PJ • Tujuh belas

565 76 20
                                    

  Tanpa terasa sudah ada satu bulan sejak hubungan Arin dan Asahi berakhir. Selama itu pula keduanya hampir tidak pernah berpapasan.

Akhir-akhir ini juga Arin menjadi dekat dengan Haruto. Lebih tepatnya, lelaki itu yang mendekatinya.

"Rin, kenapa lo deket sama Haruto? Perasaan dulu gue udah pernah bilang jangan sampe lo berhubungan sama dia, " ujar Somi ketika keduanya sedang makan di kantin.

"Gue udah berusaha, Som. Tapi dianya yang nempel ke gue."

"Ya lo usir kek, kesel gue liatnya."

Tiba-tiba orang yang sedang mereka bicarakan muncul entah dari mana.

Haruto tampak tersenyum lebar pada Arin yang sukses membuat cewek itu kesal. Sebenarnya tanpa suruhan Somi ia sudah berusaha menjauhi Haruto, tetapi cowok itu entah kenapa keras kepala sekali untuk mendekatinya.

"Hai Kak, lagi ngapain?"

"Berak! Lagian lo aneh udah tau lagi ngapain masih nanya, " ketus Somi.

"Gue nanya Kak Arin bukan elu."

"Dih, songong lu."

Haruto mengabaikan Somi dan memilih fokus pada Arin yang terlihat tak peduli padanya.

"Kak, nanti siang ada tanding basket. Dateng dong, semangatin gue." Cowo itu berujar sambil menunjukan cengiran nya.

Arin sejenak terdiam. Bila ia datang untuk melihat basket maka ia akan bertemu Asahi. Dan Arin tentu saja malas dengan kehadiran cowok itu.

"Engga deh. Gue males."

Wajah Haruto mendadak sedih. "Ayo dong Kak. Gue cuma butuh semangat dari elo nih."

Somi yang melihat tampak kesal, ia lalu berujar, "Apaan sih lo! Arin aja bilang gak mau kok lo maksa banget."

"Gue gak maksa. Gue cuma pengen Kak Arin liat gue main basket doang."

"Oke. Gue bakal dateng, bentar doang tapi."

"Baguslah. Gue pergi dulu deh kalo gitu. Bye Kak!" Lalu Haruto pergi dengan senyuman lebarnya.

"Lo ngapain sih setuju?"

"Ketimbang dia mohon-mohon begitu. Yaudah gue setujui ajalah."

Somi tampak menghela nafas kesal. "Yaudah lah. Serah elo."

****

  Jam istirahat kedua berbunyi, itu tandanya ia akan pergi untuk menyaksikan Haruto bermain basket.

Sebenarnya ia malas tetapi ia tidak ingin mengingkari ucapannya.

Terlihat tribun untuk menonton sudah penuh jadi ia dan Somi memutuskan melihat dari tribun paling atas.

"Ishh, males banget gue nonton beginian. Lagian lo gak harus nepatin omongan lo juga kali, Rin."

"Udah deh, diem aja ngapa sih Som." Somi tampak cemberut karena Arin memarahinya.

Cewek itu memang sensi sekali akhir-akhir ini. Mungkin penyebabnya karena kandasnya hubungannya dengan Asahi hingga membuat mood cewek itu sering berubah-ubah.

Arin melihat ke arah lapangan basket. Matanya tanpa sadar mencari sosok Asahi yang berada di antara teman-teman timnya, termasuk Jaehyuk dan Mashiho.

Cowok itu terlihat baik-baik saja tanpa dirinya. Dan hal itu membuatnya kesal. Sebenarnya ia masih belum rela dengan putusnya hubungan antara ia dan Asahi. Perasaan yang berusaha ia hapus malah perlahan kembali muncul hanya karena melihat sosok cowok itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pacar Judes || ASAHI TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang