Chapter 15 : Interogasi

15.8K 1.9K 370
                                    

Sebelum baca chapter ini, aku mau curhat sebentar ya. Tlg dibaca jgn di skip 😁.

Pertama, thanks banget yg selalu nungguin dan bertanya kapan di up. Krn ini salah satu dorongan buat aku untuk lanjutin cerita ini.

Awalnya karena kesibukan Real Life, ada ide tp lupa untuk menulis. Lama kelamaan jd beneran lupa dan semangat menulis menurun drastis.

Banyak ide ? Yes.

Ide buyar ? Yes.

Kadang dari ide yg tercetak di kepala sampai buyar dengan sendirinya.

Pernah juga ada niat mau melempar cerita ini ke siapa saja bagi yang minat mau lanjutin, tapi disatu sisi rasa cerita akan berbeda. Apa yang aku pikirkan dan yang akan lanjutkan pikirkan belum tentu sama?

Bagi yang masih menunggu, aku ucapkan terima kasih banyak2. Gak bisa update sering, lebih banyak hiatus.

Butuh dorongan dan dukungan banyak2 dari kalian pecinta FF ini biar aku bangkit menulis lagi.

Sekian dari aku.
Penulis yang gak jelas
Zyzy

Cerita dimulaiii...

"Nama?"

"Arthit Rojanapat."

"Umur?"

"17 Tahun."

"Alamat tempat tinggal?"

"Jalan xxx."

"Apa yang kau lakukan di gang itu?"

"Kami..."

Sebelum Arthit menjawab, ada suara renyah dan nakal menginterupsi. "Tanya aku juga. Masa nanya tentang mama saja. Kami juga berperan!"

Pria berseragam polisi itu mengalihkan pandangannya dari berkas yang dipegang ke anak berambut biru. Anak berambut biru dengan semangat menunjukkan jarinya yang kecil. Pipinya gempil menebarkan senyum bunga merekah.

"Nama?" Tanya Singto malas-malasan.

"Blue... eh tadi nama mama Arthit apa?"

"Rojnapat."

"Blue Rojnapat. Lalu ini kakakku namanya Hong Rojnapat dan ini anjing yang baru ketemu tadi, namanya Gukguk Rojnapat." Celoteh Blue riang memperkenalkan kakak dan anjing putih itu.

"Sejak kapan nama anjing itu jadi Gukguk?" Seiring dengan pertanyaan Hong, anjing putih itupun mengongong.

"Guk! Guk!"

"Lihat! Dia menjawab Gukguk. Berarti namanya Gukguk."

New, Rekan Singto yang duduk dibelakang kursi itu menahan ketawa sambil memegangi perutnya. Ini adalah tontonan yang bagus, polisi wajah kaku seperti Singto bertemu dengan anak periang tak kenal takut.

Sedangkan anjing putih yang mereka bicarakan menguap malas. Percuma bicara dengan orang bodoh.

"Balik ke permasalahan, apa yang kalian lakukan di gang itu?"

Blue sekali lagi menginterupsi pertanyaan dari polisi, "Kok paman tak tanya umur kami? Tadi tanya umur mama tapi tidak tanya umur kami, paman, sebagai seorang polisi itu harus adil, kalau bertanya satu orang, tanyakan juga kepada yang lain, tak baik menjadi orang yang pilih kasih."

Singto memijat pelipisnya, dia benci berurusan dengan anak kecil, merepotkan. Tak mungkin kan baku hantam dengan seorang anak kecil.

"Umur?"

Blue menoleh polos pada Hong, "Umur kita berapa?"

"14 hari."

"Umur kami 14 hari paman. Gukguk berumur 3 jam."

24. Aku punya 7 anak VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang