#9#

103 83 4
                                    

- Read

- Follow

- Vote

have a nice day;)

++++++++++


Al, Raisa dan Dhar tengah berada di kantin tapi kali ini Afifah tidak mau bergabung pasalnya dia tidak tahan melihat Al dan Raisa berdekatan, Ia Sudah muak. Kebetulan Afifah juga diberi bekal oleh mamanya jadi dia tidak perlu ke kantin.

Belum selesai menghabiskan jusnya Raisa sudah berdiri. "Lanjut aja makannya gw mau ke toilet dulu sekalian ke kelas."

"Oke" jawab mereka bersamaan.

Mereka menatap Raisa yang perlahan sudah mulai menjauh sampai punggungnya benar benar tidak terlihat.

Dhar memukul pelan lengan Al. " ayo lah man, Lo sebenarnya pilih siapa sih Afifah atau Raisa, jangan jadi playboy nggak cocok sama muka lo"

"Anjay" pukul Al balik pada Dhar.
"gw udah bilang kalau gw sama Raisa cuman sahabatan dari kecil dan gw cinta sama Afifah, Jadi gak usah lebay."

"Tapi lo harus gentleman dong kasihan Afifah kalau kayak gini dia jadi sungkan makan bareng kita."

"Jadi Lo raguin gw? Tanya Al agak serius.

"Gk bro... gw cuma kasih saran aja atau gimana kalo salah satunya buat gw biar adil." modus Dhar.

"Bacot!! Gw udah tau pasti ujung ujungnya Lo mau modus" suara ketawa mereka terdengar bercampuran dengan suara ribut di kantin.

Al dan Dhar tidak mengetahui bahwa sedari tadi orang yang mereka bicarakan ternyata mendengarnya. Raisa kembali ke kantin karena dia lupa membayar jus yang diminumnya.

Raisa ingin mengampiri mereka tapi di tahan oleh egonya. Dia nggak boleh tersinggung lagian dia juga baik ke Afifah tidak pernah manja manja pada Al dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi karena dari tadi sudah kebelet pipis.

"Btw Yesa kenapa gak ke kantin" Al membuka suara lagi.

"Gak tau males katanya. Lo tau sendiri kan Yesa gimana"

"Gw ngerasa aneh dengan Yesa semenjak Raisa ada dia jadi jarang ngumpul"

"Iya sih eh tapi kok Lo jadi ibu ibu rempong gosipin teman sendiri" celetuk Dhar

"Terserah Lo gw mau ke kelas Afifah." Al beranjak dari bangku kantin.

"Idih sok playboy lu."

"Dari pada Lo gak laku!." Teriak keras Al dengan sengaja.

Al berjalan sendirian menuju kelas Afifah sambil di goda dengan cewek cewek alay yang berada di koridor. Dari pintu kelas Al tampak melihat Afifah yang sedang tertidur untuk memanfaatkan jam istirahatnya.

Lia yang tadi menulis berhenti setelah menyadari keberadaan Al yang sudah berada di samping Afifah. Dia ingin membangunkan Afifah tapi di tahan oleh Al.

"Afifah udah makan?" Tanya Al pelan pada Lia.

"Udah" jawabnya singkat.

"Oke bagus yaudah gw balik ke kelas dulu" pamit Al di jawab anggukan dari Lia.

+++++++++++

Langit sudah mulai berwarna orange, mereka kini sedang berada di atas motor. Al mengajak Raisa berkeliling karena hampir sebulan tinggal di Bandung lagi Raisa belum pernah berkeliling dan yang pasti Bandung sudah banyak berubah.

Mereka singgah sebentar di pantai untuk melihat senja karena sewaktu kecil mereka sering di bawa melihat senja oleh orang tua Raisa.

Mereka berdua duduk di tepi pantai. "Sekarang senjanya lebih indah yah" ucap Raisa.

"Emang dari dulu sudah indah" jawab Al.

"Oh."

"Gw sering ke sini bareng Afifah dia juga suka senja, bahkan selalu buat kata kata setiap kali liat senja contoh nya Senja mengajarkan pada kita, bahwa kehidupan tak selalu berjalan dengan cemerlang dan bersinar." Kata Al lalu berbalik ke arah Raisa.

" Kata Al lalu berbalik ke arah Raisa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raisa berbalik juga ke arah Al.
"Afifah baik yah"

"Banget.. Dia yang selama ini bersama gw pas Lo pergi."

"Btw gw tadi dengar pembicaraan Lo dengan Dhar pas di kantin."

"Yang mana." Al mengerutkan keningnya.

"Emang gw selama ini ganggu hubungan Lo dengan Afifah?" Tanya Raisa.

"Ngg___"

"Gw gak bermaksud kok serius deh.Gw nggak pernah kan manja manja ke Lo depan dia, gw juga gak pernah larang atau gangguin Lo kalau lagi sama Afifah, kita hanya sahabatan kan gak lebih. Plisss tanya Afifah gw nggak mau di bilang perusak hubungan orang." Kali ini wajah Raisa terlihat murung.

"Maksud Dhar gak gitu" Al mengusap usap pundak Raisa berusaha menenangkan. "Sial kok gw gak liat ada Raisa" batin Al

"Tau! Cuma mewakili orang orang yang ngeliat kita aja"

"Kenapa nggak sekalian kalian berteman aja secara kalian sama sama asik dan kalian juga sama sama exoL bisalah temenan" Saran Al

"Hah seriusan Afifah exoL" kaget Raisa. "Oke besok gw tanya, makasih buat idenya seenggaknya orang lain nanti nggak salah paham."

"Iya sama sama. Senyum dong Lo jelek kalo lagi murung." Goda Al.

"Makasih... jadi selama ini gw syantik" Raisa mengibas rambutnya ke belakang.

"Dih baper! Pulang yuk"

"Nggak." Tolak Raisa dengan cepat.

Al mulai berdiri. "yaudah Lo pulang sama ubur ubur aja."

"Lah... gw ditinggal tunggu WOII"

AL DAN RAISA

AL DAN RAISA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FAHALSA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang