PJ • Tujuh

1.8K 286 76
                                    

"Kamu yang bersikap manis sungguh membuat jantungku tidak baik-baik saja."

•••

  Baru bangun tidur dengan wajah bantalnya Arin langsung memegang ponselnya, cewek itu sudah teriak kegirangan saja karena membaca pesan dari Asahi semalam.

"YA AMPUN GUE DIAKUI PACARNYA!! BERASA LAGI MIMPI AJA TUHAN!!"

Cewek itu lalu membalas.

Maaf telat bales, pacar.

Lalu setelahnya cewek itu teriak sendiri saking senangnya.

"ARIN, KAMU KENAPA DEK?" teriak Mamanya dari luar kamarnya.

"Gapapa, Ma. Arin cuma lagi seneng aja kok, hehehe ...."

"Yaudah buruan mandi terus kita sarapan bareng."

"Oke, Ma."

Cewek itupun langsung bergegas untuk mandi dan bersiap mengenakan seragam sekolah serapi mungkin setelahnya.

Senyumannya tidak pernah lutur bahkan saat dirinya turun untuk ikut sarapan bersama keluarganya.

"Pagi, Ma, Pa, Bang," sapanya pada keluarganya dengan senyuman manis yang masih menghiasi bibirnya.

"Pagi juga anak mama."

"Pagi, adek. Kenapa senyum mulu daritadi? Lagi seneng banget keknya," tanya Papanya.

Arin hanya nyengir-nyengir tidak jelas yang membuat Hyunsuk yang duduk di sebelahnya menatap aneh sang adik.

"Gila nih, mungkin kemarin kepalanya habis kebentur tembok jadinya rada-rada aneh gini si adek, Ma, Pa," ujar Hyunsuk.

Biasanya Arin akan kesal bila mendengar ejekan Kakaknya tetapi yang ada sekarang dirinya hanya menatap Hyunsuk masih dengan senyumannya.

"Tuh kan, Ma, Pa. Si adek keknya lagi sakit deh."

"Enggak kok. Arin sehat, cuma lagi seneng aja," balas cewek itu lalu memilih untuk makan.

"Udah biarin, adek lagi berbunga-bunga tuh keknya. Lanjut makannya," ujar Mamanya kemudian.

Selesai makan cewek itu bergegas untuk berangkat sekolah.

"Ma, Pa, Arin berangkat sekolah dulu, ya."

"Gak berangkat sama abang, dek?" tanya Hyunsuk yang masih minum.

"Enggak, Arin berangkat!" Lalu cewek itu berlari keluar rumah.

Cewek itu langsung melihat Asahi di luar gerbang rumahnya tengah duduk di motornya sambil bermain ponsel. Senyumannya bertambah lebar, dirinya lalu berlari menuju gerbang dan membukanya.

Cowok itu yang menyadari keberadaan Arin memilih memasukkan ponselnya ke dalam tas.

"Udah lama nunggu aku?" tanya Arin sambil tersenyum manis.

Asahi hanya menggeleng sebagai jawaban khas dengan muka datarnya.

"Naik."

Pacar Judes || ASAHI TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang