Chapter 17

1.1K 139 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Sehun memainkan kakinya yang pegal karena berdiri terlalu lama, kayaknya udah hampir 20 menit dia berdiri disamping gerbang kampus, dan sumpah hari ini panas banget.

"Tuyul" Sehun merengut melihat Seulgi berjalan dengan senyum tanpa dosanya, pengen deh Sehun ngerobek bibir Seulgi biar nggak bisa senyum lagi.

"Mana laptopnya"

"Bangsat lu Gi, lu udah biarin gue berdiri disini hampir setengah jam dan lu dengan nggak tau dirinya langsung nanya mana laptopnya? "

"Yaelah Yul, gitu aja ngambek, ma'afin gue ya tadi si botak korupsi waktu kebiasaan emang dosen satu itu" Seulgi mengatupkan kedua tangannya meminta ma'af dengan wajah dibuat semelas mungkin, Sehun memutar matanya lalu mengambil laptop dari dalam ranselnya dan menyerahkannya pada Seulgi.

"Iya udah gue duluan ya, tuh Kyungsoo udah jalan"

"Bangsat temenin gue dulu kek sebentar sampai Janaka dateng"

"Nggak bisa, bye bye sayangku selamat lanjut menunggu" Seulgi langsung naik ke motor Kyungsoo saat  cowok bermata bulat itu berhenti didepannya dan Sehun.

"Gue duluan ya Se" Pamit Kyungsoo setelah Seulgi selesai memakai helmnya.

"Bye Sean"

"Dasar manusia nggak tau diri" Dumel Sehun menendang rumput disampingnya. Cowok pucat itu mengecek hpnya tapi tak ada chat dari kekasihnya yang tadi sempat menelfonnya dan bilang mau jemput, cowok jangkung itu nggak ada kelas hari ini jadi berangkat dari rumah.

"Kau bidadari jatuh dari surga dihadapanku eeeeaaaa~~"

"Kau bidadari jatuh dari surga tepat di hatiku eeeeaaaa~~" Sehun menghembuskan nafas kesal sambil menutup mukanya, saat Kai dan Mingyu yang tengah berboncengan berhenti dihadapannya dan menyanyi tidak jelas.

"Cantik sendirian aja, mau dianterin pulang? " Kai memainkan alisnya.

"Ini motor gue ling, jadi yang berhak nawarin itu gue" Sahut Mingyu menyikut Kai.

"Yok Se, gue anterin dijamin aman dan nyaman sampai rumah"

"Nggak usah Ming, kasian Kai kalo lu nganterin gue, jemputan gue udah deket kog" Tolak Sehun sehalus mungkin.

"Turun lu ling, biar gue bisa nganterin Sean" Kai malah memeluk Mingyu erat tak mau turun.

"Nggak bisa, kalo gue nggak bisa nganter Sehun lu juga nggak boleh"

"Bangsat" Dua cowok itu beradu bacot membuat Sehun tertawa kecil melihat kelakuan Mingyu dan Kai yang saling menyakiti satu sama lain.

TIIIIIIIIN

Sebuah mobil Mercedes Benz seri AMG CLA45 berhenti dibelakang motor Mingyu membuat tiga cowok disana mengeryit bingung siapa? Sehun meraih hpnya yang berbunyi disaku jaket, melihat siapa yang menelfon dia bergegas menggeser icon hijau.

phosphenes (ChanHun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang