Chapter 2 : Pertemuan

29.3K 3K 201
                                    

Note dari Zyzy :

Ini FF yang akan menyaingi ketenaran Bayi.

Stay Tune ya 😉.

"Ada apa ini New?"

Vampire kelas atas itu mengenyit tidak suka melihat kondisi bar-nya yang hancur parah.

New bangun dan menepuk-nepuk celananya yang kotor karena debu. "Seperti yang kau lihat." New mengarahkan dagunya ke pemuda yang mabuk itu.

"Manusia?" Tanya vampire kelas atas itu.

"Benar." New berjalan mendekat. " Aroma darahnya mengundang kekacauan ini."

"Bagaimana bisa seorang manusia menemukan bar ini?"

"Aku tak tahu. Kau harus bertanya padanya." New menunjuk kepada seseorang yang tertidur diatas meja bar.

"Lalu apa yang akan kau lakukan apda mereka ?" New merujuk kepada vampire-vampire yang membeku.

"Kau urus mereka."

"Aku lagi??" Ini pekerjaan yang merepotkan.

"Kalau bukan kau siapa lagi?"

"Sialan kau Kong." Hanya New yang berani mengumpat pada Kongpop, sang vampire kelas atas. Jika itu orang lain, belum selesai mereka mengumpat sudah menjadi butiran es cantik.

Kongpop melirik polos kepada New.

"Oke.. oke.. aku mengurus mereka, kau urus dia."
Kongpop cemberut tidak suka. Ia tak suka ada berhubungan dengan manusia. Baginya manusia itu hanya makhluk lemah, bahkan tak bisa menandingi kekuatan satu jari kelingkingnya.

"Kalau kau keberatan, aku urus dia dan kau urus mereka. Ingat jangan membuat mereka menjadi debu es. Kita harus low profile." New mengingatkan ada tujuan mereka untuk membuka bar ini.

Kongpop menyeringai licik. "Aku akan mengurusnya. " Kongpop tanpa mendengar protes dari New lebih lanjut, ia berjalan dan mengendong Arthit keluar dari sana. Mengurus satu manusia lebih mudah dibandingkan dengan sekelompok vampire.

New memasang wajah kesal namun kemudian ia tersenyum saat Kongpop pergi membawa manusia itu.

***

Arthit merasa pusing, ia seperti menaiki komedi putar namun dengan kecepatan 100/km per jam.
Berputar dan berputar.

Bintang-bintang menyapa dan memanggil dikepala Arthit.

"Hentikan..." rintih Arthit yang tak sadar dibawa terbang oleh orang yang mengendongnya. "Aku.. aku.. mau..."

Sebuah cairan warna warni dalam bentuk larutan maupun kasar keluar dan mulutnya membasahi orang yang mengendongnya.

"SHIA!!!" Teriak Kongpop yang kena muntahan Arthit. Dari bahu sampai pinggang terkena muntahan Arthit.

Sang pelaku muntahan, siap untuk meluncurkan serangan kedua.

Kongpop menurunkan Arthit ke sebuah taman sebelum ia menodai seluruh pakaiannya dari atas sampai bawah.

"Merepotkan!!"

Arthit berlari ke pinggir dan ia muntah lagi. Perutnya serasa terkuras habis, setelah memuntahkan semua, Arthit terduduk lemas di pinggiran.

"Air.." rintih Arthit.
Baru saja Kongpop mau pergi namun ia mendengar perkataan lainnya.

"Coklat.. coklat hangat saja."
Kongpop memutar matanya, manusia memang merepotkan.

Kongpop melompat dan terbang, cukup 30 detik, ia sudah kembali membawa segelas coklat hangat ditangannya.

Arthit menerima coklat hangat itu dan mengucapkan terima kasih.

Arthit meminum seteguk, rasa hangat membuat perutnya yang tersiksa tadi menjadi cukup nyaman. Ia meminum seteguk lagi.

"HUA.. HUA... 😭😭😭." Arthit tiba-tiba menangis menjerit. Kongpop yang berdiri disampingnya menjadi terkejut.

Manusia ini buat ulah apa lagi ??😕😕.

"Aku patah hati.. 😭😭."

Kongpop : (%;´п'Ⅲ)

Arthit terus mengoceh tiada henti tanpa memperdulikan tatapan 'bocah konyol' dari Kongpop.

Tak hanya mengoceh, Arthit juga menghentak-hentakan kakinya seperti bocah kesal meraung meminta mainan.

"Ayo bangun..." Kongpop menarik lengan Arthit.

"Tidak.. tidak... tidak mau!! Apa salahku, kenapa kau putuskan aku. Kenapa!!" Arthit meronta dan meronta. Tanpa sengaja, menarik kalung berliontin bulat yang melingkar di leher Kongpop.
Kalung itu terputus.

Arthit tercengang dan Kongpop marah. Ini kalungnya yang berharga.

"Ma.. maaf.." Arthit merasa bersalah, ia menjulurkan kalung berliontin itu. Kongpop mengambilnya dengan kesal hingga liontin itu sedikit terbuka.

Tujuh cahaya keluar dari celah liontin yang terbuka itu, warna-warni begitu indah, persis seperti lampu hias dipohon natal tadi.

Tujuh cahaya itu melesat memasuki mulut Arthit yang masih terpana, Sadar dari keterkejutannya, Arthit memeriksa tubuhnya.

Apa yang ia makan tadi?

Jangan bilang itu serangga kunang-kunang?

Atau virus berbahaya?

Arthit yang masih bertanya-tanya menjadi gelap dan jatuh pingsan akibat pukulan dari seseorang.

Kongpop meremas dan mencoba menarik rambutnya. Ia masih tak percaya apa yang terjadi.
Hal berharganya masuk ke tubuh manusia bocah ini. Ia mencekik leher manusia itu, harus memuntahkan butiran cahaya yang ia telan. Arthit merasa sesak, pandangannya kabur, matanya hampir memutih. Sebentar lagi, Arthit akan mengucapkan selamat tinggal pada dunia.

Sebuah hembusan hawa panas menyerang Kongpop, Kongpop melompat mundur. Ia melihat tubuh Arthit di kelilingi 7 warna. Perut Arthit mulai mengembung.

Sial! Sial! Manusia ini mengandung ke tujuh anaknya.

24 September 2020

24. Aku punya 7 anak VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang