Heyo, i'm back. Ada yang nunggu?
Cuss, langsung baca aja:)•••
Pernah merasakan bagaimana rasanya gugup bercampur tegang hingga rasanya seperti kau mati kutu dan bingung harus bagaimana?
Setidaknya seperti itulah yang Asahi rasakan. Sejak ia duduk lima menit yang lalu dan berhadapan dengan orangtua serta kakak Arin, ia merasa bahwa jantungnya berdetak dengan sangat cepat, kedua telapak tangannya bahkan sudah berkeringat.
Ia bingung harus bagaimana, karena baginya ini adalah pertama kalinya ia bertemu secara tatap muka dengan keluarga Arin.
"Jadi, nak Asahi ini pacarnya Arin?" tanya Hejung --ayah Arin.
"Iya, Om."
"Udah berapa lama pacaran sama anak saya?" tanya Hejung lagi.
"Tiga bulan, Om."
Hejung mengangguk paham. Lalu Hyunsuk yang hanya memperhatikan saja kini berujar, "Gak perlu tegang begitu, orangtua gue gak galak kok."
Asahi tersenyum canggung lalu dirinya mengangguk kaku.
"Kamu sebelumnya gak pernah main ke sini, loh. Setiap tante nanya Arin pasti jawabnya kalo kamu malu. Lain kali gak usah malu-malu main ke sini, ya. Lagian tante seneng kalo pacarnya anak tante suka ngapel," ujar Ahra panjang lebar, Asahi hanya membalasnya dengan tersenyum canggung lalu mengangguk.
"Ngomongin apa, nih? Kalian gak lagi nyidang pacar Arin, kan?" tanya Arin dari arah tangga. Gadis itu baru selesai berdandan, maklum ini kencan pertama jadi ia sibuk mematut diri agar terlihat lebih cantik.
Sedangkan Asahi menatap Arin tanpa berkedip, bibirnya bahkan sudah terbuka. Mengagumi penampilan pacarnya yang lebih cantik dari biasanya.
"Mingkem, nanti ada lalat masuk," ujar Hyunsuk yang menyadarkan Asahi. Cowok itu langsung merapatkan mulutnya.
"Gak kok, cuma ngobrol biasa," balas Hejung.
"Cieee, yang mau ngedate," ujar Ahra kemudian, yang menggoda putrinya.
Arin yang mendengarnya salah tingkah. "Apaan sih, Ma!"
"Udah sono lo berdua kalo mau ngedate," ucap Hyunsuk yang terkesan mengusir.
"Jomblo sirik amat, cari pacar sana," balas Arin dengan senyum mengejek, sukses membuat Hyunsuk kesal.
"Yaudah, Om, Tante, Bang. Saya izin ngajak Arin pergi, ya. Nanti bakal saya pulangin dengan selamat, kok," ujar Asahi yang sudah berdiri dari duduknya. Dirinya lalu menyalimi mereka.
"Iya, jangan pulang malem," ujar Hejung.
"Baik, Om."
"Semoga lancar, ya, kencannya, hehehe ...." Ahra lagi-lagi menggoda hingga sukses membuat pipi Arin memerah.
"Kita pergi dulu, Pa, Ma, Bang," ujarnya lalu menarik Asahi keluar dari dalam rumahnya.
Setelah berada di luar rumah, baru Asahi dapat bernafas lega. Jujur saja, sejak tadi dirinya tidak mampu bernafas dengan baik di dalam sana.
"Gugup, ya?" tanya Arin sambil terkekeh.
"Banget," balas cowok itu.
"Maaf deh, aku tadi lama banget turunnya."
"Gapapa, lagian aku tau kamu pasti lama karena dandan."
Arin terkekeh lalu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gimana penampilan aku?" tanyanya dengan ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Judes || ASAHI TREASURE
FanfictionPunya pacar dingin dan irit ngomong, sekali ngomong judesnya minta ampun. Pokoknya harus banyak-banyak sabarnya. "Asahi, kencan, yuk." "Ogah! Buang-buang waktu berharga gue aja cuma buat ladenin lo." Cast: -Choi Arin -Hamada Asahi Genre:...