- Read
- Follow
- Vote
have a nice day;)
++++++++++
Afifah berada di balkon kamarnya menatap Kilauan bintang bintang yang terang di langit. Selain menyukai senja dia juga suka menatap bintang, itu membuat beban di pikirannya sedikit menghilang.
Afifah memikirkan kenapa sejak pulang sekolah Al belum pernah menelpon atau memberi pesan padanya. Apakah Al sudah benar benar lupa padanya atau dia lagi sibuk bersama Raisa. Pertanyaan pertanyaan tersebut terputar di otaknya.
"Rip otak."
Afifah ingin sekali menelpon Al duluan tapi gengsinya lebih kuat. Setelah capek memikirkan hal itu, dia melangkah masuk menuju kamarnya tetapi terhenti setelah mendengar suara klakson motor dari bawah.
"Al." Ucap Afifah kaget.
"Kenapa kangen yah?."
"Dih pede." Afifah memutar bola matanya.
"Lah emang benar."
"Terserah... Ngapain kesini sudah malam."
"Emang kalo orang kangen harus liat waktu."
"Aku nggak bisa turun! pintunya udah di kunci."
"Yang nyuruh turun siapa? aku yang bakal naik."
"Nggak usah. Aku udah ngantuk besok juga sekolah, pulang sana" Usir Afifah.
Al tidak memperdulikan perkataan Afifah yang menyuruhnya untuk pulang. Dia memarkirkan motornya di luar pagar kemudian memanjat, untung pagarnya tidak terlalu tinggi.
"Kamu sudah gila. Ntar keluarga aku dengar gimana" kesal Afifah.
"Yah gimana gimana." Jawab Al santai sambil melanjutkan aksinya.
Al sudah melewati pagar dan sekarang waktunya naik ke balkon. Afifah sudah pasrah terserah Al mau berbuat apa saja kalau dia jatuh tinggal obatin.
Al melihat ke atas sebelum memanjat. "Tinggi juga yah kalau gw jatuh pasti patah. Ah coba dulu aja rumah sakit kan dekat" batin Al sebelum melakukan aksinya.
"Akhirnya sampai, Alhamdulillah." Al kini telah berada di balkon Afifah.
"Aku ramal kamu pasti mantan perampok."
"Sembarangan kalo ngomong.
Tapi ia sih aku udah rampok hati kamu. EAAAA" Al heboh sendiri."Aku baper nih yee" kata Afifah kemudian duduk di kursi balkon. "Mau apa kesini."
"Jutek kali kamu mbak. Aku kesini yah karena kangen lah."
"Oh, masih ingat aku." Ucap Afifah dengan jutek
"Oh doang cepek ini tenaga aku ilang 180 derajat" balas Al dengan lebay.
"kayak suhu aja. Terus mau apa minum? Tunggu."
"Tuh kan peka juga."
Afifah datang membawa segelas air tak lupa beberapa bungkus cemilan dari dapurnya. Ia ingin menghabiskan malam yang indah ini bersama Al dibawah bintang bintang.
Mereka bercerita, tertawa, bermain ludo di hp. Al juga memberi tahu bahwa Ia tadi mengajak Raisa berkeliling Bandung tapi kali ini Afifah tidak marah tapi berterima kasih karena sudah mau jujur."Nyanyi lagu apa" kata Al yang baru saja datang membawa gitar dari kamar Afifah.
"Terserah yang intinya roumantiss"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAHALSA (ON GOING)
Teen FictionHIATUS!!!! [{ On going }] - DILARANG TEBAK ALUR!!! - SELAMAT MEMBACA 🤗🖤 Setelah motornya selesai terparkir, Al melepas helmnya dan helm Raisa. Helm yang Raisa pakai adalah helm yang biasa Afifah pakai saat berboncengan dengan Al. "Wih wih wih, gw...