#16#

110 59 15
                                    

- Read

- Follow

- Vote

have a nice day;)

++++++++++

Raisa membuka jendela kamarnya melihat matahari yang mendung dan rintikan hujan yang tidak begitu deras. dia mulai bosan di rumah dan ingin cepat-cepat ke sekolah untuk bertemu sahabat-sahabatnya. sudah 4 hari dia tidak masuk sekolah karena demamnya tal kunjung menurun.

tiga hari setelah permasalah mereka, Al hanya fokus pada keadaan Raisa bahkan jarang sekali berkomunikasi pada Afifah saat diluar sekolah, Kadang Afifah meneleponnya duluan tapi hanya dijawab Raisa butuh aku nanti aku telepon balik. Dan tapinya lagi yang bikin Afifah kesal Al sama sekali tidak menelponnya balik.

Sebenarnya Raisa hanya demam biasa dan badannya lemas hanya saja Al sangat protektif.

"Afifah, Rini, Lia gw rindu kalian." Ucap Raisa yang masih menatap di luar jendela. "Emang sialan tuh PR jadinya mereka gak sempat jenguk."

Ceklekk

Wanita paruh baya tersebut masuk kedalam kamar Raisa dengan membawa nampan berisi nasi putih lengkap dengan ayam goreng.

"Saa.. makan dulu." Ucap wanita paruh baya itu yakni Jesi mama Raisa.

"Taruh situ aja ma." Titahnya.

"Sini makan mama suapin."

"Raisa kenyang." Tolak Raisa.

Tak mendengarkan tolakan Anak tunggalnya itu Jesi menghampiri Raisa yang masih berada di dekat jendela lalu menyuruhnya duduk di tepi kasur sambil memaksanya untuk membuka mulut.

"Gitu dong." Ujar Jesi setelah melakukan suapan terakhir kemulut Raisa. "sekarang minum obat."

Raisa menelan 3 obat yang diberikan Jesi dengan cepat. Sejak kecil Raisa suka sekali minum obat.

"Ma... Raisa mau nanya?"

"Apa."

"Kira kira Afifah marah gak yah kalau Al akhir akhir ini bareng aku terus?"

"Tergantung." Jawab Jesi.

"Mama sering dengerkan gimana aku maksa Al buat gak selalu kesini. Tapi dianya aja yang gak mau nurut."

"Kalau itu terserah Al, gak enak jugakan dia datang terus kita usir."

"Ya juga sih...tapi aku nggak enak ma sama Afifah, ntar dibilang ingkar janji lagi."

"Afifah pasti ngerti. Sudah lah mama mau matikan kompor dibawah." Ucapnya yang dijawab Raisa dengan anggukan. Kata Jesi terbayang di pikirannya.
"Afifah masih pasti ngerti."

+++++++++++

Malam ini adalah malam Minggu. Malam yang boleh dibilang malamnya berpacaran. Untuk sebagian besar orang terlebih muda-mudi. Seketika melupakan tentang biologi, fisika, matematika dan kimia. Yang ada hanya berdua memadu cinta.

Cieeee cieee cieeeeee

Buat para jomblowan dan jomblowati malam Minggu terkadang menjadi sebuah tamparan keras yang menyadarkan bahwa hidup masih sendiri. Tanpa pasangan.

Sama halnya dengan Afifah, malam Minggu adalah malam favoritnya jika berduaan dengan Al. mereka selalu menghabiskan malam Minggu bersama dengan berkeliling Bandung. Menghampiri tempat tempat indah dan warung makan yang tak kalah enaknya dengan restaurant bintang emon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FAHALSA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang