Chapter 41

763 121 23
                                    





"Sibuk banget? Lagi ngapain?" Chanyeol mengalihkan pandangannya dari layar handphone kearah sang ibu yang ikut duduk disampingnya.

"Cari bahan"

"Buat skripsi?"

"Buat hallowen" Jawab Chanyeol singkat.

"Kamu ini waktunya bukan digunain bener-bener malah main mulu" Omel mama Fanny.

"Mumpung belum punya tanggung jawab gede sih ma"

"Bener juga kamu, Sean nggak diajak main kesini?"

"Dia sibuk sama tugas yang numpuk kemaren aja ngomel-ngomel" Chanyeol menunjukkan foto Sehun dengan kacamata dan rambut berantakan, wajahnya merengut lucu, itu gambar yang kemaren dia kirim pas lagi pusing ngerjain setumpuk tugas fisika.

"Gemeeeeesnya mantu mama" Mama Fanny tersenyum gemas.

"Oh iya ma, Janaka mau minta pendapat"

"Pendapat apa nak?" Mama Fanny mengusap kepala anak bungsunya itu sayang.

"Menurut mama antara 2 ini mana yang paling bagus?" Chanyeol menunjuk dua gambar yang terlihat dilayar handphonenya.

"Kamu mau lamar Sean?" Pekikan kaget terdengar dari ibu 3 anak itu.

"Bukan lamaran resmi ma, pengikat doang"

"Punya apa kamu mau lamar anak orang?" Suara Papa Siwon menyahut, sepasang ibu-anak itu menoleh kearah sang kepala keluarga yang tengah melipat tangan didada.

"Punya tekad ama cincin" Jawab Chanyeol santai.

"Makin kurus si Sean kamu kasih makan tekad"

"Yaampun pa, warisan Janaka juga nggak bakal habis sampai Janaka punya anak 11" Jawaban Chanyeol membuat papa Siwon memukul kepala anak bungsunya itu.

"Enak aja kamu, papa yang susah payah kamu tinggal ongkang-ongkang"

"Maaaaa, papa mainnya pukul kepala" Adu Chanyeol.

"Idiiiiih gitu mau lamar anak orang"

"Udah-udah kalian ini kalau lagi bareng sukanya bikin mama pusing" Omel mama Fanny.

"Hehehe" Chanyeol menyerang pipi mamanya dengan ciuman diikuti papa yang ikut mencium pipi istrinya membuat mama fanny memekik.


"Aku udah didepan Mine" Chanyeol langsung menutup panggilan telfonnya setelah mendengar pekikan Sehun.

"Morning gantengku" Sehun menutup pagar rumahnya dengan sapaan ceria yang ia lontarkan pada Chanyeol.

"Morning Mine"

"Kangeeeeeen" Sehun merangsek kedalam pelukan Chanyeol dan mengusak wajah manisnya didada kekasihnya itu.

"Gimana tugasnya? Udah kelar?"

"Udah dan rasanya kayak rambut aku bakal rontok semua terus mataku mau juling" Gerutu Sehun membuat Chanyeol tertawa.

"Kenapa ketawa?"

"Ngebayangin kamu botak kayak gimana bentukannya"

"Jahat bangeeeeet" Sehun melepas pelukannya kasar.

"Bercanda sayang" Chanyeol menghentikan tawanya lalu mencubit dagu Sehun pelan.

"Udah sarapan belum?"

"Belum, bunda pagi banget tadi perginya"

"Iya udah mau sarapan diluar apa mau dikantin kampus?"

"Mau soto dikantin kampus aja"

"Oke, lets go"

"Goooooo"

"Kamu ini ya, udah manis, cakep, lucu, hidup lagi kan jadinya kan bikin repot ini perasaan"

"Sumpah kak, aku nggak kenyang makan gombalan"

"Yak"

"Hehehehehe"

Saat sampai diparkiran kampus mereka berdua sudah melihat Baekhyun dan Suho yang menunggu Chanyeol diatas mobil Suho.

"Kalian udah kayak kembar 3 tau nggak, kemana-mana bareng mulu" Komentar Sehun heran.

"Lha berarti kamu kembar dempet ama Seulgi"

"Males banget kembaran ama Seulgi"

"Iya udah ayo turun, katanya laper"

"Yaelah Chan gue udah nungguin lu daritadi taunya malah ngebucin dulu" Gerutu Baekhyun.

"Jomblo diam ya"

"Lagian ngapain nungguin pacarnya Sean bang?"

"Biasa Se abang kamu yang ganteng ini lagi fakirmiskin, mau minta makan"

"Dikira gue panti sosial nanggung biaya makan lu, kan ada Sultan"

"Gue lagi dibekuin ama bokap"

"Tumben"

"Biasalaaaaah" Bukan Suho yang menjawab tapi Baekhyun.

"Iya udah ayo kita kekantin biarin aku yang traktir" Sahut Sehun.

"Lhoo nggak usah biar aku aja Mine"

"No!! Hari ini aku yang traktir uang endors aku udah cair hehehe"

"Kan bisa kamu gunain buat yang lain"

"Kakak"

"Mine"

"Please"

"No!!"

"Please gue laper, bisa nggak--"

"Diem" Baekhyun langsung kicep mendengar ucapan pasangan didepannya.

"Oke kamu traktir mereka tapi makan kamu aku yang bayar" Putus Chanyeol membuat Sehun tersenyum menang.

"Sayang kakak banget deh"

"Aku lebih sayang kamu cantik"

"Kalian berdua tau najis nggak? Iya lu berdua najis"

"Iri bilang babu"

"Jaga alat bicara kalian"

"Hahahahahahah"










phosphenes (ChanHun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang