PJ • Tiga belas

1.4K 247 38
                                    


Happy Reading ....

   Arin terus tersenyum mengingat kencannya dengan Asahi berjalan lancar. Cowok itu tadi membawanya ke taman lalu lanjut ke kafe.

Menurutnya itu adalah kencan pertama yang sangat berkesan untuknya. Walaupun Asahi masih sedikit kaku untuk bersikap romantis, tetapi tidak masalah karena bagi Arin cowok itu sudah memiliki kemajuan dalam memperlakukan pacar sebagaimana mestinya.

Pagi ini cowok itu sudah siap sedia di halaman rumahnya, dapat Arin lihat Asahi tengah mengobrol dengan ayahnya yang akan berangkat kerja. Wajah cowok itu terlihat kaku saat ayahnya bertanya yang sukses membuat Arin terkekeh.

"Beda ye auranya kalo udah bucin gini," celetuk Hyunsuk yang berdiri di samping adiknya. Arin hanya cengengesan mendengarnya.

"Eh ya, gue lupa. Lo, kan tiap hari bucin. Cuma semenjak si Asahi berubah makanya kadar kebucinan lo naik level sampe menyerempet kearah gila."

"Sirik lo jomblo, nyari pacar sana!" Hyunsuk yang diejek tentu merasa kesal, walau begitu tak urung ia merasa iri dengan adiknya yang sudah memiliki pacar sedangkan ia masih menjomblo sejak lahir.

Arin memilih menghampiri Asahi dan ayahnya berada.

"Udah mau berangkat?" tanya Hejung pada Arin.

"Iya Pa," balas cewek itu.

"Oh, yaudah. Hati-hati di jalan ya berangkatnya."

"Iya, Om. Kalo gitu kita berangkat dulu," ujar Asahi berpamitan.

Keduanya lalu berangkat sekolah. Saat sampai tujuan, Arin turun dari motor dan menunggu Asahi yang tengah melepas helm.

Disaat yang bersamaan Haruto juga baru berangkat dan memarkirkan motornya di dekat motor Asahi.

"Hai, Bang Sahi, Kak Arin," sapanya.

Asahi memilih diam tanpa menyahut sapaan cowok itu, ia masih kesal dengan kejadian saat di lapangan basket. Arin memilih membalas sapaan cowok itu dengan canggung.

"Hai Haruto."

"Gue liat akhir-akhir ini berangkat bareng mulu, balikan ya?" pertanyaan itu membuat Asahi menatap kesal Haruto. Padahal sudah jelas cowok itu tahu tetapi berlagak seolah ia tidak tahu fakta itu.

"Iya," balas Arin dengan tersenyum canggung. Tiba-tiba tangannya digenggam oleh Asahi.

"Ayo, aku anter ke kelas," ujarnya lalu menarik Arin agar pergi dari parkiran.

Haruto yang melihatnya mengangkat salah satu alisnya. "Njir, cepet amat tuh cowok berubahnya. Gagal sudah rencana gue buat macarin Kak Arin," monolognya lalu berjalan menuju gedung sekolah.

****

  Saat berada di depan kelas Arin, Asahi menepuk pelan kepala cewek itu berulang kali.

"Belajar yang rajin, aku ke kelas dulu." Setelahnya cowok itu berlalu pergi.

"Gue kira mau ngegombal gitu," gerutu Arin lalu berbalik dan memasuki kelasnya.

"Somiiii!" teriaknya bersemangat saat melihat cewek itu duduk dibangkunya.

"Eh, lo potong rambut?!" serunya heboh.

"Iya dong! Gimana? Cantik, kan gue?" tanyanya dengan percaya diri.

"B aja." Balasan dari Arin sukses membuat Somi kesal hingga akhirnya ia melayangkan satu tabokan di lengan cewek itu.

"Dah lah, males gue sama lo, Rin." Arin sontak tertawa saat melihat bahwa Somi merajuk.

Pacar Judes || ASAHI TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang