Suasana stasiun siang itu sepi,hanya terlihat beberapa orang yang melintas setelah turun dari kereta, Ily dan Ali berjalan menuju pintu keluar. Tiba tiba Ali menghentikan langkahnya,ditatapnya Ily dalam dalam,Ily membalas tatapan mata itu sebentar kemudian dia membuang muka ke arah lain,dia tidak mau terjebak perasaan aneh yang tiba tiba melanda dirinya waktu bersama Ali.Perasaan nyaman,dan selalu ingin bersama dia,walaupun pertemuan mereka baru beberapa jam yang lalu, namun tidak dipungkiri ada rasa saling suka diantara mereka. Meskipun Ily begitu malu malu,namun dari sorot matanya terlihat kalau dia juga suka sama Ali.
"Hey... Gue di sini..." kata Ali sambil menarik dagu Ily agar dia melihatnya.
"Kita naik kereta lagi yuk?pergi ke Tangerang,terus ke kota,habis itu kita balik lagi sampai tiga kali..." ajak Ali sambil cengar cengir ngga jelas.
Ily hanya melotot mendengar ajakan Ali. "Dasar gila,ngga jelas" gumam Ily hampir tak terdengar.
"Iya,gue memang gila,gila karena loe." jawab Ali sambil tersenyum jail.
Ily hanya diam sambil mengerucutkan bibirnya mendengar kata kata Ali,yang malah membuat Ali semakin gemas melihatnya.
"Gue emut juga nih bibir lama lama..." geregetan Ali hingga tangan jahilnya memencet kedua pipi Ily dengan kedua tangannya.
"Apa apaan sih Li? Kita kan baru kenal,belum juga ada sehari" sungut Ily sambil mengelus elus pipinya yang merah.
Ali menggelengkan kepalanya pelan" entahlah,sejak pertama kali gue ketemu sama loe,rasanya gue pengin bersama loe lebih lama lagi, gue rasa gue mulai suka sama loe."
Ily terkejut mendengar ungkapan perasaan Ali,yang ternyata sama dengan perasaannya. Namun lagi lagi dia membuang jauh jauh perasaan itu. Dia ingin fokus dengan sekolahnya dan tidak ingin memikirkan hal hal lain,apalagi soal pacar.
"Makasih ya Li udah nemenin aku,lebih baik kamu melupakan perasaan itu,mungkin itu hanya perasaan sesaat,toh kita baru aja kenal,bisa saja besok perasaan kamu udah berubah setelah melihat teman teman baru di sekolahan yang lebih cantik,lebih tinggi dan lebih baik daripada aku." kata Ily sambil berlalu dari hadapan Ali. Ali berusaha menahan tangan Ily,tapi Ily menepisnya.
"Pak...ojek pak..!!!" teriak Ily memanggil tukang ojek yang mangkal si depan stasiun. Ily akhirnya pulang naik ojek,meninggalkan Ali yang masih bingung dengan perasaannya.
"Apakah gue salah kalau gue menyukainya? Apakah gue terlalu cepat mengungkapkan perasaan ini padanya?aku tahu,perkenalan kami baru beberapa jam,tapi sepertinya gue ngga bisa jauh jauh dari dia,gue ngga mau ada cowok lain yang mendekatinya,gue.......,aaaahhhhhh!!!!" bathin Ali sambil mengacak acak rambutnya. Ali berjalan gontai dan dengan cepat dia sudah memanggil taxi yang kebetulan lewat di depan stasiun.
"Pak,arah Grogol ya!"
Hay hay hay.... Makin ngga jelas ya ceritanya?hahaha...
Tapi aku sangat berterima kasih sama readers yang udah menyempatkan waktu buat baca storyku... Semoga bisa next secepatnya....
Maaf kalau pendek...With love
WIDYA

KAMU SEDANG MEMBACA
You're my dream
Hayran KurguCerita ini hanya fiktif belaka. Setiap orang pasti mempunyai mimpi,begitu juga dengan Ily,gadis pemalu yang sangat tertutup. untuk bergaul dengan teman teman masa kecilnya yang sekarang sudah beranjak remaja diapun merasa malu, untung Ily mempunyai...