"Waktu tidak menunggu siapapun
Hanya ada dua pilihan...
Diperjuangkan atau diikhlaskan"~Langit&Bulan
📖 {Happy Reading}📖
•
•
•
Tujuh tahun sudah mereka terpisahkan oleh jarak yang membentang dan waktu yang begitu lama. Tujuh tahun sudah mereka tidak saling bertatap wajah maupun bertukar sapa.
Kini seakan dunia tidak cukup untuk mempermainkan perasaan keduanya, alam mempertemukan mereka dalam satu pijakan. Mereka bertemu namun seolah-olah tidak saling mengenal satu-sama lain.
Seorang gadis mungil berambut sebahu tengah berjalan terburu-buru menuju letak kelasnya. Gadis itu melirik Arloji dilengan kirinya, waktu menunjukkan pukul 07.55 yang berarti waktu masuk hanya tersisa lima menit lagi.
Hari ini adalah hari ketiganya memasuki sekolah SMA barunya, jadi ia tidak ingin telat sedetik-pun dihari ketiganya.
Nampaknya dia tidak memperhatikan jalan karena sibuk mengecek tasnya takut ada yang tertinggal, sampai-sampai ia menabrak tubuh lebar seseorang hingga terjatuh.
Brukk
"ADUH PANTAT AKU, KALAU JALAN TUH PAKAI MATA DONG!" teriak-nya mengusap bokongnya yang sempat mencium dinginnya lantai.
Beberapa pasang mata yang masih berkeliaran di lorong koridor langsung berkumpul ingin menyaksikan pertunjukan tersebut.
Gadis mungil itu bangkit lalu merapihkan roknya yang sedikit berantakan akibat cowok dihadapannya.
Matanya memincing menatap tajam cowok di hadapan-nya yang hanya menatap dirinya datar tanpa ekspresi sedikit-pun.
"Kamu punya mata kan? Liat nih seragam aku kotor karna kamu!" omelnya menunjuk bagian roknya yang sedikit kotor.
Cowok itu hanya diam tidak membalas ucapan gadis itu sama sekali. Ekor matanya diam-diam melirik penampilan gadis di hadapan-nya dari atas-kebawah. Sepertinya ia murid baru di SMA GANESHA, karena gadis itu belum memakai tanda pengenal nama seperti dirinya.
Dalam hati cowok itu mengakui bahwa wanita di hadapan-nya sedikit menggemaskan ketika mengomel tentang seragamnya yang kotor terkena debu lantai. Ingat yah sedikit!
Sempat berpikir bahwa gadis itu sangat mirip dengan teman kecilnya.
Hanya saja rambut gadis itu berbeda dari temannya itu. Apa-apaan! Bagaimana mungkin ia sampai berpikiran seperti itu.Gadis itu melambaikan tangannya untuk membuyarkan lamunan cowok tidak jelas di hadapan-nya itu.
"Gak sopan banget, bukannya minta maaf malah ngelamun!" gerutunya sambil melipat kedua tangannya didada.
Gadis itu menatap Name-tag yang terpampang jelas didada kiri cowok itu.
Sebelum gadis itu mengucapkan kalimat yang membuat telinganya berdenyut, ia langsung berlalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata-pun meninggalkan gadis itu yang sepertinya sedang melamun.
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT & BULAN
Fiksi Remaja⚠KALO MAU PRO JANGAN JADI PLAGIAT!⚠ [ Usahakan untuk memfollow terlebih dahulu lalu, vote juga komennya ] 🔥Revisi berjalan 🔥 Siap membaca cerita yang akan membawa kalian seperti menaiki wahana Roller Coaster? Ngakak, baper, sad semuanya tercampur...