Chapter 14 : Siapa mereka?

15.3K 1.9K 133
                                    

Arthit terkejut melihat Hong dan Blue datang, rasa panik takut vampire itu akan melukai kedua bocah lucu itu. Arthit yang sudah dewasa saja tak bisa melawan vampire itu, apalagi dua bocah kecil. Mereka hanya menyerahkan hidup mereka.

Hong dan Blue berlari cepat ke Arthit, Arthit semakin panik dan berteriak, "Cepat pergi!!"

"Kami akan melindungi mama!" Jawab mereka serempak, Blue berlari ke depan Arthit dan menjaganya. Hong menyetrumkan aliran listrik itu ke vampire. Listrik itu tak hanya mengenai vampire tapi juga membuat bola bulu putih itu menjadi sedikit  gosong.

"Hentikan Hong! Selamatkan bola bulu putih itu!" Arthit tak bertanya kenapa Hong mempunyai kekuatan listrik, di pikirannya sekarang adalah menyelamatkan bola hulu putih dan melarikan diri dengan anak-anak. Hal lain bisa diurus belakangan.

Vampire itu tidak senang dengan perlawanan Hong, ia berbalik dan menyerang Hong. Pertempuran sengit terjadi, mata Arthit tak lepas sedetikpun dari menatap Hong.

Vampire muda bukanlah lawan dari vampire dewasa, Hong jatuh terpukul terbang menabrak tembok.

"HONG!!" Arthit menjerit menangis, ia berbalik memohon memegang kaki vampire itu, "Lepaskan dia, minum saja darahku. Kumohon lepaskan dia."

Vampire adalah makhluk yang mempunyai harga diri tinggi, vampire dewasa itu dilukai oleh vampire muda, mencoreng harga dirinya yang tinggi.

Vampire itu menendang Arthit jauh, Blue dengan sigap menangkap Arthit. Vampire itu terfokus pada Hong, ia kembali menyerang.

"TIDAK! TIDAK! JANGAN!"

Hong sekali lagi dipukuli bertubi-tubi, meski melancarkan serangan listrik tapi itu tak banyak melukai vampire dewasa dengan parah. Hanya sedikit menyengat.

Blue menyerahkan bola putih berbulu di tangan Arthit, dan segera mengaktifkan mode pertempuran untuk menolong Hong.

Blue menyerahkan bola putih berbulu di tangan Arthit, dan segera mengaktifkan mode pertempuran untuk menolong Hong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mode tempur Blue

Blue memanggil kawanannya dalam sekali panggilan, beribu-ribu burung gagak datang menghampiri tempat mereka. Fenomena ini sangat menarik perhatian banyak orang untuk datang dan melihat, mereka berbondong-bondong menuju ke tempat yang di tuju oleh para burung gagak tapi hanya menemukan tempat itu kosong. Menelan kekecewaan, akhirnya kerumunan orang itu pergi.

Shen menghela nafas lega, adiknya begitu sembrono dan mengundang banyak perhatian, mereka tak memasang ilusi atau pelindung terlebih dahulu sebelum bertempur.

Melihat Hong dan Blue terluka, Shen mengamuk marah, ia menghampiri vampire itu dan memukulnya bertubi-tubi dengan ganas.

Vampire itu kewalahan, disamping dua vampire muda, sekarang ada vampire dewasa yang datang. Kekuatan mereka beda jauh.

Shen dengan cepat membereskan vampire itu, Blue kembali ke penampilan anak-anaknya.

Shen menoleh ke arah Arthit dengan tatapan ganas, Arthit membeku ketakutan tapi melihat orang itu tidak menyerang Hong dan Blue membuat Arthit sedikit lega.

"Phi... Shen..." Blue terbang menerjang ke pelukan Shen dan mengadu lemah, "Blue takut... huhuhu...."

Hong memberikan tatapan ejekan 'bocah' ke Blue yang ada di pelukan Shen.

"Warewolf?" Shen memanjangkan kukunya berbentuk cakar sambil mengendong Blue menuju Arthit. Bole putih berbulu itu mengigil ketakutan, merasakan ketakutan bola putih berbulu itu, Arthit memeluknya lebih erat.

"Tolong jangan sakiti dia." Arthit memohon bersusah payah mengeluarkan kata-kata dari bibirnya.

Blue tak senang menepuk dada Shen, berkata kesal "Mama bilang jangan sakiti. Jangan serang dia!"

Shen menurunkan Blue, kedua adiknya masih tak mengerti, warewolf adalah musuh alami bagi kaum vampire.

Semakin Shen mendekat semakin Arthit meringkuk, Hong melihat Shen tak berhenti, melompat tegas berdiri di depan Arthit.

"JANGAN SAKITI MAMA!" Teriak Hong marah.

"Aku tak akan menyerangnya. Serahkan anak anjing itu."

Arthit mengerti dengan jelas, jika ia menyerahkan bola putih berbulu itu kepada orang yang didepannya ini, ia akan selamat tapi Arthit bukanlah orang yang tak tahu balas budi. Bola putih berbulu ini menyelamatkannya, sekarang Arthit akan menyelamatkannya juga.

"Tidak!"

"Jadilah baik, dan serahkan!"

"TIDAK!!"

"Aku tak ingin menyakitimu, tolong serahkan dia."

Arthit mengeleng kuat sebagai bentuk penolakan, Shen menatap rumit dan dalam.

"Kalau begitu, aku akan memaksa."

Hong tak berdiam diri, mengaktifkan mode tempurnya. Meski ini kakaknya tapi jika dia menyakiti mama maka Phi Shen adalah musuhnya.

 Meski ini kakaknya tapi jika dia menyakiti mama maka Phi Shen adalah musuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mode tempur Hong

"Aku tak akan membiarkanmu menyakiti mama." Seluruh tubuh Hong berkobar dengan aliran listrik yang menyilaukan.

Shen melihat itu bukan pertanda baik, tubuh Hong terlalu muda untuk mengaktifkan kekuatan sebesar itu. Ia tak ingin adiknya menjadi roh kembali.

Shen menarik kembali cakarnya lalu pergi. Melihat Shen pergi, Hong kembali ke mode anak-anak. Dan Blue merasa lega dan datang memeriksa apakah Hong terluka parah.

Hong menepuk kepala Blue, berkata dia baik-baik saja. Meski terluka, sebagai kakak harus menampilkan penampilan yang kuat di depan adiknya.

Setelah semua kembali aman, otak Arthit kembali sadar, ia bertanya serius, "Kalian ini apa?"

Hong menatap Blue, begitu juga sebaliknya. Mereka memberikan senyum yang manis dan memberikan moe.

"Kami... adalah power ranges 😁😁."

03 April 2021

24. Aku punya 7 anak VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang