Diruang bawah tanah yang gelap dan dingin, tak ada obor yang menyala tapi hal itu tak menghalangi seorang remaja berambut ungu untuk datang mengunjungi salah satu penjara bawah tanah.
Penjara bawah tanah ini unik, hanya merasa dingin dan gelap tapi tak ada satu serangga pun atau tikus yang merayap. Apalagi kedua bilik penjara ini, satu bilik sangat dingin dengan suhu -10 derajat dan satu bilik lagi sangat panas.
Remaja itu sudah sampai ke bilik dingin, orang yang terkurung di dalam menatap remaja itu cuek. Tak ada jejak emosi di wajahnya.
"Phi Ice..." panggil remaja itu dengan suara tenang.
Ice menoleh melihat adiknya yang berdiri di depan pintu jeruji besi. Ice menjawab acuh tak acuh, "Ada apa?"
"Kenapa kalian pergi?" Fri yang dikurung di sebelah Ice mulai marah. Ia tak suka dengan adiknya ini, adiknya ini adalah tentara kecil pengikut papa.
Fri menjawab berteriak, "Karena dia mama! Dia adalah mama!"
Remaja itu tahu sifat Fri yang pemarah, ia hanya menanggapi ringan. "Aku tahu dia adalah mama, aku tahu itu dengan jelas di dalam hatiku tapi dia berbeda dengan kita. Kehadiran kita akan membahayakannya. Apa Phi Fri ingin kejadian dulu terulang lagi? Aku.. aku tak bisa, membayangkan mama kesakitan dan tersiksa membuatku ingin membunuh diriku sendiri karena tak berdaya. Aku tahu Phi Fri tak bisa mengontrol emosinya, tapi aku tak menyangka kau juga ikut-ikutan Phi Ice. Apa kalian sungguh-sungguh peduli sama mama?" Suara Shen terdengar menyedihkan dan getir menyembunyikan kepahitan di dalam hatinya.
Fri menendang pintu jeruji besi itu tapi percuma. Jika ini penjara biasa maka Fri tak akan terkurung sedetikpun. Ia bisa menghancurkan dinding dan pintu, tapi ini penjara khusus. Khusus menahan kekuatan mereka.
Ice menatap lama pada remaja itu dan setelah itu berkata, "Aku hanya ingin bertemu mama, Shen."
Shen memahami perasaan ingin bertemu itu, jika tak mengundang bahaya, ia juga ingin bertemu mama. Tapi tidak! Jika bertemu mama = membahayakan mama, maka ia memilih tak bertemu mama, membiarkan mama hidup bahagia.
"Aku...." Sebelum Shen menyelesaikan perkataanya, ada panggilan di telinganya. Melihat raut wajah yang tak baik di wajah Shen, Ice sedikit panik dan khawatir.
"Ada apa? Ada apa? Apa yang terjadi?!"
Shen tak menjawab tapi pergi lari ke atas menuju kamarnya, ia menuju kamar mandi lalu loncat ke dalamnya. Dalam sekejab Shen menghilang.
SHEN
***
Singto membalut luka-lukanya dengan rapi dan ketat, tak menghiraukan sedikitpun akan rasa sakit. Sudah berapa lama ia telah lupa apa itu rasa sakit, entah bagaimana ia tak bisa mengingatnya. Tapi satu hal yang ia ingat dengan jelas, sesuatu penting telah direnggut darinya.
Suara dering telepon berbunyi, Singto mengambil handphone dan menekan tombol hijau lalu menyalakan speaker.
"Ada apa?" Suara Singto acuh tak acuh terkesan dingin.
"Kau menemukannya?"
"Ya."
"Apakah itu dia?"
"Aku tak tahu." Sebelum orang diseberang itu memprotes Singto berkata kejam, "Itu adalah tugasmu untuk mencari tahu."
"Kenapa kau semakin kejam? Dimana Singto yang hangat dan ramah berada?"
Suara Singto semakin berat, ada nyeri di hatinya. "Singto yang dulu telah mati."
"Sing... sudah 50 tahun berlalu. Apakah kau masih belum melupakannya?"
Singto diam tak menjawab, dan orang di seberang telepon tahu jawabannya dalam diam Singto.
"Lepaskan dia.. biarkan dirimu bahagia. Dia juga tak ingin melihatmu seperti ini."
"Itu bukan urusanmu. Tugasmu mencari tahu siapa dia, dan satu lagi, di dekat Kongpop ada pemuda berambut ungu. Sepertinya dia mempunyai kekuatan yang berhubungan dengan air. Cari tahu siapa dia dan kenapa dia ada disekitar Kongpop." Singto memicingkan matanya memperjelas ingatan bagaimana pemuda berambut ungu merebut manusia itu dan masuk ke dalam air tanpa meninggalkan jejak.
"Benarkah? Aku akan menyelidikinya secepat mungkin. Sing... pemimpin ingin bertemu denganmu."
"Tak ada waktu!"
"Sing!"
"Beam! Kau tahu apa jawabanku, mengapa kau repot-repot bertanya."
Setelah orang diseberang telepon berjanji akan mencari tahu, Singto mematikan panggilan. Perlahan ia berdiri dan berjalan menuju ke ruangan khusus. Ruangan itu tidak besar tapi juga tidak kecil, memuat berbagai macam koleksi senjata yang berguna dalam melenyapkan vampire dan manusia serigala atau makhluk mistis lainnya.
Semua senjata itu tertata rapi dan terawat dengan baik, ia berjalan lurus menatap sebuah lukisan dengan penuh kerinduan, menyebutkan nama yang sudah lama ia rindukan.
"Krist...."
Z
yzy :
Yuhuu... ada muncul karakter-karakter baru nih, yuk kita kenalan :
Nama : Shen
Umur : Rahasia 😝
Putra ke 3 dari Kongpop
Kekuatan : AirNama : Krist
Keterangan : Baru muncul sebagai potret aja hahaha...02 April 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
24. Aku punya 7 anak Vampire
FanfictionArthit siswa kelas 3 SMA, tak pernah menyangka bahwa suatu hari ada yang mengaku sebagai anaknya. Bukan hanya satu tapi TUJUH!! Kapan ia melahiran ? Pertanyaan Bodoh! Arthit pria, tak mungkin melahirkan... Bagaimana Arthit menghadapi ke tujuh anakn...