~Cllara Azriella~

178 161 21
                                    


"melihatmu seperti ini, aku merasa tidak pantas untuk berada disampingmu. "

~Langit&Bulan

📖{Happy Reading}📖

Flashback On!

Langit termenung menatap Arloji yang melekat sempurna ditangannya. Sudah 20 menit Bulan belum menampakkan dirinya.

Langit menghela napas pelan, lalu bangkit dari kursinya untuk menyusul Bulan. Langit khawatir akan terjadi hal buruk kepada Bulan. Maka dari itu, ia akan mengecek keadaan Bulan dengan sendirinya.

Langit berjalan menyusuri cafe. Banyak pasang mata yang memandang Langit aneh, karena Langit berjalan kearah toilet Perempuan. Langit sama sekali tidak perduli! Dirinya hanya perduli kepada Bulan saat ini.

Bukan berarti Langit sudah mulai membuka hatinya untuk Bulan. Tapi karena ia yang membawa Bulan kesini, otomatis Bulan menjadi tanggung jawabnya langsung.

Langit bukan tipe cowok brengsek seperti lelaki di luaran sana. Langit akan tetap bertanggung jawab jika terjadi sesuatu kepada Bulan.

Dan benar saja! Saat Langit telah sampai di depan pintu toilet, ia melihat Bulan yang tengah disiksa oleh siluman ular.

Langit mengepalkan tangannya kuat-kuat menahan rasa amarah. Rahangnya mengeras sempurna, tatapan matanya berubah menjadi sangat dingin.

"CLLARA!!" dia berteriak membentak sosok wanita yang sedang menjambak rambut Bulan.

Bodoh! Bulan sungguh Bodoh! mengapa dirinya tidak berusaha untuk melawan? Atau berteriak? Langit melirik Bulan yang tengah tersenyum lega, lalu kembali menatap dingin wanita ular itu.

Langit bisa melihat bahwa tubuh wanita tersebut menegang sempurna. Wanita yang bernama Cllara itu melepaskan jambakkannya dari rambut Bulan.

Saat wanita itu sudah melepaskan jambakkannya, perlahan mata Bulan tertutup dengan sendirinya, dan terjatuh terkulai lemas diatas lantai.

"BULAN!"

Flashback Off!

Langit setengah berteriak memanggil nama Bulan. Para pengunjung dan pelayan cafe yang mendengar suara keributan segera datang menghampiri suara tersebut.

Kemana aja tadi hah?!

Langit berlari kearah Bulan, mengangkat tubuh mungil Bulan ala bridal style. Sebelum Langit berjalan meninggalkan toilet, Langit berhenti sejenak menatap wanita yang bernama Cllara.

"Urusan kita belum selesai!" desisnya menatap dingin wanita itu.

Cllara nampak gemetaran setengah mati. Bahkan untuk menelan ludahnya saja, ia harus bersusah payah.

Langit, berlari meninggallkan toilet dengan membawa tubuh mungil Bulan yang tak sadarkan diri. Terkadang tubuh tegapnya menyenggol bahu orang lain.

"MINGGIR!" Langit membentak orang-orang yang dia rasa menghalangi langkahnya. Langit terlihat seperti sosok iblis yang menyeramkan dimata para pengunjung cafe.

Lihat saja nanti apa yang akan dirinya lakukan pada wanita sialan dan cafe ini. Bahkan jika Langit ingin menghancurkan cafe ini dengan tangannya sendiri, itu bukanlah hal yang sulit.

LANGIT & BULAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang