"Luka yang kau torehkan kini kembali hadir dalam hidupku. "~Langit&Bulan
📖{Happy Reading}📖
•
•
•
Langit membawa Bulan memasuki sebuah cafe yang terletak tak jauh dari mall mewah itu sendiri.
Sebenarnya Langit ingin menaiki motor sport nya, tapi karena sebuah paksaan dari Bulan, terpaksa Langit menuruti ucapan Bulan dan berujung dengan berjalan kaki.
Langit berjalan terlebih dahulu memasuki cafe tersebut, diikuti oleh Bulan di belakang-nya. Banyak pasang mata yang kembali menatap mereka berdua dengan tatapan memujanya. Banyak juga yang berbisik-bisik mengenai mereka.
"Astaga, ternyata surga udah kepenuhan nampung orang tampan."
"Ngaco lo!"
"Mereka pacaran yah??"
"Ah, jadi iri gue."
"Si ceweknya gak pantes banget buat bersanding sama tuh cowok."
"Hooh, lebih pantes jadi adek nya wk."
"Eh, bukannya itu pengusaha perusahaan besar itu yah? Siapa deh namanya? La-Langit! Astaga gue baru ngeh kalo dia Langit!"
"Masa sih? Kyaa! Beruntung banget kita bisa langsung ketemu pemimpin perusahaan besar!"
"Cantik banget sihh."
"Inget bini lu dirumah!"
Bulan terlihat tidak nyaman dengan bisik-bisik mereka. Ternyata seperti ini rasanya jalan sama orang ganteng? Selalu ada yang mereka cari untuk dibicarakan.
Iri bilang bos!
Langit memilih tempat yang berada dekat dengan pemandangan siang hari yang cerah. Langit mendudukkan bokongnya diikuti oleh Bulan yang duduk saling berhadapan.
Seorang waiter cafe terlihat datang menghampiri meja Langit dengan membawa daftar menu ditangannya.
"Permisi tuan, nona, mau pesan apa?" tanyanya dengan sopan lalu menyerahkan daftar menu ke atas meja mereka.
Bulan menyahuti dengan semangat 45 dimatanya. "Dalgona coffee satu, hamburgers satu, sandwich satu, sama mashed potato satu."
Waiter itu mencatat semua pesanan Bulan. Kemudian kembali menyebutkan ulang pesanan Bulan dan dibalas dengan anggukkan semangat oleh Bulan.
Langit yang melihat itu menggeleng pelan saat Bulan menyebutkan satu persatu pesanannya. "Bubble drink satu." ucap Langit pada waiter tersebut.
"Ada lagi?" tanya waiter itu setelah mencatat pesanan Langit.
Bulan sempat berfikir ingin memesan satu makanan lagi tapi terlambat oleh sahutan Langit. "Tidak ada," ucap Langit melirik tajam Bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT & BULAN
Teen Fiction⚠KALO MAU PRO JANGAN JADI PLAGIAT!⚠ [ Usahakan untuk memfollow terlebih dahulu lalu, vote juga komennya ] 🔥Revisi berjalan 🔥 Siap membaca cerita yang akan membawa kalian seperti menaiki wahana Roller Coaster? Ngakak, baper, sad semuanya tercampur...