PJ • Sembilan

1.5K 285 66
                                    

Vote sebelum membaca ya sayang biar gak lupa.

•••


   Sejak kejadian di mana Asahi mencium hidung Arin, sikap cowok itu yang terbilang kaku dan judes mulai sedikit berkurang padanya.

Arin sendiri juga tidak tahu kenapa cowok itu perlahan berubah tidak seperti dulu, tetapi Arin akui ia menyukai perubahan dari cowok itu.

Asahi jadi sering menjemputnya untuk berangkat sekolah bersama, cowok itu bahkan terang-terangan datang ke kelasnya hanya untuk mengajaknya pergi ke kantin.

Dan sukses perubahan cowok itu cukup membuat banyak siswa-siswi terkejut. Pasalnya semua orang tahu bahwa sebelumnya Asahi tidak pernah memperlakukan Arin layaknya seorang pacar, dan kandasnya hubungan mereka beberapa saat lalu juga sudah tersebar luas.

Tetapi anehnya mereka seolah melihat pasangan itu kembali, tetapi bedanya sang lelaki lebih memperhatikan sang perempuan.

Seperti saat ini, keduanya menjadi pusat perhatian seluruh teman-teman sekelas Arin karena Asahi yang duduk di bangku Somi.

Sahabatnya itu tidak masuk ke sekolah hari ini karena izin bepergian sehingga sekarang Asahi lah yang menemaninya.

Kalau boleh jujur, Arin senang tetapi ia juga merasa risih karena teman-temannya terus memperhatikan mereka.

Yang ada ia malah bertambah gugup karena hal ini. Asahi juga duduk dengan tenang di bangku Somi, cowok itu malah asik dengan buku tulis milik Arin. Melihat-lihat bentuk tulisan Arin yang ternyata sangat rapi.

"Sahi," panggil Arin pelan. Cowok itu menoleh tetapi tetap memasang muka datarnya.

"Kamu gak mau balik ke kelas? Bentar lagi bel masuk, lho."

"Kamu ngusir aku?" sontak Arin gelagapan.

"G-gak gitu! Cuma--"

"Iya-iya, paham. Yaudah aku balik ke kelas duluan," ujar Asahi yang memotong ucapan Arin. Cowok itu tersenyum tipis lalu mengacak-acak rambut Arin, setelahnya ia beranjak dan meninggalkan kelas cewek itu.

Arin yang sejak tadi pipinya memerah memilih menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan.

"CIEEEE ...." sorakan teman-teman sekelasnya membuatnya bertambah malu.

"Uhuk ... uhuk ... Baper ey. Sekarang makenya aku-kamu, ya." Salah satu cowok mengejek Arin.

"Dulu si Asahi manggilnya lo-gue, mana kesannya judes banget. Eh sekarang udah bisa romantis, duh baper tuh pasti si Arin," sahut yang lainnya.

"Ihhh, diem deh kalian!" teriakan Arin yang malu malah membuat teman-teman sekelasnya tertawa.

***

   Bel istirahat berbunyi, guru yang mengajar kelas Asahi mulai pergi. Cowok itu memilih membereskan buku-bukunya.

"Eh, Jae. Kita mau kapan nih ngerjain tugas kerkelnya?" tanya Mashiho pada Jaehyuk.

"Terserah sih kapan aja. Gak usah buru-buru juga masih minggu depan dikumpulnya." Mashiho yang mendengarnya mengangguk.

Dirinya lalu menatap Asahi. "Lo enak amat kelompokan sama Hemi yang otaknya sama pinter kek elo," ujar Mashiho iri.

Asahi hanya memutar bola matanya malas. Dirinya lalu beranjak, berniat pergi ke kelas Arin.

"Sekarang udah gak gengsi lagi ya, bund. Ngapel mulu ke kelas pacar," sindir Jaehyuk.

"Iri bilang bos." Lalu cowok itu berlalu begitu saja.

Pacar Judes || ASAHI TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang