Chapter 27

1.1K 144 47
                                    

Sehun mengerutkan kening heran saat jalannya dihadang oleh tiga cewek yang dia kenal sebagai penentang hubungannya dengan Chanyeol, dia baru dari toilet dan mau balik ke kelas, kenapa para kunti ngalangin jalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sehun mengerutkan kening heran saat jalannya dihadang oleh tiga cewek yang dia kenal sebagai penentang hubungannya dengan Chanyeol, dia baru dari toilet dan mau balik ke kelas, kenapa para kunti ngalangin jalannya.

"Main dukun mana lu?" Sehun mengangkat sudut bibirnya sedikit mendengar pertanyaan Nancy.

"Permisi dong gue mau lewat, ini bukan jalan bapak lu kan?"

"Nyolot ya, padahal kemaren di instagram sok2an baik? Kenapa biar Kak Janaka simpati?" Sehun mengehela nafas malas meladeni para korban patah hatinya Chanyeol ini, dia hendak melewati para cewek itu sebelum tangannya ditahan Nancy.

"Mau lu apa sih?" Sehun coba nahan emosinya sumpah kalo bukan cewek udah dia tendang daritadi.

"Pelet lu manjur yaaa, ampe Kak Janaka bucin" Nancy mencengkram pergelangan tangan Sehun.

"Yak lu nggak potong kuku berapa lama sih,? Perih oy awas aja kalo gue ampe infeksi gegara kuman-kuman dikuku lu"

"Nggak usah sok cakep deh lu"

"Iya emang gue cakep, buktinya Janaka mau ama gue, mau apa lu? Makanya kalo naksir orang itu modal dikit dong ke salon potong kuku kek, jangan modal bacot doang" Sehun menarik tangannya kencang lalu berlalu dari sana.

"Sialan gue sumpahin lu besok di putusin Kak Janaka" Sewot Nancy membuat Sehun menoleh dan melambaikan tangannya meledek.

"Aduh sialan banget sikunti ahh perih" Sehun meniup-niup tangannya yang lecet karena kuku Nancy "ini dia nggak potong kuku berapa lama sih aduh".

" Kenapa kog ngedumel gitu" Sehun berjengit kaget saat tiba-tiba Chanyeol muncul didepannya dengan wajah heran.

"Janakaaaaa, bikin kaget deh" Sehun mendumel sambil mengusap dadanya, membuat Chanyeol tersenyum lalu meraih kepala Sehun, mendaratkan sebuah kecupan dipelipis sang kekasih.

"Kenapa kog ngomel sepanjang jalan?" Sehun mengulurkan tangannya yang lecet dan melengkungkan bibirnya kebawah.

"Perih" Chanyeol langsung meraih tangan putih itu.

"Kog bisa?"

"Kena kuku panjangnya nenek lampir"

"Seulgi?"

"Ihhhh bukan, itu si Nancy, korban patah hatinya kamu" Chanyeol memejamkan menahan emosi.

"Nggak bener ini Mine, dia nyerang kamu disosmed aku berusaha nahan diri buat nggak nanggepin, tapi kalo udah main fisik gini nggak bisa dibiarin aku harus samperin"

"Terus dia mau kamu apain? Tonjok? Dia cewek lho kak, udah lah biarin aja"

"Nggak bisa Mine, aku aja nggak berani nyakitin kamu, siapa dia berani lukain punya aku" Chanyeol menyesap bagian tangan Sehun yang lecet.

"Kaaaaaaak"

"Oke aku nggak bakal nyamperin, tapi aku bakal minta ke rektor supaya ada peringatan buat mereka supaya nggak ngelakuin bullying di kampus" Sehun tersenyum lebar lalu memeluk Chanyeol erat.

phosphenes (ChanHun) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang