Matahari mulai menampakkan wajahnya,pertanda pagi siap menggantikan malam. Sinarnya yang hangat membelai lembut semua yang disentuhnya, memberikan kenyamanan pada setiap insan dengan kehangatannya.
Ali menggeliat dan merentangkan kedua tangannya,merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Dua hari dia terbaring di atas ranjang king sizenya,berteman bantal dan guling serta handphone kesayangannya. Dipandanginya handphone di tangannya dengan wajah lesu,
“Sayang,kamu kemana sih,di telpon berkali kali tapi handphone kamu ngga aktif,aku kangen,” gumam Ali sambil memandangi handphonenya, berharap pagi itu Ily menelponnya.
Di raihnya sebuah kamera yang ada di atas nakas,dia ingat kemarin dia memberi tugas pada mang Kus untuk mengambil gambar Ily di sekolahan,karena hari itu dia masih sakit dan tidak berangkat ke sekolah.Dia menunggu mang Kus pulang,namun hingga sampai dia tertidur mang Kus tak juga pulang,hanya kamera yang ditemukannya di atas nakas keesokan harinya.
Ali mulai membuka file di kameranya,pertama membuka dia disambut dengan video Bayu yang sedang gelisah di kantin nampak seperti sedang menunggu sesorang.
“Mang Kus apa-apaan sih,orang disuruh ambil gambar Ily kenapa malah Bayu?”dengusnya sebal.
Dilanjutkannya lagi kegiatannya membuka buka isi kamera,sorot matanya kelihatan kecewa,sesekali dia mengeluarkan gumaman yang tidak jelas sambil berdecak,
“Mang Kuuuuusssss,” teriaknya dari dalam kamar.
Mang Kus yang baru membersihkan mobil di depan rumah mendengar namanya dipanggil langsung berlari menuju kamar Ali yang ada di lantai atas,
“Ada apa nak Ali?kok manggil mang Kusnya begitu amat?”Mang Kus bertanya sambil matanya melirik ke arah kamera yang di pegang Ali.
“Kenapa kamera Ali isinya foto mbak Jum semua?mana foto Ily Mang?”tanya Ali kesal.
Mang Kus melangkah mendekati Ali kemudian duduk di sebelahnya.
“Ada foto neng Ily paling belakang,Cuma satu doang,itupun neng Ilynya lagi tidur,”jawab Mang Kus sambil meraih kamera dari tangan Ali kemudian dengan cepat menggerakkan tangannya mencari foto yang di cari Ali.
“Ini foto neng Ily,”tukasnya lagi sambil menyerahkan kamera.
Ali hanya memandangi foto Ily yang sedang tidur itu,rasa rindu menyeruak dalam hatinya,padahal baru sehari dia tidak melihatnya.
“Neng Ily kemarin tidak masuk sekolah,kata Bu Shanny dia sakit,” jelas Mang Kus kemudian.
“Dan video Bayu di kantin itu,dia sedang menunggu neng Ily,tapi neng Ilynya ngga datang,”lanjut Mang Kus.
“Bagus deh”Ali menimpali kemudian beranjak dari ranjang dan menuju ke kamar mandi.
“Mang,30 menit lagi kita ke rumah Ily,”teriaknya dari balik pintu kamar mandi.
Mang Kus melotot,di lihatnya jam yang ada di dinding kamar Ali,baru pukul 06.00 masih pagi,bahkan diapun juga belum mandi,mobil juga belum selesai dibersihkan.
*****
Ali baru saja selesai mandi dan berpakaian,dengan setelan jeans warna biru dongker dan kaos berkrah warna putih dilengkapi dengan cardigan v neck warna hitam dengan garis putih di pinggirnya, juga sepatu berwarna senada dengan celananya,dia mematutkan diri di depan cermin,menyisir rambutnya dan juga merapikan jambul andalannya yang membuat semua cewek terkesima melihatnya. Mukanya masih sedikit pucat dan staminanya juga belum sepenuhnya pulih.
Diraihnya backpack warna biru kemudian memasukkan kamera ke dalamnya. Ali memang tidak pernah lepas dari kamera,fotografi sudah menjadi hobbynya sejak dia kelas 6 SD,bahkan piala fotografi sudah banyak berjejer memenuhi lemari di ruang tamunya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're my dream
FanfictionCerita ini hanya fiktif belaka. Setiap orang pasti mempunyai mimpi,begitu juga dengan Ily,gadis pemalu yang sangat tertutup. untuk bergaul dengan teman teman masa kecilnya yang sekarang sudah beranjak remaja diapun merasa malu, untung Ily mempunyai...