#11#

109 86 1
                                    

- Read

- Follow

- Vote

have a nice day;)

++++++++++

Afifah dan Lia sedang berjalan di koridor sekolah membawa buku dan alat tulis ditangannya. Sebelumnya mereka dari perpustakaan.

Lia menghentak-hentakkan kakinya dan mengoceh saat berjalan. Dia kesal pada ibu Meti guru bahasa Indonesia karena dia disuruh meringkas novel yang halamannya hampir 300. Lia di beri hukuman karena terlambat dengan alasan macet di jalan.

Mereka hanya mampir di kelas untuk menyimpan buku kemudian langsung menuju kantin. Di sana sudah terlihat Al, Dhar, dan Yesa yang kini menyantap bakso mbak Hawa.

"Astaghfirullah ada bidadari." Ujar Dhar melihat mereka yang baru saja datang.

"Dih lebay." Ketus Lia.

"Kalau liat bidadari ngucapin Alhamdulillah. Kalau ngucapin astaghfirullah berarti liat setan." Celetuk Al.

"Berarti Lo ngatain kita setan." Kata Lia sinis.

"Ngerasa?"

"Udah... Pesan makanan aja dulu." Kali ini Yesa yang bersuara.

"Hehe iya Yesa. Ngomong jadi tambah ganteng aja." Ucap Lia dengan manis.

"BUCINNN!!" teriak mereka bersamaan.

"Sirik bilang bos."

Yesa hanya melirik Lia sekilas dan melanjutkan makannya.

Sebenarnya dari awal masuk sekolah Lia memang sudah menyukai Yesa, sebelum Al dan Afifah bertemu. Lia pernah di tolong Yesa saat mos dari senior osis karena terlalu kasar, sampai sekarang dia masih baper. Tapi tidak terlalu berlebihan hanya menyukai dan mengagumi ketampanan Yesa Daryata saja.

Selang berjalannya waktu makanan mereka sudah habis. Akhirnya Raisa datang bersama Rini dan langsung duduk di samping Al yang tempatnya paling ujung.

"Kok baru datang?" Tanya Al.

"Habis dari ruang guru terus ke toilet."

Raisa beranjak dari duduknya lalu mendekati Afifah yang berada juga di samping Al. Dia mendekatkan bibirnya di telinga Afifah seolah membisikkan sesuatu, pastinya mereka yang melihat mengerutkan kening dan saling menatap satu sama lain.

Setelah selesai membisikkan sesuatu Raisa pergi tanpa pamit keluar dari kantin yang membuat semua orang heran.

"Di bisikan apa?" Tanya Lia dengan kepo tapi tidak ada respon dari Afifah.

"Gw duluan." Ujar Afifah yang juga beranjak dari duduknya meninggalkan kantin.

+++++++++

Afifah membuka pintu rooftop, melihat Raisa yang membelakanginya berdiri dengan rambut agak berantakan di karenakan angin yang lumayan kencang.

"Ngapain nyuruh gw kesini." Suara Afifah yang membuat Raisa berbalik.

Raisa tersenyum kepada Afifah.
"Mau ngomong sesuatu."

"Mau ngomong apa?"

"Maunggakjadisahabataku?." Tanya Raisa cepat dengan satu napas.

Afifah membisu apa yang harus dia lakukan menerima Raisa jadi sahabatnya lalu melihat Al dan Raisa terus bersama, kan sama aja ini senam jantung namanya.

FAHALSA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang