~Gue Benci Lo! ~

290 276 72
                                    


"Kalau bukan karena Tuhan yang titipkan rasa ini, aku juga tidak mau terus-menerus tersakiti. "

~Langit&Bulan

📖{Happy Reading}📖

Bel sekolah telah berbunyi panjang, yang berarti waktu pulang sudah di depan mata. Siswa-siswi segera berhamburan keluar kelas menuju pintu gerbang, untuk menunggu para jemputan atau kendaraan umum yang melewatinya.

Waktu menunjukkan pukul 12.30 bahkan cuaca sedang panas-panasnya, membuat siapa saja memilih untuk berteduh di tempat yang menurutnya nyaman.

Dua siswi perempuan masih menunggu kedatangan sahabatnya di dalam kelas. Mereka Fiona dan Vania yang sedari tadi terlihat gelisah menunggu Bulan kembali. Bahkan disaat pelajaran terakhir Bulan sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya.

Mereka takut terjadi sesuatu terhadap Bulan. Apalagi mengingat ancaman Tasya yang selalu terngiang-ngiang di dalam kepalanya.

Fiona menggigit kuku jarinya sedangkan Vania terlihat mondar-mandir di tempat. sudah 10 menit mereka menunggu kedatangan Bulan, tetapi tak kunjung datang.

Fiona menggebrak meja membuat Vania terjingkrat kaget, lalu menolehkan kepalanya menatap Fiona. "Cukup Van! Kita harus segera cari Bulan," Fiona terlihat emosi.

Bagaimana pun Bulan adalah sahabatnya. Ia tak mau apapun terjadi kepada sahabat-sahabatnya.

"Iya, gue tau. Tapi kita harus cari kemana? Sedangkan luas sekolah ini aja udah kek gedung DPR!" sahut Vania asal.

(Ilustrasi SMA GANESHA)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi SMA GANESHA)

"Ya, setidaknya kita berusaha lah, jangan diem ajah kek gini."

Terlintas diotak Fiona nama terakhir orang yang terlibat dengan Bulan. Ya! Fiona harus menanyai keberadaan Bulan kepada orang itu.

Langit!

Fiona berjalan keluar kelas meninggalkan Vania. "LO BAWA TAS BULAN, IKUT GUE!" teriak Fiona dari luar.

Vania menghembuskan napas berat lalu menyaut tas milik Bulan, melangkah pergi dari sana menyusul Fiona.

Fiona berjalan tergesa-gesa menuju kelas 'Ipa X3', wajahnya nampak sangat kusut. Koridor sekolah pun mulai sepi, hanya ada beberapa petugas kebersihan saja yang berlalu lalang.

LANGIT & BULAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang