PJ • Satu

3.8K 334 10
                                    

    Hal yang paling mengesalkan bagi Choi Arin itu ada dua. Pertama kakaknya, Choi Hyunsuk yang jahilnya tingkat akut. Kedua pacarnya, Hamada Asahi yang super dingin dan sekali ngomong judes banget padanya.

Rasa-rasanya, Arin tuh ingin sekali mencekik kedua lelaki itu. Tapi selalu urung ia lakukan karena keduanya sama-sama ia sayangi.

Pagi ini pun dirinya sudah dibuat kesal oleh Asahi karena cowok yang berstatus pacarnya itu tidak pernah membalas pesannya. Boro-boro dibalas, di read saja tidak.

Padahal Arin tuh hanya ingin di jemput agar bisa berangkat ke sekolah bersama, supaya orang-orang tahu bahwa ia juga punya cowok yang super ganteng.

Mereka berdua bahkan sudah berpacaran selama 3 tahun --eh salah maksudnya sudah 3 bulan tetapi Asahi tidak pernah berlaku manis padanya.

Yang ada cowok itu memperlakukannya seperti orang asing, status saja yang pacaran tetapi tidak ada yang namanya hal yang mesra-mesraan. Jelas Arin iri dengan pasangan lainnya karena sang cowok selalu memperlakukan ceweknya dengan romantis.

Sudah dibuat kesal oleh sang pacar sekarang malah dirinya dibuat kesal oleh sang Kakak.

"Ngapa muka lo pagi-pagi dah pait gitu? Bikin mata gue sakit aja," ejek Hyunsuk yang membuat Arin menatap jengkel sang empu.

"Abang, masih pagi jangan bikin adeknya kesel gitu," sahut sang Ibu --Choi Ahra.

Hyunsuk cengengesan. "Ya maaf, Bu. Lagian sih, dia pagi-pagi udah cemberut gitu."

"Udah udah, lanjut makan," ucap Choi Hejung, sang Ayah.

.

"Heh, udah. Cemberut mulu dari tadi. Buruan naik, gue tinggal kalo lo lama-lama," ujar Hyunsuk yang memperhatikan adiknya masih memasang muka cemberut.

"Ih, Abang. Gak tau apa kalo Arin lagi kesel?!"

Hyunsuk yang mendengarnya tertawa. "Mampus! Makanya kalo gue bilangin tuh nurut. Udah tau sifatnya dingin, judes, masa bodoan, masih aja mau pas di ajak pacaran."

"Ya gimana gak mau, kan Arin suka, Bang."

"Lo sih sukanya malah sama tuh cowok, lagian kalo lo mau, gue bisa kenalin temen-temen gue ke elo."

"Ogah! Buruan berangkat! Telat nanti, nih!" ujar Arin dengan kesalnya lalu duduk di jok motor belakang Kakaknya.

"Iye iye, sabar."

Lalu setelahnya, kedua kakak beradik itu berangkat menuju sekolah Arin.

.

  Arin mulai turun dari motor Kakaknya setelah sampai di depan gerbang sekolahnya.

"Sekolah yang bener, gak usah neko-neko. Abang kasih saran, mending putusin cowok lo terus fokus belajar."

"Ih, gak bisa gitu! Enak aja ngomongnya main mutusin!"

"Ya, kan saran gue. Kalo lo gak mau itu terserah elo, lagian yang nanggung sakit hatinya, kan elo sendiri."

"Yaudahlah, gue pergi kuliah kalo gitu," ujar cowok itu lagi.

"Ya, hati-hati, Bang."

Setelahnya, Hyunsuk mulai melajukan motornya pergi meninggalkan sekolahan Arin.

Gadis itu menghela nafas, lalu memilih berjalan masuk ke dalam sekolahan.

Arin menyempatkan dirinya untuk datang ke kelas pacarnya. Gadis itu celingukan melihat ke dalam kelas apakah ada Asahi di dalam sana. Ternyata harapannya pupus karena tak melihat cowok itu di sana.

Pacar Judes || ASAHI TREASURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang