangan kanan mendiang papahnya yang selalu membantu dirinya. Usianya sendiri baru mencapai kepala dua. Selain tangan kanan, Devid juga ditunjuk menjadi sekertaris Langit.

Kenapa tidak perempuan? Ya pasti kalian tau lah alasannya.

"Permisi Tuan, ada yang ingin menemui Anda," ucap Devid dengan sopan.

Langit yang sedari tadi memejamkan kedua matanya dengan malas. Melirik sekilas lalu berdehem.

"Suruh dia masuk."

"Baik Tuan," Devid mengangguk singkat lalu berjalan ke- ambang pintu.

Seorang perempuan cantik berpakaian minim kain itu nampak berjalan menghampiri Langit dengan senyum manisnya, sedangkan Langit sendiri merasa emosinya kembali mendidih.

Dengan tidak tahu malunya, perempuan bertubuh Sexi berkulit putih bersih itu menggelayuti lengan Langit dengan manja.

"Lepasin tangan kotor lo dari gue!" sentak Langit lalu menepis kasar tangan wanita itu.

Langit menatap tajam wanita itu bagaikan seekor elang yang sedang menargetkan mangsanya.

Wanita di sebelah-nya nampak menelan ludahnya susah payah. Lalu memberanikan dirinya untuk berbicara, "Langit maafin aku," ucapnya dengan sedikit gemetaran.

LANGIT & BULAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang